FITNESS & HEALTH
Save The Children Indonesia Ajak Semua Pihak Hentikan Penyebaran Pneumonia
Raka Lestari
Jumat 13 November 2020 / 09:05
Jakarta: Di Indonesia, berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2019 ada lebih dari 400.000 kasus. Berdasarkan riset John Hopkins University dan Save the Children menyebutkan, jika pencegahan pneumonia tidak dilakukan, hingga tahun 2030 akan ada sekitar 11 juta kematian anak. Ini bukan angka yang kecil mengingat pneumonia sendiri menjadi pembunuh nomor dua untuk balita di Indonesia.
Dalam rangka Hari Pneumonia Dunia yang jatuh pada tanggal 12 November 2020, Save the Children Indonesia mengajak semua pihak untuk menghentikan penyebaran pneumonia. Pada masa pandemi covid-19 seperti sekarang, perhatian terkait paru-paru semakin tinggi.
Pada Kamis, 12 November 2020 diselenggarkan Festival Sehat Anak Indonesia yang mengundang banyak pihak untuk berbagi cerita pencegahan dan penanganan pneumonia pada anak. Ibu Negara diwakili oleh Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin menyebut soal pentingnya slogan STOP Pneumonia.
“ASI eksklusif 6 bulan, Tuntaskan imunisasi, Obati anak jika sakit dan Pastikan gizi yang cukup serta hidup sehat,” tuturnya.
Di acara yang sama, hadir juga Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang menjelaskan penting bagi kita semua untuk mencegah serta menanggulangi pneumonia. "Pemerintah mendorong tata kelola pneumonia, meningkatkan akses pelayanan kesehatan balita, peran serta masyarakat dalam mendeteksi dini penyakit serta perluasan vaksin PCV,” kata Terawan.
Menteri Terawan juga mendorong masyarakat untuk menggunakan terus Buku Kesehatan Ibu Anak yang sudah ada sejak tahun 1993. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama.
CEO Save the Children Indonesia, Selina Patta Sumbung dalam acara tersebut mengatakan, setiap 1 menit 2 balita meninggal atau 2500 balita setiap hari akibat Pneumonia.
"Pneumonia menyebabkan 15% dari semua angka kematian balita. Pembunuh balita utama di dunia lebih banyak dari AIDS, malaria dan campak sekaligus. Di Indonesia sendiri Pneumonia bersama dengan diare penyebab utama kematian balita dan anak,” imbuhnya.
Ia mendorong berbagai pihak termasuk swasta untuk terlibat bersama dalam gerakan STOP Pneumonia ini. Save the Children bersama Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan peran pihak swasta seperti PT Pfizer akan bersama mengatasi Pneumonia pada anak/agar julukan “The Forgotten Killer” atau “Pembunuh yang terlupakan” bisa dihilangkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(YDH)
Dalam rangka Hari Pneumonia Dunia yang jatuh pada tanggal 12 November 2020, Save the Children Indonesia mengajak semua pihak untuk menghentikan penyebaran pneumonia. Pada masa pandemi covid-19 seperti sekarang, perhatian terkait paru-paru semakin tinggi.
Pada Kamis, 12 November 2020 diselenggarkan Festival Sehat Anak Indonesia yang mengundang banyak pihak untuk berbagi cerita pencegahan dan penanganan pneumonia pada anak. Ibu Negara diwakili oleh Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin menyebut soal pentingnya slogan STOP Pneumonia.
“ASI eksklusif 6 bulan, Tuntaskan imunisasi, Obati anak jika sakit dan Pastikan gizi yang cukup serta hidup sehat,” tuturnya.
Di acara yang sama, hadir juga Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang menjelaskan penting bagi kita semua untuk mencegah serta menanggulangi pneumonia. "Pemerintah mendorong tata kelola pneumonia, meningkatkan akses pelayanan kesehatan balita, peran serta masyarakat dalam mendeteksi dini penyakit serta perluasan vaksin PCV,” kata Terawan.
Menteri Terawan juga mendorong masyarakat untuk menggunakan terus Buku Kesehatan Ibu Anak yang sudah ada sejak tahun 1993. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama.
CEO Save the Children Indonesia, Selina Patta Sumbung dalam acara tersebut mengatakan, setiap 1 menit 2 balita meninggal atau 2500 balita setiap hari akibat Pneumonia.
"Pneumonia menyebabkan 15% dari semua angka kematian balita. Pembunuh balita utama di dunia lebih banyak dari AIDS, malaria dan campak sekaligus. Di Indonesia sendiri Pneumonia bersama dengan diare penyebab utama kematian balita dan anak,” imbuhnya.
Ia mendorong berbagai pihak termasuk swasta untuk terlibat bersama dalam gerakan STOP Pneumonia ini. Save the Children bersama Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan peran pihak swasta seperti PT Pfizer akan bersama mengatasi Pneumonia pada anak/agar julukan “The Forgotten Killer” atau “Pembunuh yang terlupakan” bisa dihilangkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(YDH)