FITNESS & HEALTH
Tidak Harus Orang Dewasa, Anak-anak Pun bisa Menderita Diabetes, Waspada!
Mia Vale
Kamis 25 Juli 2024 / 12:15
Jakarta: Mungkin kamu tidak akan pernah berpikir kalau si kecil yang aktif dan sehat bisa saja menderita diabetes. Namun ternyata, hal itu memang bisa terjadi, sehingga penting untuk mengetahui tanda-tanda peringatannya.
“Sebagian besar makanan yang kita makan dipecah menjadi gula, atau glukosa, yang digunakan tubuh kita sebagai energi,” jelas Samina Yousuf, MD, dokter anak di OSF HealthCare.
Namun, jika seseorang menderita diabetes tipe 1, tubuhnya telah berhenti memproduksi insulin. Jika mereka mengidap Tipe 2, tubuh mereka menjadi resisten terhadap insulin dan tidak bereaksi sebagaimana mestinya.
Jika tidak diobati, diabetes dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, penyakit ginjal, masalah penglihatan, kerusakan saraf, dan bahkan kematian. Dan ini semua bisa terjadi pada buah hati kita.
Diabetes tipe 1 biasanya terjadi pada anak-anak dan dewasa muda dan biasanya dianggap disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang secara keliru menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas. Sedangkan tipe 2 biasanya berkembang pada orang dewasa yang berusia di atas 40 tahun atau kelebihan berat badan.
Namun kenyataannya, bisa terjadi pada anak-anak karena meningkatnya angka obesitas. Anak-anak yang didiagnosis menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2 biasanya berusia sekitar 13-14 tahun, namun diagnosis tipe 1 bisa terjadi jauh lebih awal.
.jpg)
(Dalam Mayo Clinic dijelaskan bahwa gejala diabetes pada anak bisa rasa haus meningkat, sering buang air kecil, meningkatnya rasa lapar, hingga rea kulit yang menghitam. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Diabetes tipe 1 dan tipe 2 memiliki gejala yang sama, namun biasanya berbeda dalam seberapa cepat gejala tersebut muncul. Gejala tipe 1 pada anak-anak biasanya terjadi secara tiba-tiba misalnya dalam beberapa jam atau hari.
Di sisi lain, gejala Tipe 2 cenderung muncul secara bertahap selama beberapa tahun. Berikut gejala awal yang harus Moms waspadai:
- Kelelahan yang luar biasa
- Merasa lapar meski sudah makan
- Meningkatnya rasa haus
- Sering buang air kecil (termasuk mengompol oleh anak-anak yang sudah terlatih menggunakan toilet)
- Penurunan berat badan tanpa berusaha
- Napas berbau buah
- Iritabilitas atau perubahan perilaku
- Penglihatan kabur
- Luka atau memar yang penyembuhannya lambat
- Kulit sangat kering
- Kesemutan, nyeri atau mati rasa pada tangan atau kaki
- Sakit perut (perut)
- Mual
“Jika Moms melihat gejala-gejala ini pada anak, penting untuk segera menghubungi dokter anak dan membawanya agar kadar glukosa darahnya segera diperiksa,” imbuh Dr. Yousuf. Tes darah sederhana akan menentukan apakah diabetes adalah penyebabnya.
Bila diabetes terdiagnosis, penting untuk mengikuti petunjuk dokter untuk memantau kadar gula darah anak, mengonsumsi obat yang diresepkan, mengonsumsi makanan sehat, dan berolahraga dengan benar.
Meskipun tidak ada obat untuk diabetes Tipe 1, Tipe 2 merupakan penyebab sebagian besar kasus diabetes dan terkadang dapat disembuhkan melalui pola makan dan olahraga yang baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
“Sebagian besar makanan yang kita makan dipecah menjadi gula, atau glukosa, yang digunakan tubuh kita sebagai energi,” jelas Samina Yousuf, MD, dokter anak di OSF HealthCare.
Namun, jika seseorang menderita diabetes tipe 1, tubuhnya telah berhenti memproduksi insulin. Jika mereka mengidap Tipe 2, tubuh mereka menjadi resisten terhadap insulin dan tidak bereaksi sebagaimana mestinya.
Jika tidak diobati, diabetes dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, penyakit ginjal, masalah penglihatan, kerusakan saraf, dan bahkan kematian. Dan ini semua bisa terjadi pada buah hati kita.
Yang bisa terkena dampaknya
Diabetes tipe 1 biasanya terjadi pada anak-anak dan dewasa muda dan biasanya dianggap disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang secara keliru menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas. Sedangkan tipe 2 biasanya berkembang pada orang dewasa yang berusia di atas 40 tahun atau kelebihan berat badan.
Namun kenyataannya, bisa terjadi pada anak-anak karena meningkatnya angka obesitas. Anak-anak yang didiagnosis menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2 biasanya berusia sekitar 13-14 tahun, namun diagnosis tipe 1 bisa terjadi jauh lebih awal.
.jpg)
(Dalam Mayo Clinic dijelaskan bahwa gejala diabetes pada anak bisa rasa haus meningkat, sering buang air kecil, meningkatnya rasa lapar, hingga rea kulit yang menghitam. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Waspadai gejalanya
Diabetes tipe 1 dan tipe 2 memiliki gejala yang sama, namun biasanya berbeda dalam seberapa cepat gejala tersebut muncul. Gejala tipe 1 pada anak-anak biasanya terjadi secara tiba-tiba misalnya dalam beberapa jam atau hari.
Di sisi lain, gejala Tipe 2 cenderung muncul secara bertahap selama beberapa tahun. Berikut gejala awal yang harus Moms waspadai:
- Kelelahan yang luar biasa
- Merasa lapar meski sudah makan
- Meningkatnya rasa haus
- Sering buang air kecil (termasuk mengompol oleh anak-anak yang sudah terlatih menggunakan toilet)
- Penurunan berat badan tanpa berusaha
- Napas berbau buah
- Iritabilitas atau perubahan perilaku
- Penglihatan kabur
- Luka atau memar yang penyembuhannya lambat
- Kulit sangat kering
- Kesemutan, nyeri atau mati rasa pada tangan atau kaki
- Sakit perut (perut)
- Mual
Tindakan yang harus diambil orang tua
“Jika Moms melihat gejala-gejala ini pada anak, penting untuk segera menghubungi dokter anak dan membawanya agar kadar glukosa darahnya segera diperiksa,” imbuh Dr. Yousuf. Tes darah sederhana akan menentukan apakah diabetes adalah penyebabnya.
Bila diabetes terdiagnosis, penting untuk mengikuti petunjuk dokter untuk memantau kadar gula darah anak, mengonsumsi obat yang diresepkan, mengonsumsi makanan sehat, dan berolahraga dengan benar.
Meskipun tidak ada obat untuk diabetes Tipe 1, Tipe 2 merupakan penyebab sebagian besar kasus diabetes dan terkadang dapat disembuhkan melalui pola makan dan olahraga yang baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)