FITNESS & HEALTH

Sebanyak 20 Anak di India Meninggal Kena Gagal Ginjal, Obat Sirop Jadi Penyebab

Aulia Putriningtias
Rabu 08 Oktober 2025 / 18:18
Jakarta: Wakil Kepala Menteri Madhya Pradesh, India, Rajendra Shukla, mengumumkan bahwa sebanyak 20 anak meninggal karena gagal ginjal. Hal tersebut diakibatkan dari obat sirop batuk

"Sejauh ini, 20 anak dari Madhya Pradesh telah meninggal saat menjalani perawatan. 2 di antaranya meninggal dalam 24 jam terakhir," ungkap Shukla dilansir dalam Indian Express, Rabu, 8 Oktober 2025.

Sirop yang menjadi penyebab kematian tersebut diproduksi oleh sebuah perusahaan yang berpusat di Tamil Nadu, kata Shukla. 

Sekitar 600 botol sirop obat batuk telah ditemukan di Chhindwara, 443 botol di antaranya telah ditemukan terkontaminasi zat berbahaya.
 
Pada hari Senin, 6 Oktober 2025, pemerintah negara bagian memberhentikan sementara 2 inspektur obat-obatan dan seorang wakil direktur Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA). Mereka juga memindahkan pengawas obat-obatan negara bagian di tengah penyelidikan.

Dr. Praveen Soni, seorang dokter di Chhindwara, telah ditangkap atas dugaan kelalaian karena meresepkan sirup Coldrif kepada sebagian besar korban. 

Kepolisian Madhya Pradesh juga membentuk Tim Investigasi Khusus (SIT) dan mengajukan tuntutan terhadap perusahaan manufaktur Coldrif yang berbasis di Tamil Nadu.

Laporan polisi setempat pun mengungkap bahwa sirup itu mengandung toksin Diethylene Glycol (DEG) dalam jumlah hampir 500 kali batas yang diizinkan. DEG sendiri adalah zat kimia yang umumnya digunakan dalam produk anti-freeze hingga kosmetik. 

Menurut laporan, sebagian besar dari korban diberi sirup Coldrif. Kemudian, mereka menderita retensi urine dan gangguan ginjal akut. 


(Wakil Kepala Menteri Madhya Pradesh, India, Rajendra Shukla, mengumumkan bahwa sebanyak 20 anak meninggal karena gagal ginjal. Kepolisian Madhya Pradesh juga membentuk SIT dan mengajukan tuntutan terhadap perusahaan manufaktur Coldrif yang berbasis di Tamil Nadu. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)

Otoritas di negara bagian Tamil Nadu (tempat produsen Coldrif, Sresan, berada) menemukan sirup tersebut mengandung 48,6 persen DEG. Padahal, takaran resmi dari WHO hanya 0,1 persen.
 

BPOM RI pastikan obat tersebut tidak beredar di Indonesia


Pada Selasa, 7 Oktober 2025, Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM, William Adi Teja, memastikan bahwa obat-obat yang tercemar di India tersebut tidak beredar di Indonesia.

"Kita sudah menelusuri bahwa obat tersebut tidak masuk ke Indonesia. Dan perusahaan tersebut juga tidak mendaftarkan obatnya di Indonesia," kata William, dilansir dalam Detik.
 
Ia menambahkan bahwa BPOM akan terus memperkuat pengawasan terkait obat-obatan yang beredar di Indonesia agar memastikan obat-obat yang beredar aman untuk dikonsumsi. Produsen juga diimbau untuk memproduksi obat sesuai standar yang berlaku. 

"Kita mengimbau pada industri farmasi untuk tetap memperketat cara produksi, kemudian cara memilih bahan baku yang terstandar, kemudian juga mengetatkan proses produksinya, lalu pengemasannya, dan distribusinya," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH