FITNESS & HEALTH
Mata Juling: Keluhan, Penyebab dan Pengobatan yang Tepat Menurut Dokter
Yuni Yuli Yanti
Minggu 17 November 2024 / 19:42
Jakarta: Mata juling (strabismus) terjadi karena terganggunya atau lemahnya kontrol otak terhadap otot mata, sehingga bola mata tidak berada pada posisi yang sejajar satu sama lain (neuromuscular weakness).
Penyandang mata juling umumnya mengeluhkan pandangan kabur, penglihatan ganda, sakit kepala, dan kelelahan dalam proses belajar atau bekerja.
Khusus pada anak, strabismus berisiko mempengaruhi perkembangan fungsi penglihatan. Bahkan, tanpa penanganan yang tepat, anak penyandang mata juling bisa berisiko terkena mata malas (ambliopia) dan gangguan perkembangan binokularitas, yakni gangguan pada pembentukan kemampuan penglihatan tiga dimensi/binokular.
"Strabismus ini bisa terjadi sejak usia bayi. Namun, ada juga yang didapat setelah dewasa tergantung kondisi masing-masing. Kalau yang dari kecil kita sebut Strabismus Congenital. Sedangkan, jika terjadi pada usia enam bulan ke atas baru muncul, biasanya kita katakan Strabismus didapat," ujar Dr. Gusti G. Suardana, SpM(K), Dokter Subspesialis Konsultan Strabismus JEC Eye Hospitals & Clinics.
Oleh karena itu, pengobatan mata juling bertujuan untuk menyejajarkan mata dan meningkatkan ketajaman penglihatan. Metode pengobatan yang diberikan dokter akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan kondisi pasien.
"Untuk pengobatan mata juling itu ada dua hal yang bisa dilakukan. Pertama adalah terapi dengan penggunaan kacamata prisma. Kedua adalah operasi, bertujuan untuk mengencangkan atau mengendurkan otot-otot yang mengendalikan pergerakan mata," jelas Dr. Gusti.
.png)
(Ki-ka: Dr. Paramastri Arintawati, SpM, pasien dan Dr. Gusti G. Suardana, SpM(K) saat melakukan kontrol kepada pasien yang akan mengikuti Bakti Sosial Mata Juling JEC, pada Sabtu (16/11/2024), di JEC @Kedoya. Foto: Dok. Yuni)
"Hidup mereka secara psikososial tak berhenti lantaran menyandang strabismus. Mereka harus kita dorong agar bangkit, salah satunya melalui operasi mata juling. Inilah yang mengukuhkan kami untuk melanjutkan ‘Bakti Sosial Operasi Mata Juling JEC’. Harapan kami, semoga masyarakat luas semakin teredukasi bahwa mata juling bisa ditangani dan dikoreksi," papar dr. Gusti.
Hal senada disampaikan oleh Dr. Paramastri Arintawati, SpM, Dokter Subspesialis Konsultan Mata Anak dan Strabismus, pada tahun ketiganya, 'Bakti Sosial Operasi Mata Juling JEC' dipusatkan di RS Mata JEC @ Kedoya, dengan pelaksanaan tindakan bedah strabismus menyasar 30 penerima manfaat.
Operasi akan digelar sepanjang November hingga Desember 2024 nanti. Sementara, proses skrining telah berlangsung selama Agustus-Oktober lalu dengan jumlah peminat hampir mencapai 100 orang dari berbagai penjuru Indonesia, termasuk Aceh dan Papua.
Pelaksanaan tindakan operasi penanganan mata juling memerlukan persiapan secara ekstensif melibatkan para ahli medis yang mumpuni. Di samping tim spesialis mata strabismus JEC (untuk proses bedah mata), tindakan operasi juga melibatkan tim dokter anestesi JEC bersama tim perawat yang kompeten.
Menurut dr. Paramastri, tingginya minat masyarakat memperlihatkan pentingnya inisiatif ini sebagai salah satu solusi bagi para penyandang strabismus, terutama dari kalangan kurang mampu.
Dengan mendapatkan kembali kualitas hidup, mereka mampu semakin berkembang dan maju menggapai masa depan yang lebih baik. Semoga ‘Bakti Sosial Mata Juling JEC’ bisa terus memberi dampak, serta mengundang keterlibatan lebih banyak pihak agar mampu menjangkau lebih banyak kalangan pada tahun-tahun mendatang," jelas dr. Paramastri yang juga Ketua Panitia Bakti Sosial Mata Juling 2024.
Selain pemberian tindakan operasi mata juling gratis, bakti sosial ini juga dibarengi kegiatan pengayaan wawasan mengenai strabismus.
"Aktivitas berupa seminar umum ini melibatkan 250 partisipan dari kalangan dokter umum, tenaga kesehatan lainnya, dan masyarakat. Selain itu, Rumah Sakit Mata JEC @ Kedoya juga telah menjalankan operasi strabismus sebanyak lebih dari 300 tindakan. RS Mata JEC @ Kedoya diperkuat layanan Children Eye and Strabismus Center untuk menangani gangguan mata pada anak-anak secara komprehensif," tutup dr. Paramastri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)
Penyandang mata juling umumnya mengeluhkan pandangan kabur, penglihatan ganda, sakit kepala, dan kelelahan dalam proses belajar atau bekerja.
Khusus pada anak, strabismus berisiko mempengaruhi perkembangan fungsi penglihatan. Bahkan, tanpa penanganan yang tepat, anak penyandang mata juling bisa berisiko terkena mata malas (ambliopia) dan gangguan perkembangan binokularitas, yakni gangguan pada pembentukan kemampuan penglihatan tiga dimensi/binokular.
"Strabismus ini bisa terjadi sejak usia bayi. Namun, ada juga yang didapat setelah dewasa tergantung kondisi masing-masing. Kalau yang dari kecil kita sebut Strabismus Congenital. Sedangkan, jika terjadi pada usia enam bulan ke atas baru muncul, biasanya kita katakan Strabismus didapat," ujar Dr. Gusti G. Suardana, SpM(K), Dokter Subspesialis Konsultan Strabismus JEC Eye Hospitals & Clinics.
Pengobatan mata juling
Bukan hanya mengganggu fungsi penglihatan, strabismus bisa memberi imbas yang lebih besar. Penyandangnya rentan mengalami tekanan mental sehingga kualitas hidup mereka pun turut terdampak.Oleh karena itu, pengobatan mata juling bertujuan untuk menyejajarkan mata dan meningkatkan ketajaman penglihatan. Metode pengobatan yang diberikan dokter akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan kondisi pasien.
"Untuk pengobatan mata juling itu ada dua hal yang bisa dilakukan. Pertama adalah terapi dengan penggunaan kacamata prisma. Kedua adalah operasi, bertujuan untuk mengencangkan atau mengendurkan otot-otot yang mengendalikan pergerakan mata," jelas Dr. Gusti.
.png)
(Ki-ka: Dr. Paramastri Arintawati, SpM, pasien dan Dr. Gusti G. Suardana, SpM(K) saat melakukan kontrol kepada pasien yang akan mengikuti Bakti Sosial Mata Juling JEC, pada Sabtu (16/11/2024), di JEC @Kedoya. Foto: Dok. Yuni)
Bakti sosial operasi mata juling JEC
Dr. Gusti mengatakan setiap individu berhak memiliki penglihatan optimal dan hidup yang berkualitas. Tak terkecuali para penyandang mata juling."Hidup mereka secara psikososial tak berhenti lantaran menyandang strabismus. Mereka harus kita dorong agar bangkit, salah satunya melalui operasi mata juling. Inilah yang mengukuhkan kami untuk melanjutkan ‘Bakti Sosial Operasi Mata Juling JEC’. Harapan kami, semoga masyarakat luas semakin teredukasi bahwa mata juling bisa ditangani dan dikoreksi," papar dr. Gusti.
Hal senada disampaikan oleh Dr. Paramastri Arintawati, SpM, Dokter Subspesialis Konsultan Mata Anak dan Strabismus, pada tahun ketiganya, 'Bakti Sosial Operasi Mata Juling JEC' dipusatkan di RS Mata JEC @ Kedoya, dengan pelaksanaan tindakan bedah strabismus menyasar 30 penerima manfaat.
Operasi akan digelar sepanjang November hingga Desember 2024 nanti. Sementara, proses skrining telah berlangsung selama Agustus-Oktober lalu dengan jumlah peminat hampir mencapai 100 orang dari berbagai penjuru Indonesia, termasuk Aceh dan Papua.
Pelaksanaan tindakan operasi penanganan mata juling memerlukan persiapan secara ekstensif melibatkan para ahli medis yang mumpuni. Di samping tim spesialis mata strabismus JEC (untuk proses bedah mata), tindakan operasi juga melibatkan tim dokter anestesi JEC bersama tim perawat yang kompeten.
Menurut dr. Paramastri, tingginya minat masyarakat memperlihatkan pentingnya inisiatif ini sebagai salah satu solusi bagi para penyandang strabismus, terutama dari kalangan kurang mampu.
Dengan mendapatkan kembali kualitas hidup, mereka mampu semakin berkembang dan maju menggapai masa depan yang lebih baik. Semoga ‘Bakti Sosial Mata Juling JEC’ bisa terus memberi dampak, serta mengundang keterlibatan lebih banyak pihak agar mampu menjangkau lebih banyak kalangan pada tahun-tahun mendatang," jelas dr. Paramastri yang juga Ketua Panitia Bakti Sosial Mata Juling 2024.
Selain pemberian tindakan operasi mata juling gratis, bakti sosial ini juga dibarengi kegiatan pengayaan wawasan mengenai strabismus.
"Aktivitas berupa seminar umum ini melibatkan 250 partisipan dari kalangan dokter umum, tenaga kesehatan lainnya, dan masyarakat. Selain itu, Rumah Sakit Mata JEC @ Kedoya juga telah menjalankan operasi strabismus sebanyak lebih dari 300 tindakan. RS Mata JEC @ Kedoya diperkuat layanan Children Eye and Strabismus Center untuk menangani gangguan mata pada anak-anak secara komprehensif," tutup dr. Paramastri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)