FITNESS & HEALTH

Waspada! Kantung Terbanyak TBC Terdapat di Kota-kota Besar

Raka Lestari
Rabu 23 Maret 2022 / 13:10
Jakarta: Penyakit tuberkolosis (TBC) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan baik secara global maupun di Indonesia. Kasus TBC di Indonesia menempati peringkat ketiga tertinggi di dunia, dengan jumlah kasus sekitar 824 ribu kasus.

Jika dahulu penyakit TBC identik dengan penyakit yang dialami oleh kalangan menengah ke bawah, kenyataannya penyakit TBC bisa dialami oleh mereka yang berada di kelompok menengah ke atas. Bahkan paling banyak ditemukan di kota-kota besar.

“Kalau insiden yang tinggi sebenarnya terkonsentrasi di Pulau Jawa yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah,” ungkap dr. Tiffany Tiara Pakasi, Koordinator Substansi Tuberkulosis Kemenkes, dalam Konferensi Pers.

Sebenarnya TBC itu terjadi di daerah yang padat, daerah-daerah kumuh, daerah-daerah yang PHBS kurang baik. Di situ potensi penularan TBC memang tinggi. Dengan begitu semakin padat, semakin potensi penularannya tinggi, sehingga kasusnya juga semakin tinggi.

“Memang yang salah satu tertinggi itu biasanya orang yang tinggal di daerah padat. Justru sekarang di perkotaan itu banyak kasus TBC. Salah satu kantung-kantung besar TBC adalah di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Timur,” tutur dr. Nurul H.W. Luntungan, MPH, Ketua Yayasan Stop TB Partnership Indonesia.

Menurut dr. Nurul, seseorang yang kena sakit TBC itu memang awalnya ada di kelompok ekonomi menengah ke bawah. Namun saat ini hal tersebut sudah tidak berlaku lagi.

“Tapi sekarang ada satu penelitian yang menunjukkan bahwa 70 persen orang yang sakit TBC dia akan ke apotek swasta dulu untuk mencari pengobatan. Baru kemudian misalnya dia tidak mendapatkan pengobatan, maka dia ke fasilitas kesehatan pemerintah. Artinya kelompok orang yang kena sakit TBC itu bukan lagi hanya menenegah ke bawah,” pungkas dr. Nurul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH