FITNESS & HEALTH

Sudah jadi Gaya Hidup, Ini Risiko Cedera yang Kerap Terjadi saat Bermain Padel

Medcom
Kamis 28 Agustus 2025 / 11:04
Jakarta: Belakangan, padel bukan sekadar olahraga tapi sudah menjadi gaya hidup kaum urban. Tak ayal, banyak yang menggandrungi olahraga perpaduan dari tenis dan squash.

Seiring dengan itu, keluhan cedera di bagian bahu hingga pergelangan tangan meningkat, terutama di kalangan pemain padel. Hal ini menjadi perhatian karena peningkatan cedera ini cukup signifikan, terutama sejak tren padel mulai populer.

Dokter. Oryza Satria, seorang dokter spesialis ortopedi konsultan hand & microsurgery di Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya, memberikan wawasan penting mengenai cedera yang sering terjadi pada pemain padel.

Baca juga: Padel Bukan Sekadar Olahraga Rekreasi, Ini Manfaatnya untuk Kesehatan Mental dan Fisik

"Cedera yang paling sering terjadi saat bermain padel adalah pada siku, lutut, bahu, pinggang, dan pergelangan tangan," ucap dr. Oryza dalam media interview yang dilakukan RS Pondok Indah Group via daring. 
 

Faktor penyebab cedera


Dr. Oryza menjelaskan bahwa cedera juga bisa disebabkan oleh teknik pegangan raket yang tidak tepat. Jika teknik grip di pegangan raket kurang baik, ini dapat menyebabkan masalah pada siku dan pergelangan tangan.

Saat melakukan gerakan overhead yang tidak benar, beban berulang pada bahu dan siku juga dapat menyebabkan cedera. Pemilihan raket yang terlalu berat atau kaku juga dapat menambah getaran yang diterima oleh pergelangan siku, meningkatkan risiko cedera.

"Selain itu, kondisi lapangan yang licin dapat menyebabkan cedera pada pergelangan kaki dan meningkatkan risiko terkilir," kata dr. Oryza.
 

Pentingnya pemanasan dan teknik yang benar


Untuk mengurangi risiko cedera, dr. Oryza menyarankan agar pemain padel belajar mengenai teknik footwork dan posisi tubuh dari instruktur yang profesional.

“Penting untuk melakukan peregangan selama 15 menit pada area tubuh yang akan digunakan saat bermain padel, terutama pergelangan kaki, lutut, punggung, dan siku,” ungkap dr. Oryza.


dr. Oryza Satria, Sp. OT. (K) - Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Hand & Microsurgery RS Pondok Indah - Bintaro Jaya. Dok. RSPI

Tindakan pertolongan pertama


Jika sudah terjadi cedera ringan, dr. Oryza merekomendasikan untuk melakukan metode PRICE, yaitu:

· Protection (perlindungan).

· Rest (istirahat).

· Ice (kompres dengan es).

· Compression (pembalutan).

· Elevation (peninggian).

Jika cedera terjadi saat beraktivitas, segera hentikan permainan dan konsultasikan ke rumah sakit. Untuk cedera yang lebih serius, sebaiknya segera pergi ke dokter.
 

Manfaat bermain padel


Meskipun ada risiko cedera, bermain padel memiliki banyak manfaat. Olahraga ini dapat membakar banyak kalori, meningkatkan kebugaran jantung, dan memotivasi untuk menjalani gaya hidup sehat.

"Selain itu, padel juga melatih refleks dan koordinasi motorik, serta memberikan manfaat untuk kesehatan mental dan sosial," ungkap dr. Oryza.
 

Tanda-tanda cedera


Dr. Oryza menekankan pentingnya mengenali tanda-tanda awal cedera. Pemain akan merasakan nyeri, rasa tidak nyaman, kaku, keterbatasan gerak, dan bahkan bisa mendengar bunyi kretek-kretek saat bergerak.

"Penting untuk mendengarkan isyarat yang diberikan oleh tubuh. Jika sudah merasakan ketidaknyamanan saat bermain padel, sebaiknya segera berhenti dan istirahat," ucap dr. Oryza.

"Dengan memahami risiko dan cara mencegah cedera, pemain padel dapat menikmati olahraga ini dengan lebih aman dan efektif. Selalu ingat untuk berlatih dengan teknik yang benar dan melakukan pemanasan sebelum bermain," pungkasnya.

Secillia Nur Hafifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH