FITNESS & HEALTH

Apakah Normal Merasa Pusing Setelah Makan? Ini Jawabannya

Aulia Putriningtias
Selasa 17 Desember 2024 / 16:12
Jakarta: Rasa pusing setelah makan merupakan hal yang umum dan dapat terjadi pada siapa saja. Meskipun mungkin tidak selalu menjadi penyebab kekhawatiran, kondisi ini juga bisa saja mengindikasikan masalah serius.

Pusing ringan setelah makan bisa jadi normal, terutama setelah makan besar atau makanan kaya karbohidrat yang dapat menyebabkan fluktuasi gula darah atau tekanan darah. Hal ini juga dapat terjadi karena dehidrasi atau makan terlalu cepat.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Otorhinolaryngology Brasil menyebutkan pusing sebagai indikator yang baik untuk perubahan metabolisme glukosa. Namun, pusing yang berulang atau periode yang lama bisa jadi merupakan tanda beberapa penyakit serius.

Baca juga: Waspada, 5 Pemicu Sakit Kepala Sering Diabaikan

Apa saja yang melatarbelakangi pusing setelah makan?


Menurut spesialis penyakit dalam Dr. SM Fayaz dalam Healthshots, ada beberapa alasan mengapa merasakan pusing setelah makan, antara lain:
 

1. Hipotensi pasca makan


Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine menyatakan bahwa hipotensi pasca makan adalah penurunan tekanan darah sistolik sebesar 20 mm Hg (milimeter merkuri) atau lebih. Hal ini menyebabkan jatuh, pusing, dan lemas.

Aliran darah dialihkan ke organ pencernaan setelah makan, sehingga mengurangi aliran darah di otak. Hal ini dapat menyebabkan pusing atau sakit kepala ringan dan umum terjadi pada orang lanjut usia atau individu dengan tekanan darah tinggi.
 

2. Ketidakseimbangan gula darah


Makanan besar yang mengandung banyak karbohidrat dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat diikuti oleh penurunan tajam, yang menyebabkan pusing setelah makan. Hal ini khususnya umum terjadi pada orang dengan resistensi insulin atau diabetes.

Institut Kesehatan Nasional AS menyatakan bahwa ketika kadar glukosa darah rendah, kamu bisa merasa gemetar atau gelisah. Penurunan gula darah (hipoglikemia) dapat menyebabkan gejala seperti pusing, gemetar, dan kebingungan.
 

3. Dehidrasi


Dehidrasi terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup cairan. Tubuh kita membutuhkan air tambahan setelah makan untuk pencernaan. Dehidrasi dapat menyebabkan gangguan perfusi otak, yang dapat menyebabkan pusing.

Jika seseorang mengalami dehidrasi, volume darah akan berkurang, sehingga mengakibatkan pusing. Dehidrasi dapat menyebabkan pusing setelah makan, terutama jika makanannya terlalu asin.
 

4. Makan berlebihan


Makanan berlebihan, termasuk yang mengandung banyak lemak atau gula, dapat menyebabkan tubuh mengalihkan lebih banyak energi untuk pencernaan. Oleh karena itu, beberapa orang mungkin mengalami penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan pusing.

Makan berlebihan juga dapat memicu gangguan pencernaan atau refluks asam yang mengakibatkan ketidaknyamanan. Makanlah dalam porsi yang cukup untuk menghindari masalah kesehatan ini.
 

Bagaimana cara untuk menghindari pusing setelah makan?


Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghentikan rasa pusing setelah makan agar terhindar dari masalah, antara lain:
 

1. Makan dalam porsi cukup


Cobalah makan beberapa porsi kecil dalam sehari daripada beberapa porsi besar. Hal ini karena membantu menjaga kadar gula darah dan mengurangi beban berlebih pada sistem pencernaan.
 

2. Tetap terhidrasi


Minum cukup cairan sangat penting, terutama sebelum, selama, dan setelah makan. Hindari kafein dan alkohol berlebihan, karena dapat menyebabkan dehidrasi.
 

3. Hindari langsung berbaring


Dianjurkan untuk tetap tegak atau berjalan-jalan ringan setidaknya 30 menit setelah makan. Hal ini untuk membantu pencernaan dan menjaga aliran darah.
 

4. Makan seimbang


Pastikan makanan yang dikonsumsi seimbang. Orang harus mengonsumsi berbagai jenis protein rendah lemak, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks untuk mencegah naik turunnya kadar gula darah.
 

5. Uji kadar gula darah


Penting untuk memeriksa kadar gula darah secara teratur. Hal ini terutama jika orang tersebut menderita diabetes atau mengalami ketidakseimbangan gula darah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH