FITNESS & HEALTH

Berobat Pakai JKN, Layanan Kelas 2 Rasa VIP

Medcom
Kamis 15 Mei 2025 / 15:30
Jakarta: Berobat dengan menggunakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), bagi sebagian orang masih menimbulkan rasa ragu. Apalagi jika mereka mendapatkan informasi yang tidak benar. Namun semua keraguan itu hilang setelah Maria Yosefifa Erna (51) menyaksikan sendiri keluarganya berobat menggunakan JKN.

Perempuan ini bukanlah anggota keluarga inti, tetapi ia mendedikasikan hidupnya untuk merawat lansia bernama Mbah Ngadiem (92), yang sudah lama menderita stroke. 

Baru-baru ini Mbah Ngadiem harus menjalani perawatan karena batuk dan sesak napas. Bahkan, kondisinya sempat cukup berat, sehingga harus dibantu dengan selang oksigen untuk bernapas.

Baca juga: Uji Coba Telemedicine Diperluas, Jangkau Ratusan FKTP di Nusa Tenggara Timur

Berkat pengobatan dan perawatan intensif di rumah sakit, kondisi Mbah Ngadiem mulai membaik. Ia sudah bisa bernapas tanpa alat bantu, duduk sendiri, bahkan makan dengan lahap seperti anjuran dokter. 

Saat itu, Mbah Ngadiem sudah bisa berbincang dengan lancar, selang oksigen yang ada di ujung tempat tidur pun tak dipakainya. Kondisinya stabil, dengan selang infus di salah satu tangannya. 

Bagi Neneng bukan hanya pemulihan kondisi Mbah Ngadiem yang cepat, tetapi kualitas layanan yang diterima pun semuanya baik dengan menggunakan Program JKN.

“Saya sampai tanya ke cucunya, ini mbah pakai jaminan dari BPJS Kesehatan? Dijawab katanya iya. Saya kaget. Kok bisa sebagus ini pelayanannya," kata Neneng dengan mata berbinar saat ditemui, Rabu, 30 April 2025.

Menurutnya, pelayanan rumah sakit selama masa perawatan sangat luar biasa. Tidak ada kesan dibeda-bedakan. Para perawat, dokter, hingga staf rumah sakit semuanya menunjukkan sikap ramah dan profesional. Neneng menyaksikan sekaligus merasakan pelayanan Mbah Ngadiem bak kelas VIP bagi mereka yang berduit.


(Maria Yosefifa Erna (51) nyaman keluarganya berobat menggunakan JKN, layaknya kelas 2 VIP. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

“Ruangan bersih banget, benar-benar bersih. Susternya baik-baik, penyapaan sopan. Saya saja yang hanya penjaga merasa dihargai. Wah, luar biasa, saya terharu. Serius lho, ini kelas 2? Kamarnya bagus, pelayanannya seperti di hotel. Saya sampai bilang ke cucunya, ini kok bisa ya, dengan Program JKN dapat pelayanan begini bagusnya,” kata Neneng.

Neneng yang ditemui di kamar inap tempat Mbah Ngadiem dirawat pun menunjukkan fasilitas kamar seperti sofa tempat dia menunggui Mbah Ngadiem, kamar mandi dalam kamar, dan semuanya bersih. 

Menurut Neneng, pelayanan berkualitas yang diterima Mbah Ngadiem, membuktikan para suster dan seluruh petugas rumah sakit bekerja dengan hati, sehingga dirinya pun bisa merasakan hal baik tersebut. Bahkan, kebaikan itu juga Bu Neneng rasakan meskipun dirinya menjaga Mbah Ngadiem yang merupakan peserta JKN kelas 2.

Tak lama setelah Neneng menceritakan hal tersebut, seorang perawat mengetuk pintu dan masuk mengecek kondisi Mbah Ngadiem dengan ramah. 

Hal itu seolah menjadi bukti nyata sekaligus pembenaran atas semua yang diceritakan Neneng. Sejak awal hingga akhir, Neneng selalu menceritakan betapa dirinya tidak menemukan keraguan yang selama ini ia bayangkan atau mungkin juga masyarakat yang lain soal layanan peserta JKN.

Baca juga: Makin Terpercaya, BPJS Kesehatan Raih Most Trusted Financial Brand & CEO Digital Award

“Puji Tuhan, diberikan kesehatan. Terima kasih BPJS Kesehatan. Tidak ada perbedaan layanan pasien umum dengan pasien JKN, semua setara. Bahkan perawatnya pun dengan senang hati membantu “nyibin” (ngelap mengunakan kain basah-red) Mbah Ngadiem. Beneran, memang BPJS Kesehatan luar biasa bagus,” ungkap Neneng. 



(Program JKN kesehatan juga sampai ke Karyawan Tambang Tembagapura. Video: Dok. Instagram BPJS Kesehatan/@bpjskesehatan_ri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH