FITNESS & HEALTH
Ini Efek Samping Mengonsumsi Protein Shake yang Mungkin Tidak Kamu Ketahui
Raka Lestari
Jumat 28 Mei 2021 / 19:05
Jakarta: Kamu mungkin sudah tahu mengenai manfaat protein untuk kesehatan tubuh. Protein juga bisa membuat rasa kenyang lebih lama, dibandingkan karbohidrat.
Dan saat ini, tren konsumsi protein shake semakin meningkat. Protein yang berbentuk bubuk ini, bisa ditambahkan pada makanan atau sebagai minuman serta menawarkan berbagai manfaat kesehatan.
Akan tetapi, mengonsumsi protein shake bukan berarti tidak memiliki efek samping. Berikut ini adalah efek samping yang mungkin dialami saat mengonsumsi protein shake:
Dalam Archives of Clinical Case Studies, spesialis alergi di University of Nebraska Medical Center melaporkan melihat beberapa pasien dengan reaksi alergi yang signifikan setelah meminum whey protein shake. Gejalanya termasuk bersin, tenggorokan bengkak, kulit memerah, sakit perut disertai kram, diare yang meledak-ledak, dada sesak, dan sesak napas.
Para dokter menemukan bahwa banyak suplemen protein mengandung lesitin kedelai, yang mungkin juga berkontribusi pada reaksi alergi. Sebelum mengonsumsi produk protein, perhatikan sumber proteinnya apakah dari telur, susu, atau kedelai yang merupakan penyebab umum pemicu alergi.
Kalori cair dapat dikonsumsi dengan sangat cepat, dan otak mungkin tidak langsung mengenalinya seperti halnya kalori dari makanan padat. Jadi, saat kamu minum protein shake secara teratur, berat badanmu mungkin bertambah.
“Protein shake bisa sangat tinggi kalori, terutama dari tambahan gula. Kamu mungkin tidak merasa kenyang setelah meminum protein shake dan menambahkannya dengan makanan lengkap,” kata Leann Poston, MD, dari Invigor Medical.
Diet yang sangat tinggi protein dan rendah karbohidrat meningkatkan kalsium urine dan dapat meningkatkan risiko pengembangan batu ginjal. Sehingga menurut sebuah studi di International Scholarly Research Notices, dapat menyebabkan kerusakan hati. Protein tinggi meningkatkan produksi kristal oksalat, yang menempel pada kalsium dalam urine membentuk massa padat yang dapat membuat nyeri tersangkut di ureter.
"Periksakan ke dokter jika kamu memiliki penyakit ginjal untuk memastikan protein tambahan aman untuk ginjalmu dan berapa batas yang aman untuk mengonsumsiinya," kata Dr Poston.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Dan saat ini, tren konsumsi protein shake semakin meningkat. Protein yang berbentuk bubuk ini, bisa ditambahkan pada makanan atau sebagai minuman serta menawarkan berbagai manfaat kesehatan.
Akan tetapi, mengonsumsi protein shake bukan berarti tidak memiliki efek samping. Berikut ini adalah efek samping yang mungkin dialami saat mengonsumsi protein shake:
1. Reaksi alergi
Dalam Archives of Clinical Case Studies, spesialis alergi di University of Nebraska Medical Center melaporkan melihat beberapa pasien dengan reaksi alergi yang signifikan setelah meminum whey protein shake. Gejalanya termasuk bersin, tenggorokan bengkak, kulit memerah, sakit perut disertai kram, diare yang meledak-ledak, dada sesak, dan sesak napas.
Para dokter menemukan bahwa banyak suplemen protein mengandung lesitin kedelai, yang mungkin juga berkontribusi pada reaksi alergi. Sebelum mengonsumsi produk protein, perhatikan sumber proteinnya apakah dari telur, susu, atau kedelai yang merupakan penyebab umum pemicu alergi.
2. Mengonsumsi lebih banyak kalori
Kalori cair dapat dikonsumsi dengan sangat cepat, dan otak mungkin tidak langsung mengenalinya seperti halnya kalori dari makanan padat. Jadi, saat kamu minum protein shake secara teratur, berat badanmu mungkin bertambah.
“Protein shake bisa sangat tinggi kalori, terutama dari tambahan gula. Kamu mungkin tidak merasa kenyang setelah meminum protein shake dan menambahkannya dengan makanan lengkap,” kata Leann Poston, MD, dari Invigor Medical.
3. Batu ginjal
Diet yang sangat tinggi protein dan rendah karbohidrat meningkatkan kalsium urine dan dapat meningkatkan risiko pengembangan batu ginjal. Sehingga menurut sebuah studi di International Scholarly Research Notices, dapat menyebabkan kerusakan hati. Protein tinggi meningkatkan produksi kristal oksalat, yang menempel pada kalsium dalam urine membentuk massa padat yang dapat membuat nyeri tersangkut di ureter.
"Periksakan ke dokter jika kamu memiliki penyakit ginjal untuk memastikan protein tambahan aman untuk ginjalmu dan berapa batas yang aman untuk mengonsumsiinya," kata Dr Poston.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)