FITNESS & HEALTH

Vaksinasi Bisa Mengurangi Risiko Terkena Long Covid

Raka Lestari
Sabtu 27 November 2021 / 14:12
Jakarta: Salah satu gejala lanjutan yang saat ini banyak dialami oleh penyintas covid-19 adalah long-covid atau post-covid syndrome. Penyebab terjadinya fenomena ini sampai sekarang masih terus diteliti.  

"Post-covid syndrome adalah kumpulan gejala, tanda, dan parameter klinis yang masih dirasakan lebih dari 2 minggu sesudah terkena covid-19. Kondisi ini tidak kembali ke keadaan awal sebelum sakit," kata dr. Hikmat Pramukti, Sp.PD Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RS Pondok Indah – Pondok Indah.

Ada 5 gejala paling sering terjadi pada penyintas covid-19, yaitu:

- Kelelahan/fatigue
- Sakit kepala
- Gangguan fokus
- Rambut rontok/hair loss
- Sesak napas

Gejala lainnya, seperti batuk, perasaan tidak nyaman di dada, gangguan kardiovaskular (aritimia, miokarditis), neurologis (demensia, depresi, gangguan kecemasan, attention disorder, obsessive compulsive disorders).

Kondisi hipertensi, obesitas, serta gangguan kesehatan mental menjadi beberapa faktor risiko seseorang mengalami post-covid syndrome. Sementara itu, penyebab pasti terjadinya post-covid syndrome masih terus diobservasi.

"Ada pula yang menyebutkan bahwa post-covid syndrome terjadi akibat kerusakan organ-organ yang disebabkan oleh virus dan sisa peradangan yang masih berlangsung, walaupun virus sudah tidak ada,” kata dr. Hikmat.

"Data yang telah terkumpul saat ini menunjukkan bahwa pasien covid-19 yang telah divaksinasi lengkap menunjukkan lebih sedikit kemungkinan terjadi post-covid syndrome dibanding yang belum divaksinasi lengkap," tutur dr. Hikmat.  

Namun demikian, kemampuan seseorang untuk kembali pulih sepenuhnya seperti sedia kala seperti sebelum terinfeksi covid-19, sangat bergantung pada kondisi dasar individu tersebut sebelum sakit, perjalanan penyakit saat terkena covid-19, dan tipe serta berat komplikasi yang dialami.

"Secara umum, para penyintas covid-19 disarankan untuk melakukan latihan fisik sesuai dengan kemampuan dan batas toleransi masing-masing, dan secara bertahap terprogram meningkat hingga dapat kembali ke kondisi semula. Pada tujuh hari pertama, biasanya jenis latihan ringan yang direkomendasikan adalah latihan pernapasan dan fleksibilitas," saran dr. Hikmat.

Kemudian pada tujuh hari berikutnya, intensitas latihan fisik bisa mulai ditingkatkan. Misalnya dengan latihan berjalan cepat dan seterusnya, dengan tetap memperhatikan batas toleransi, tidak memaksakan diri, dan beristirahat apabila merasa kelelahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH