Jakarta: Dunia telah mengalami beberapa kali pandemi. Jauh sebelum pandemi covid-19, ada wabah Pes Justinians Plague (541-542 CE). Wabah Justinian merupakan wabah pes yang menewaskan lebih dari 25 juta orang di tahun tersebut.
Wabah cacar yang juga pernah terjadi sekitar abad ke-3 SM, serta TBC pada 2018 lalu. Dalam tahun ini siapa pun yang menjalani kondisi kehidupan dalam situasi pandemi covid-19 tentu sedikit banyak memiliki perasaan cemas.
Cemas tentang apakah bisa tertular jika keluar rumah, tentang bagaimana jika makan di restoran, bepergian ke pasar, atau ke berbagai tempat. Cemas tentang sakit lainnya dan berpikir itu adalah tanda covid-19, termasuk khawatir ketika berada di keramaian dan lainnya.
Dilansir dalam laman resmi WHO, jika kamu merasakan beberapa kecemasan seperti halnya di atas, merupakan hal yang wajar. "Kekhawatiran, kecemasan, sedih, stres, marah bisa terjadi pada siapa pun (dalam kondisi pandemi) dan itu adalah hal yang wajar," terang laman WHO.
Tips untuk mengatasinya antara lain adalah aktif mengisi hari-hari kamu dengan berbagai kegiatan yang berguna.
(4).jpg)
(Lengkapi asupan kamu dengan makanan yang sehat. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Berolahraga, berjemur di pagi hari, membuka jendela dan merasakan kesegaran udara serta hindari merokok, minum atau makanan yang mengandung alkohol. Tetap produktif mengisi hari dengan hal yang berguna.
WHO juga menyarankan agar senantiasa terus berkoneksi secara virtual dengan teman atau keluarga dan mengonsumsi makanan yang sehat.
Namun jika kamu tetap merasakan hal ini terlalu berat, saran WHO ada baiknya berkonsultasi dengan psikolog.
"Jika stres sudah mengambil alih rutinitas harian kamu (karena pandemi), dan kamu cenderung menyakiti diri kamu (akibat rasa stres) ada baiknya bicara dengan konselor (psikolog) atau tenaga kesehatan lainnya," tulis WHO lagi. Imbangi kesehatan diri serta psikologi kamu agar bisa menjalani situasi pandemi dengan tetap positif.
Imbauan berbagai pihak tentang terus menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam menjaga kesehatan juga harus dibarengi dengan melakukan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 berulang kali menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah penyebaran pandemi virus korona lewat disiplin protokol kesehatan. Disiplin memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan atau 3M menjadi kunci memutus mata rantai penyebaran virus covid-19.
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangandan #cucitanganpakaisabun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Wabah cacar yang juga pernah terjadi sekitar abad ke-3 SM, serta TBC pada 2018 lalu. Dalam tahun ini siapa pun yang menjalani kondisi kehidupan dalam situasi pandemi covid-19 tentu sedikit banyak memiliki perasaan cemas.
Cemas tentang apakah bisa tertular jika keluar rumah, tentang bagaimana jika makan di restoran, bepergian ke pasar, atau ke berbagai tempat. Cemas tentang sakit lainnya dan berpikir itu adalah tanda covid-19, termasuk khawatir ketika berada di keramaian dan lainnya.
Dilansir dalam laman resmi WHO, jika kamu merasakan beberapa kecemasan seperti halnya di atas, merupakan hal yang wajar. "Kekhawatiran, kecemasan, sedih, stres, marah bisa terjadi pada siapa pun (dalam kondisi pandemi) dan itu adalah hal yang wajar," terang laman WHO.
Tips untuk mengatasinya antara lain adalah aktif mengisi hari-hari kamu dengan berbagai kegiatan yang berguna.
(4).jpg)
(Lengkapi asupan kamu dengan makanan yang sehat. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Berolahraga, berjemur di pagi hari, membuka jendela dan merasakan kesegaran udara serta hindari merokok, minum atau makanan yang mengandung alkohol. Tetap produktif mengisi hari dengan hal yang berguna.
WHO juga menyarankan agar senantiasa terus berkoneksi secara virtual dengan teman atau keluarga dan mengonsumsi makanan yang sehat.
Namun jika kamu tetap merasakan hal ini terlalu berat, saran WHO ada baiknya berkonsultasi dengan psikolog.
"Jika stres sudah mengambil alih rutinitas harian kamu (karena pandemi), dan kamu cenderung menyakiti diri kamu (akibat rasa stres) ada baiknya bicara dengan konselor (psikolog) atau tenaga kesehatan lainnya," tulis WHO lagi. Imbangi kesehatan diri serta psikologi kamu agar bisa menjalani situasi pandemi dengan tetap positif.
Imbauan berbagai pihak tentang terus menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam menjaga kesehatan juga harus dibarengi dengan melakukan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 berulang kali menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah penyebaran pandemi virus korona lewat disiplin protokol kesehatan. Disiplin memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan atau 3M menjadi kunci memutus mata rantai penyebaran virus covid-19.
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangandan #cucitanganpakaisabun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)