FITNESS & HEALTH
Tips Memilih Makanan dan Minuman saat Berpuasa untuk Pasien Diabetes
Raka Lestari
Sabtu 09 April 2022 / 12:12
Jakarta: Pasien diabetes perlu cermat dalam memilih asupan makanan dan minuman selama bulan puasa. Beberapa makanan, terutama yang tinggi gula sebaiknya dihindari. Hal ini dilakukan agar kondisi gula darah pada pasien diabetes bisa tetap stabil selama menjalankan ibadah puasa.
“Untuk berbuka, itu memang pertama kita konsumsi air putih dulu. Kemudian memang kita disarankan untuk mengonsumsi karbohidrat sederhana,” ujar dr. Syahidatul Wafa, Sp.PD, Staff Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes Departemen Penyakit Dalam RSCM-FKUI, dalam Virtual Media Briefing #BeatDiabetes2022 Warrior.
Tujuannya, kata dr. Wafa, adalah untuk mencegah gula darah itu semakin menurun atau hipoglikemia. Karena saat berpuasa tidak ada asupan makanan dan minuman. Pada saat berpuasa tentu risikonya gula darahnya turun.
“Kalau tidak segera diberikan makanan yang memang mengandung gula sederhana, nanti gula darahnya bisa semakin turun. Seberapa banyak yang perlu dikonsumsi, tentu perlu dikontrol. Dan kalau kita bisa mengonsumsi makanan manis yang bebas gula, tentu akan jadi lebih baik,” saran dr. Wafa.
Kemudian, dr. Wafa mencontohkan, untuk bisa memilih makanan yang mengandung gula sederhana dan karbohidrat sederhana dengan kandungan yang tidak berlebihan. Selebihnya kamu bisa mengonsumsi makanan manis yang tanpa gula. Cara itu akan jauh lebih baik.
“Itu ketika berbuka, tentu beda dengan ketika sahur. Ketika sahur kita perlu mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks itu nanti dalam tubuh kita akan dipecah secara bertahap,” tutur dr. Wafa.
Hal ini akan membuat pasien diabetes akan merasa kenyang lebih lama. Dan cara ini menurunkan risiko gula menjadi signifikan naiknya. Gulanya menjadi lebih stabil kalau kamu mengonsumsi karbohidrat kompleks. Misalnya adalah makanan yang banyak mengandung serat, sayur, dan buah.
“Selain itu sangat penting dan kita perlu mengonsumsi minuman dalam jumlah cukup. Air juga dalam jumlah cukup, dan batasi konsumsi lemak apalagi gorengan. Jadi yang enak itu belum tentu baik, itu yang penting untuk diperhatikan,” tutup dr. Wafa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
“Untuk berbuka, itu memang pertama kita konsumsi air putih dulu. Kemudian memang kita disarankan untuk mengonsumsi karbohidrat sederhana,” ujar dr. Syahidatul Wafa, Sp.PD, Staff Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes Departemen Penyakit Dalam RSCM-FKUI, dalam Virtual Media Briefing #BeatDiabetes2022 Warrior.
Tujuannya, kata dr. Wafa, adalah untuk mencegah gula darah itu semakin menurun atau hipoglikemia. Karena saat berpuasa tidak ada asupan makanan dan minuman. Pada saat berpuasa tentu risikonya gula darahnya turun.
“Kalau tidak segera diberikan makanan yang memang mengandung gula sederhana, nanti gula darahnya bisa semakin turun. Seberapa banyak yang perlu dikonsumsi, tentu perlu dikontrol. Dan kalau kita bisa mengonsumsi makanan manis yang bebas gula, tentu akan jadi lebih baik,” saran dr. Wafa.
Kemudian, dr. Wafa mencontohkan, untuk bisa memilih makanan yang mengandung gula sederhana dan karbohidrat sederhana dengan kandungan yang tidak berlebihan. Selebihnya kamu bisa mengonsumsi makanan manis yang tanpa gula. Cara itu akan jauh lebih baik.
“Itu ketika berbuka, tentu beda dengan ketika sahur. Ketika sahur kita perlu mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks itu nanti dalam tubuh kita akan dipecah secara bertahap,” tutur dr. Wafa.
Hal ini akan membuat pasien diabetes akan merasa kenyang lebih lama. Dan cara ini menurunkan risiko gula menjadi signifikan naiknya. Gulanya menjadi lebih stabil kalau kamu mengonsumsi karbohidrat kompleks. Misalnya adalah makanan yang banyak mengandung serat, sayur, dan buah.
“Selain itu sangat penting dan kita perlu mengonsumsi minuman dalam jumlah cukup. Air juga dalam jumlah cukup, dan batasi konsumsi lemak apalagi gorengan. Jadi yang enak itu belum tentu baik, itu yang penting untuk diperhatikan,” tutup dr. Wafa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0493 [53]