FITNESS & HEALTH
Gangguan Ginjal Akut Anak, IDAI Beri Imbauan untuk Para Orang Tua
Mia Vale
Kamis 20 Oktober 2022 / 09:51
Jakarta: Sebagaimana dikatakan oleh Juru Bicara Kemenkes RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH dalam konferensi pers virtual terkait "Perkembangan Acute Kidney Injury di Indonesia," Rabu, 19 Oktober 2022, Kemenkes bersama BPOM, Ahli Epidemiologi, IDAI, Farmakolog dan Puslabfor Polri melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab pasti dan faktor risiko yang menyebabkan gangguan ginjal akut.
Untuk sementara ini gangguan ginjal akut misterius pada anak atau gangguan ginjal akut progresif atipikal(GgGAPA) belum bisa diketahui secara pasti apa penyababnya. Namun begitu, ada dugaan bahwa terdapat kandungan etilen glikol pada parasetamol sirup sebagai pemicu penyakit ini.
Menyikapi masalah ini, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) pun menyampaikan imbauan kepada para orang tua, melalui akun Instagram @idai_ig, per 19 Oktober 2022. Adapun beberapa poin isi dari imbauan tersebut, adalah:
(Imbauan dari Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) terkait Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GgGAPA) per tanggal 19 Oktober 2022. Video: Dok. Instagram resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia - IDAI/@idai_ig)
1. Bagi tenaga kesehatan di rumah sakit akan menghentikan sementara obat sirup yang diduga terkontaminasi dietilen glikol sesuai hasil investigasi Kemenkes dan BPOM.
2. Bila memerlukan obat sirup khusus, misalnya obat anti epilepsi atau lainnya yang tidak dapat diganti sediaan lain, harap konsultasikan dengan dokter anak atau konsultan anak.
3. Jika diperlukan, dapat memasukkan obat pengganti yang tidak terdapat dalam daftar dugaan obat terkontaminasi atau dengan jenis sediaan lain seperti suppositoria (obat yang dimasukan ke dalam anus) atau dapat mengganti dengan obat puyer alam bentuk tunggal (monoterapi).
4. Peresepan obat puyer tunggal hanya boleh dilakukan oleh dokter dengan memerhatikan dosis berdasarkan berat badan, kebersihan pembuatan, dan tata cara pemberian.
5. Tenaga kesehatan diimbau untuk melakukan pemantauan secara ketat terhadap tanda awal gangguan ginjal akut progressive atipikal ini, baik yang dirawat inap maupun rawat jalan.
6. Rumah sakit agar meningkatkan kewaspadaan deteksi dini gangguan ginjal akut progresif atipikal secara kolaboratif dan secara kolaboratif mempersiapkan penanganan kasusnya.
Untuk itu, dr. Piprim meminta agar para orang tua, utamanya yang mempunyai anak balita untuk tetap waspada dan tenang dalam menghadapi gejala GgGAPA ini.
Para orang tua diharapkan cepat tanggap apabila tiba-tiba si kecil berkurang atau tidak adanya buang air kecil. Kurangi pula aktivitas anak-anak di luar rumah agar terhindar dari hal-hal yang berisiko memicu infeksi.
Ingat, sebelum penyebabnya bisa diungkap, masyarakat diminta mengambil sejumlah langkah kewaspadaan untuk menjaga kesehatan anaknya. Bila timbul gejala yang mencurigakan, segera bawa ke rumah sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Untuk sementara ini gangguan ginjal akut misterius pada anak atau gangguan ginjal akut progresif atipikal(GgGAPA) belum bisa diketahui secara pasti apa penyababnya. Namun begitu, ada dugaan bahwa terdapat kandungan etilen glikol pada parasetamol sirup sebagai pemicu penyakit ini.
Menyikapi masalah ini, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) pun menyampaikan imbauan kepada para orang tua, melalui akun Instagram @idai_ig, per 19 Oktober 2022. Adapun beberapa poin isi dari imbauan tersebut, adalah:
(Imbauan dari Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) terkait Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GgGAPA) per tanggal 19 Oktober 2022. Video: Dok. Instagram resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia - IDAI/@idai_ig)
1. Bagi tenaga kesehatan di rumah sakit akan menghentikan sementara obat sirup yang diduga terkontaminasi dietilen glikol sesuai hasil investigasi Kemenkes dan BPOM.
2. Bila memerlukan obat sirup khusus, misalnya obat anti epilepsi atau lainnya yang tidak dapat diganti sediaan lain, harap konsultasikan dengan dokter anak atau konsultan anak.
3. Jika diperlukan, dapat memasukkan obat pengganti yang tidak terdapat dalam daftar dugaan obat terkontaminasi atau dengan jenis sediaan lain seperti suppositoria (obat yang dimasukan ke dalam anus) atau dapat mengganti dengan obat puyer alam bentuk tunggal (monoterapi).
4. Peresepan obat puyer tunggal hanya boleh dilakukan oleh dokter dengan memerhatikan dosis berdasarkan berat badan, kebersihan pembuatan, dan tata cara pemberian.
5. Tenaga kesehatan diimbau untuk melakukan pemantauan secara ketat terhadap tanda awal gangguan ginjal akut progressive atipikal ini, baik yang dirawat inap maupun rawat jalan.
6. Rumah sakit agar meningkatkan kewaspadaan deteksi dini gangguan ginjal akut progresif atipikal secara kolaboratif dan secara kolaboratif mempersiapkan penanganan kasusnya.
Untuk itu, dr. Piprim meminta agar para orang tua, utamanya yang mempunyai anak balita untuk tetap waspada dan tenang dalam menghadapi gejala GgGAPA ini.
Para orang tua diharapkan cepat tanggap apabila tiba-tiba si kecil berkurang atau tidak adanya buang air kecil. Kurangi pula aktivitas anak-anak di luar rumah agar terhindar dari hal-hal yang berisiko memicu infeksi.
Ingat, sebelum penyebabnya bisa diungkap, masyarakat diminta mengambil sejumlah langkah kewaspadaan untuk menjaga kesehatan anaknya. Bila timbul gejala yang mencurigakan, segera bawa ke rumah sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)