FITNESS & HEALTH

Proses Distilasi Dinilai Efektif Hasilkan Air Minum Berkualitas

A. Firdaus
Kamis 18 Desember 2025 / 16:50
Jakarta: Kualitas air minum menjadi faktor penting dalam menjaga kesehatan tubuh, khususnya fungsi organ vital seperti ginjal. Sejumlah kajian menunjukkan bahwa proses distilasi merupakan salah satu metode efektif untuk menghasilkan air minum yang lebih murni dan aman dikonsumsi.

Kajian tersebut disampaikan oleh Ir. Adi Permadi, M.T., M.Farm., Ph.D., dosen Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Dalam penelitian berjudul The Effect of Distillation on Several Types of River Water on Clean Water and Drinking Water Quality Standards, Adi meneliti pemanfaatan teknologi distilasi terhadap beberapa jenis air sungai.

Hasil kajian doktor lulusan National Taiwan University of Science and Technology (Chemical Engineering) itu menunjukkan bahwa proses distilasi mampu menghasilkan air tanpa bau dan tanpa rasa berdasarkan uji organoleptik.
 
“Proses distilasi dapat menghasilkan air yang sesuai dengan kriteria produksi air bersih dan air minum sesuai dengan PERMENKES RI Nomor 32 Tahun 2017,” tulis Ir. Adi dalam jurnalnya. Ia menambahkan, metode ini efektif menghilangkan kontaminan sehingga air hasil distilasi dapat digunakan sebagai air minum.
 

Pentingnya air berkualitas bagi kesehatan yubuh


Dokter Penyakit Dalam dari RS Pondok Indah, dr. Ni Made Hustrini, Sp.PD, Subsp.GH(K), menegaskan bahwa kecukupan dan kualitas air minum berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

“Air membantu kerja pembuluh darah sehingga darah bisa dialirkan dengan baik ke ginjal. Saat mengalami dehidrasi, gangguan dapat terjadi mulai dari tingkat sel hingga organ,” ujar dr. Ni Made Hustrini seperti dikutip dari laman resmi RS Pondok Indah.

Ia menjelaskan, dehidrasi ringan dapat menyebabkan tubuh mudah lelah dan sulit berkonsentrasi. Sementara dehidrasi berat berisiko memicu gangguan fungsi ginjal. Karena itu, mencukupi kebutuhan cairan sangat penting, terutama saat beraktivitas berat atau berada di cuaca panas dan lembap.

Selain itu, air juga membantu melarutkan antibiotik dalam pengobatan infeksi saluran kemih sehingga efektivitas terapi meningkat. Produksi urin yang cukup turut membantu membersihkan bakteri dari saluran kemih.

“Batu ginjal tidak mudah terbentuk bila tubuh memiliki cukup air, karena cairan mencegah kristal pembentuk batu saling menempel,” jelas dr. Hustirini.
 

Memilih air minum yang aman dan praktis


Selain jumlah konsumsi, kualitas air minum juga perlu menjadi perhatian. Air yang telah melalui proses pemasakan atau distilasi dinilai lebih aman karena kontaminan dapat dihilangkan melalui proses pemanasan.

Menjawab kebutuhan tersebut, Amidis menghadirkan air minum yang diproduksi melalui proses distilasi. Head of Marketing Amidis, Astrid Adelaide Siregar, menjelaskan bahwa air diproses pada suhu di atas 110 derajat Celsius untuk menghasilkan uap air murni sebelum dikemas.

“Uap air yang dihasilkan benar-benar murni dan aman untuk dikonsumsi karena tidak mengandung kontaminan,” ujar Astrid. Ia menambahkan, masyarakat perlu lebih cermat dalam memilih air minum yang dikonsumsi sehari-hari.

Amidis juga menyediakan galon sekali pakai berukuran 15 liter yang telah berlabel BPA free, sehingga dinilai aman untuk digunakan oleh seluruh anggota keluarga serta praktis tanpa perlu proses isi ulang.

Commercial Director PT Amidis Tirta Mulia, Susilo Gunadi, menegaskan komitmen perusahaan dalam menyediakan air minum berkualitas bagi masyarakat. “Kami memastikan keluarga Indonesia mendapatkan air minum yang membantu menjaga kesehatan secara optimal dalam keseharian,” ujarnya.

Saat ini, Amidis tersedia dalam berbagai ukuran dan dapat ditemukan di sejumlah jaringan ritel seperti Alfamidi, Alfagift, serta toko-toko terdekat di berbagai wilayah Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH