FITNESS & HEALTH
Kenali Descending Necrotizing Mediastinitis, Infeksi Seputar Gigi yang 'Bisa' Merenggut Nyawa
Mia Vale
Selasa 12 September 2023 / 12:05
Jakarta: Gigi berlubang merupakan hal umum yang terjadi pada masalah pada gigi. Dan bahkan banyak orang yang mengabaikan masalah ini atau tidak tuntas mengobatinya. Asal dirasa tidak terlalu mengganggu dan menyakitkan, orang kerap menunda-nunda pengobatan.
Padahal, dari yang awalnya hanya gigi berlubang, justru bisa menjadi masalah serius dan bahkan mematikan.
Seperti yang menjadi perbincangan netizen beberapa hari belakangan ini, di mana beredar kisah dari postingan akun X (Twitter) @TrinityTraveler. Dari akun tersebut menceritakan mengenai seorang pria, penderita gigi berlubang yang abai terhadap pemeriksaan lantaran dirinya takut ke dokter gigi.
Trinity menceritakan, kalau pria tersebut awalnya hanya mengeluhkan gigi berlubang di bagian geraham bawah. Namun, pria tersebut lebih memilih minum obat pereda nyeri tanpa pergi ke dokter.
Lama-kelamaan, terjadi pembengkakan di pipi sampai menjalar ke leher seperti gondongan. Kondisi pria tersebut kian parah, sampai dirinya tidak sadarkan diri dan muncul nanah di bagian yang bengkak.
Akhirnya dia dibawa ke ruang intensif RSCM Jakarta. Sayangnya, pria tersebut akhirnya meninggal dunia setelah menjalani perawatan 28 hari.
Dari kejadian ini, pihak medis mendiagnosa kalau pria ini mengalami descending necrotizing mediastinitis (DNM). Nah, sekarang ada baiknya kita cari tahu apa sih DNM ini, dan mengapa bisa sangat berbahaya bagi orang yang mengalaminya?
Umumnya peradangan pada daerah gigi dan daerah sekitarnya dapat sembuh dengan sendirinya jika kebersihan rongga mulut dapat terjaga. Tapi, mengutip laman RS Carolus bila terjadi infeksi yang berat, hal ini akan menyebabkan terkumpulnya nanah dan merambat ke leher hingga ke rongga dada.
Dan salah satu bentuk yang paling mematikan dari penyakit ini adalah Descending Necrotizing Mediastinitis (DNM). Penyakit ini biasanya terjadi sebagai komplikasi dari infeksi yang berasal dari gigi atau daerah sekitarnya, seperti peritonsilar.
.jpg)
(Umumnya peradangan pada daerah gigi dan daerah sekitarnya dapat sembuh dengan sendirinya jika kebersihan rongga mulut dapat terjaga. Akan tetapi, apabila terjadi infeksi yang berat, hal ini akan menyebabkan terkumpulnya nanah dan merambat ke leher hingga ke rongga dada. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Parahnya, DNM ini bisa menjadi salah satu faktor pemicu kematian pada kasus gigi berlubang. Penyakit ini merupakan infeksi yang disebabkan bakteri Streptokokus dan Staphilokokus yang menjalar ke daerah mediastinum atau ruang di antara organ paru-paru.
Bakteri tersebut sangat berbahaya karena dapat merusak jaringan mediastinum, hingga berujung pada kematian.
Menukil penjelasan Paulus Januar, anggota Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) kepada Antara, penyakit DNM tidak selalu berasal dari infeksi jaringan gigi dan mulut.
Namun, bila berasal dari jaringan gigi dan mulut, kata Paulus, disebut sebagai infeksi fokal (focal infection), yakni infeksi di suatu bagian tubuh seperti tenggorokan atau jaringan gigi dan mulut dapat berdampak pada bagian tubuh lain.
Sebagian besar dari mediastinitis ini memiliki perjalanan penyakit yang cepat. Pasien yang menderita DNM tiba-tiba dapat berkembang menjadi infeksi berat (sepsis) dan kematian. Penyebaran ke arah bawah (caudal) yang cepat dari infeksi leher pada DNM difasilitasi oleh respirasi dan tekanan negatif pada rongga dada.
Adapun gejala yang timbul dari DNM ini ditandai dengam masalah penyakit gigi dan mulut. Lalu, muncul demam, bengkak, sulit bernapas, sampai rasa nyeri yang hebat di area dada.
Melansir dari Klikdokter, bila disebabkan infeksi descending dapat dirasakan nyeri atau sumbatan pada leher, pembengkakan pada leher, kebingungan atau disorientasi, dapat ditemukan infeksi pada luka di sternum (tulang dada).
Tapi, ditekankan Paulus, DNM sangat jarang terjadi. Hanya saja masyarakat tetap harus waspada, meskipun tidak perlu berlebihan.
Karena menganggap sepele masalah, penderita DNM kerap datang ke dokter dalam keadaan kritis. Sehingga tak jarang penderita membutuhkan perawatan intensif. Dan kalau sudah terjadi infeksi, umumnya dokter akan memberikan antibiotik spektrum luas sesegera mungkin. Namun kadang, DNM memerlukan pembedahan.
Perlu diperhatikan, angka kematian pada kasus DNM ini bervariasi, dari 11–67 persen pada keadaan di mana terdapat komorbiditas. Ingat, DNM dapat dicegah dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Mengingat fatalitas kondisi ini cukup tinggi, sebaiknya semua gejala yang dicurigai sebagai mediastinitis dievaluasi menyeluruh sesegera mungkin dan mendapatkan penanganan secepatnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Padahal, dari yang awalnya hanya gigi berlubang, justru bisa menjadi masalah serius dan bahkan mematikan.
Seperti yang menjadi perbincangan netizen beberapa hari belakangan ini, di mana beredar kisah dari postingan akun X (Twitter) @TrinityTraveler. Dari akun tersebut menceritakan mengenai seorang pria, penderita gigi berlubang yang abai terhadap pemeriksaan lantaran dirinya takut ke dokter gigi.
Trinity menceritakan, kalau pria tersebut awalnya hanya mengeluhkan gigi berlubang di bagian geraham bawah. Namun, pria tersebut lebih memilih minum obat pereda nyeri tanpa pergi ke dokter.
Lama-kelamaan, terjadi pembengkakan di pipi sampai menjalar ke leher seperti gondongan. Kondisi pria tersebut kian parah, sampai dirinya tidak sadarkan diri dan muncul nanah di bagian yang bengkak.
Akhirnya dia dibawa ke ruang intensif RSCM Jakarta. Sayangnya, pria tersebut akhirnya meninggal dunia setelah menjalani perawatan 28 hari.
Dari kejadian ini, pihak medis mendiagnosa kalau pria ini mengalami descending necrotizing mediastinitis (DNM). Nah, sekarang ada baiknya kita cari tahu apa sih DNM ini, dan mengapa bisa sangat berbahaya bagi orang yang mengalaminya?
Adanya komplikasi
Umumnya peradangan pada daerah gigi dan daerah sekitarnya dapat sembuh dengan sendirinya jika kebersihan rongga mulut dapat terjaga. Tapi, mengutip laman RS Carolus bila terjadi infeksi yang berat, hal ini akan menyebabkan terkumpulnya nanah dan merambat ke leher hingga ke rongga dada.
Dan salah satu bentuk yang paling mematikan dari penyakit ini adalah Descending Necrotizing Mediastinitis (DNM). Penyakit ini biasanya terjadi sebagai komplikasi dari infeksi yang berasal dari gigi atau daerah sekitarnya, seperti peritonsilar.
.jpg)
(Umumnya peradangan pada daerah gigi dan daerah sekitarnya dapat sembuh dengan sendirinya jika kebersihan rongga mulut dapat terjaga. Akan tetapi, apabila terjadi infeksi yang berat, hal ini akan menyebabkan terkumpulnya nanah dan merambat ke leher hingga ke rongga dada. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Parahnya, DNM ini bisa menjadi salah satu faktor pemicu kematian pada kasus gigi berlubang. Penyakit ini merupakan infeksi yang disebabkan bakteri Streptokokus dan Staphilokokus yang menjalar ke daerah mediastinum atau ruang di antara organ paru-paru.
Bakteri tersebut sangat berbahaya karena dapat merusak jaringan mediastinum, hingga berujung pada kematian.
Menukil penjelasan Paulus Januar, anggota Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) kepada Antara, penyakit DNM tidak selalu berasal dari infeksi jaringan gigi dan mulut.
Namun, bila berasal dari jaringan gigi dan mulut, kata Paulus, disebut sebagai infeksi fokal (focal infection), yakni infeksi di suatu bagian tubuh seperti tenggorokan atau jaringan gigi dan mulut dapat berdampak pada bagian tubuh lain.
Gejala yang timbul dari DNM
Sebagian besar dari mediastinitis ini memiliki perjalanan penyakit yang cepat. Pasien yang menderita DNM tiba-tiba dapat berkembang menjadi infeksi berat (sepsis) dan kematian. Penyebaran ke arah bawah (caudal) yang cepat dari infeksi leher pada DNM difasilitasi oleh respirasi dan tekanan negatif pada rongga dada.
Adapun gejala yang timbul dari DNM ini ditandai dengam masalah penyakit gigi dan mulut. Lalu, muncul demam, bengkak, sulit bernapas, sampai rasa nyeri yang hebat di area dada.
Melansir dari Klikdokter, bila disebabkan infeksi descending dapat dirasakan nyeri atau sumbatan pada leher, pembengkakan pada leher, kebingungan atau disorientasi, dapat ditemukan infeksi pada luka di sternum (tulang dada).
Tapi, ditekankan Paulus, DNM sangat jarang terjadi. Hanya saja masyarakat tetap harus waspada, meskipun tidak perlu berlebihan.
Lakukan pencegahan
Karena menganggap sepele masalah, penderita DNM kerap datang ke dokter dalam keadaan kritis. Sehingga tak jarang penderita membutuhkan perawatan intensif. Dan kalau sudah terjadi infeksi, umumnya dokter akan memberikan antibiotik spektrum luas sesegera mungkin. Namun kadang, DNM memerlukan pembedahan.
Perlu diperhatikan, angka kematian pada kasus DNM ini bervariasi, dari 11–67 persen pada keadaan di mana terdapat komorbiditas. Ingat, DNM dapat dicegah dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Mengingat fatalitas kondisi ini cukup tinggi, sebaiknya semua gejala yang dicurigai sebagai mediastinitis dievaluasi menyeluruh sesegera mungkin dan mendapatkan penanganan secepatnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)