FITNESS & HEALTH
Mengenal Diet Nordic dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Raka Lestari
Kamis 20 Mei 2021 / 12:15
Jakarta: Negara-negara Skandinavia terkenal akan gaya hidupnya yang sehat. Mereka memiliki hidup yang seimbang antara bekerja dan berolahraga, serta memasak makanannya sendiri di rumah.
Salah satu gaya hidup sehatnya adalah kebiasaan bersepeda yang sudah menjadi budaya di Denmark. Bahkan anak-anak di Denmark sudah belajar sepeda sejak masih usia dua tahun.
Diet Nordic mencerminkan cara hidup di negara-negara Skandinavia. Pola diet ini mendorong konsumsi makanan musiman, yang lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Pola diet ini mengutamakan konsumsi ikan dan seafood, gandum utuh, buah, sayur, dengan asupan daging dan susu yang sedikit.
Menurut Harvard Medical School, pola diet ini berfokus pada produk makanan yang sedang dalam musimnya serta makanan yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar. Diet Nordic juga kaya akan asam lemak omega-3 yang dapat mendukung kesehatan jantung.

(Diet Nordic cenderung masih baru sehingga masih belum terlalu banyak dipelajari. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Minyak canola yang menjadi bahan utama dalam diet ini, tinggi lemak tak jenuh tunggal, seperti asam alfa-linolenat (ALA), kata Harvard Medical School.
Lemak tak jenuh tunggal telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner, stroke, dan kematian secara keseluruhan, menurut sebuah studi skala besar yang ditampilkan di JAMA Internal Medicine.
Diet Nordic pada dasarnya memiliki kesamaan dengan diet Mediterania, namun lebih mengutamakan bahan makanan yang ada di sekitar kita.
“Kedua diet ini memasukkan sejumlah ikan dan telur, serta asupan daging dalam jumlah kecil, tetapi membatasi makanan olahan, manis, dan daging merah,” ujar Dr Frank Hu, profesor dari divisi Nutrisi di T.H. Chan School of Public Health.
“Perbedaan mencolok antara keduanya adalah bahwa orang Skandinavia makan banyak buah beri, yang banyak tersedia di negara-negara Nordik. Buah-buahan ini sarat dengan antosianin, yang termasuk antioksidan yang dapat mencegah kekakuan arteri dan mengurangi tekanan darah,” catat Dr Hu.
Secara keseluruhan, sulit untuk mengatakan diet mana yang lebih sehat. Diet Nordic cenderung masih baru sehingga masih belum terlalu banyak dipelajari seperti diet Mediterania.
Meskipun demikian, kedua pola makan tersebut lebih sehat daripada pola makan Barat, yang sangat bergantung pada makanan olahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Salah satu gaya hidup sehatnya adalah kebiasaan bersepeda yang sudah menjadi budaya di Denmark. Bahkan anak-anak di Denmark sudah belajar sepeda sejak masih usia dua tahun.
Apa itu diet nordic?
Diet Nordic mencerminkan cara hidup di negara-negara Skandinavia. Pola diet ini mendorong konsumsi makanan musiman, yang lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Pola diet ini mengutamakan konsumsi ikan dan seafood, gandum utuh, buah, sayur, dengan asupan daging dan susu yang sedikit.
Menurut Harvard Medical School, pola diet ini berfokus pada produk makanan yang sedang dalam musimnya serta makanan yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar. Diet Nordic juga kaya akan asam lemak omega-3 yang dapat mendukung kesehatan jantung.

(Diet Nordic cenderung masih baru sehingga masih belum terlalu banyak dipelajari. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Minyak canola yang menjadi bahan utama dalam diet ini, tinggi lemak tak jenuh tunggal, seperti asam alfa-linolenat (ALA), kata Harvard Medical School.
Lemak tak jenuh tunggal telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner, stroke, dan kematian secara keseluruhan, menurut sebuah studi skala besar yang ditampilkan di JAMA Internal Medicine.
Apakah diet Nordic lebih sehat daripada diet Mediterania?
Diet Nordic pada dasarnya memiliki kesamaan dengan diet Mediterania, namun lebih mengutamakan bahan makanan yang ada di sekitar kita.
“Kedua diet ini memasukkan sejumlah ikan dan telur, serta asupan daging dalam jumlah kecil, tetapi membatasi makanan olahan, manis, dan daging merah,” ujar Dr Frank Hu, profesor dari divisi Nutrisi di T.H. Chan School of Public Health.
“Perbedaan mencolok antara keduanya adalah bahwa orang Skandinavia makan banyak buah beri, yang banyak tersedia di negara-negara Nordik. Buah-buahan ini sarat dengan antosianin, yang termasuk antioksidan yang dapat mencegah kekakuan arteri dan mengurangi tekanan darah,” catat Dr Hu.
Secara keseluruhan, sulit untuk mengatakan diet mana yang lebih sehat. Diet Nordic cenderung masih baru sehingga masih belum terlalu banyak dipelajari seperti diet Mediterania.
Meskipun demikian, kedua pola makan tersebut lebih sehat daripada pola makan Barat, yang sangat bergantung pada makanan olahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)