FITNESS & HEALTH
Bisa Lebih Parah, Waspadai Demam Berdarah Berulang!
Mia Vale
Minggu 25 Mei 2025 / 13:29
Jakarta: Demam berdarah, penyakit yang ditularkan nyamuk, menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan menyebabkan gejala seperti flu pada orang yang terinfeksi.
Penyakit ini memiliki empat serotipe yang berbeda (DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4), yang berarti seseorang dapat terinfeksi hingga 4 kali.
Sebagian besar gejalanya ringan, tetapi infeksi yang parah dapat terjadi, terutama pada kasus demam berdarah untuk kedua kalinya.
Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan organ, dan bahkan kematian. Lantas, apa yang akan terjadi bila seseoramh mengalami demam berdarah berulang? Yuk, kita cari tahu bersama!
.jpg)
(Jika seseorang pernah mengalami demam dengue sebelumnya, maka ia berisiko tinggi terkena DBD apabila kembali terinfeksi virus dengue. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Berkisar 100 - 400 juta infeksi demam berdarah terjadi setiap tahun, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Umumnya, kamu bisa mendapatkan kekebalan setelah terinfeksi.
Alhasil, sistem kekebalan tubuh akan mampu mengenali infeksi jika muncul untuk kedua kalinya dan melawannya. Pasalnya, tubuh akan tahu cara melawan infeksi tersebut, kamu tidak akan sakit lagi.
“Tetapi jika kamu terinfeksi dengan serotipe yang berbeda setelah infeksi pertama, respons imun dapat membantu virus menyebar lebih efektif di dalam tubuh,” ujar ahli penyakit dalam dan penyakit menular Dr Ankit Bansal, via HealthShots.
Baca juga: 10 Ikan Hias yang Makan Jentik Nyamuk, Bisa Cegah DBD!
Ini mungkin terjadi karena sistem imun kamu tidak terbiasa dengan versi baru penyakit tersebut dan dapat membuat tubuh bereaksi secara agresif.
Akibatnya bisa menyebabkan sindrom syok dengue, yang merupakan dengue parah dan melibatkan pendarahan, kebocoran plasma, dan syok. Orang yang terinfeksi untuk kedua kalinya berisiko lebih tinggi terkena dengue parah, yang dapat mengancam jiwa, menurut WHO.
Gejala demam berdarah seperti demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri sendi dan otot, serta ruam, biasanya muncul 4 - 10 hari setelah infeksi.
Gejala pada infeksi kedua mungkin awalnya mirip, tetapi sering kali lebih parah. Meskipun kedua infeksi biasanya diawali dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan ruam, infeksi kedua meningkatkan risiko gejala yang parah. Menurut WHO, gejala demam berdarah yang parah dapat meliputi:
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, gejala-gejala ini biasanya mulai muncul dalam 24 hingga 48 jam setelah demam hilang.
"Hal ini disebabkan oleh peningkatan respons imun yang disebut 'peningkatan ketergantungan antibodi', yang membuat tubuh bereaksi lebih agresif," tandas Dr Bansal.
Jadi, infeksi dengue kedua memerlukan pemantauan yang lebih cermat dan intervensi medis segera, terutama jika gejalanya semakin parah.
Pencegahan infeksi berulang sangat penting karena infeksi berikutnya sering kali lebih parah dan dapat mengakibatkan komplikasi yang mengancam jiwa. Berikut ini adalah kelompok yang berisiko lebih tinggi:
- Orang yang tinggal di atau bepergian ke daerah endemis
- Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti anak kecil dan orang tua
- Mereka yang sebelumnya pernah terinfeksi dengan satu serotipe dengue virus
Baca juga: Indonesia-Malaysia Bergandengan Atasi Demam Berdarah Dengue
Untuk menghindarinya, lakukan upaya pencegahan infeksi dengue kedua dengan mengurangi paparan nyamuk, gunakan obat nyamuk, kenakan pakaian lengan panjang, dan pasang kasa jendela. Singkirkan genangan air di sekitar rumah, karena dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Penyakit ini memiliki empat serotipe yang berbeda (DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4), yang berarti seseorang dapat terinfeksi hingga 4 kali.
Sebagian besar gejalanya ringan, tetapi infeksi yang parah dapat terjadi, terutama pada kasus demam berdarah untuk kedua kalinya.
Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan organ, dan bahkan kematian. Lantas, apa yang akan terjadi bila seseoramh mengalami demam berdarah berulang? Yuk, kita cari tahu bersama!
Bisa mematikan!
.jpg)
(Jika seseorang pernah mengalami demam dengue sebelumnya, maka ia berisiko tinggi terkena DBD apabila kembali terinfeksi virus dengue. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Berkisar 100 - 400 juta infeksi demam berdarah terjadi setiap tahun, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Umumnya, kamu bisa mendapatkan kekebalan setelah terinfeksi.
Alhasil, sistem kekebalan tubuh akan mampu mengenali infeksi jika muncul untuk kedua kalinya dan melawannya. Pasalnya, tubuh akan tahu cara melawan infeksi tersebut, kamu tidak akan sakit lagi.
“Tetapi jika kamu terinfeksi dengan serotipe yang berbeda setelah infeksi pertama, respons imun dapat membantu virus menyebar lebih efektif di dalam tubuh,” ujar ahli penyakit dalam dan penyakit menular Dr Ankit Bansal, via HealthShots.
Baca juga: 10 Ikan Hias yang Makan Jentik Nyamuk, Bisa Cegah DBD!
Ini mungkin terjadi karena sistem imun kamu tidak terbiasa dengan versi baru penyakit tersebut dan dapat membuat tubuh bereaksi secara agresif.
Akibatnya bisa menyebabkan sindrom syok dengue, yang merupakan dengue parah dan melibatkan pendarahan, kebocoran plasma, dan syok. Orang yang terinfeksi untuk kedua kalinya berisiko lebih tinggi terkena dengue parah, yang dapat mengancam jiwa, menurut WHO.
Apakah gejalanya berbeda?
Gejala demam berdarah seperti demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri sendi dan otot, serta ruam, biasanya muncul 4 - 10 hari setelah infeksi.
Gejala pada infeksi kedua mungkin awalnya mirip, tetapi sering kali lebih parah. Meskipun kedua infeksi biasanya diawali dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan ruam, infeksi kedua meningkatkan risiko gejala yang parah. Menurut WHO, gejala demam berdarah yang parah dapat meliputi:
- - Nyeri hebat di perut
- - Muntah terus-menerus
- - Napas cepat
- - Mimisan
- - Gusi berdarah
- - Kelelahan
- - Kegelisahan
- - Darah dalam muntahan
- - Merasa sangat haus
- - Kulit dingin dan pucat
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, gejala-gejala ini biasanya mulai muncul dalam 24 hingga 48 jam setelah demam hilang.
"Hal ini disebabkan oleh peningkatan respons imun yang disebut 'peningkatan ketergantungan antibodi', yang membuat tubuh bereaksi lebih agresif," tandas Dr Bansal.
Jadi, infeksi dengue kedua memerlukan pemantauan yang lebih cermat dan intervensi medis segera, terutama jika gejalanya semakin parah.
Yang berisiko lebih tinggi
Pencegahan infeksi berulang sangat penting karena infeksi berikutnya sering kali lebih parah dan dapat mengakibatkan komplikasi yang mengancam jiwa. Berikut ini adalah kelompok yang berisiko lebih tinggi:
- Orang yang tinggal di atau bepergian ke daerah endemis
- Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti anak kecil dan orang tua
- Mereka yang sebelumnya pernah terinfeksi dengan satu serotipe dengue virus
Baca juga: Indonesia-Malaysia Bergandengan Atasi Demam Berdarah Dengue
Untuk menghindarinya, lakukan upaya pencegahan infeksi dengue kedua dengan mengurangi paparan nyamuk, gunakan obat nyamuk, kenakan pakaian lengan panjang, dan pasang kasa jendela. Singkirkan genangan air di sekitar rumah, karena dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)