FITNESS & HEALTH

Berat Badan Anak Susah Naik? Bisa Jadi karena Alergi

Raka Lestari
Rabu 01 Desember 2021 / 10:15
Jakarta: Alergi bukanlah istilah baru dan awam. Setiap orang umumnya memahami bahwa alergi dapat terjadi pada siapa saja dan disebabkan oleh makanan atau alergen tertentu. Namun jangan lengah, alergi yang terjadi sejak usia dini nyatanya berdampak serius untuk pertumbuhan anak.

Bahkan faktanya, alergi bisa menyebabkan berat badan anak susah naik dan berdampak serius untuk pertumbuhannya secara keseluruhan jika tidak ditangani dengan baik.

Menurut dr. Herbowo Agung Soetomenggolo, Sp.A(K), dokter spesialis anak konsultan neurologi di RSIA Bunda Jakarta dan Brawijaya Hospital Saharjo, alergi adalah suatu reaksi imun tubuh terhadap suatu hal yang seharusnya tidak menimbulkan masalah untuk orang lain. Namun menimbulkan reaksi berlebihan pada seseorang yang memiliki alergi.

"Sistem kekebalan tubuh pada seseorang yang alergi merespons alergen ini dengan mencoba melawannya seperti kuman atau virus, sehingga menimbulkan reaksi alergi," ujar dr. Herbowo dalam tayangan Instagram Live bersama Teman Parenting.
 

Reaksi alergi sangat variatif yang terbagi menjadi dua, yaitu:


Reaksi alergi ringan (Hanya di kulit, letaknya terbatas, dan muncul di satu tempat): Gatal ketika bersentuhan dengan benda tertentu, bersin di pagi hari, biduran, ruam merah, dan lain-lain.

Reaksi alergi berat yang melibatkan berbagai organ dan bisa menyebabkan kematian: Sesak napas, gejala meluas di kulit, mata bengkak, bibir bengkak, muntah-muntah ekstrem, hingga anafilaksis.

Khusus untuk reaksi alergi berat, dr. Herbowo menekankan pentingnya untuk segera mencari bantuan ke rumah sakit. Tujuannya, agar reaksi alergi segera mereda karena dapat mengancam jiwa.

Merujuk pada definisi alergi yang bisa dipicu oleh apa saja, maka seorang anak bisa saja alergi terhadap apa saja dan bentuknya tidak sama dengan alergi yang dimiliki oleh orang tua atau saudara kandungnya.
 

Namun pada umumnya, ada beberapa zat yang umumnya menjadi penyebab alergi:


- Dari udara: Serbuk sari, bulu binatang, tungau (kutu kasur), dan kecoa.
- Dari makanan: Seafood, telur, kacang tanah, kacang kedelai, susu sapi, dan gandum.

Di sinilah alergi bisa menjadi hambatan untuk proses pertumbuhan anak. Pasalnya, pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh kecukupan asupan nutrisi. Sementara, beberapa alergen makanan yang paling umum adalah makanan yang merupakan asupan yang menyediakan nutrisi penting, sehingga membuat pilihan makanan menjadi terbatas.

"Itulah kenapa, saya menegaskan pentingnya mengamati, mencatat, dan mengeliminasi asupan makanan yang dicurigai sebagai alergen untuk anak. Jika sudah tahu anak sering ada ruam merah dan susah naik berat badan, segera dipastikan alerginya apa,” tutup dr. Herbowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH