FITNESS & HEALTH

Eijkman Institute Keluarkan Penelitian Terbaru tentang Malaria

Yatin Suleha
Senin 28 Juni 2021 / 19:58
Jakarta: Penelitian terbaru diterbitkan oleh lembaga Eijkman Institute mengenai malaria. Dalam penelitian yang dipimpin oleh mahasiswa doktoral Indonesia, Steven Kho di Menzies School of Health Research (Menzies) Australia bersama-sama dengan Dr. Rintis Noviyanti, Dr. Nurjati Siregar dan Dr. Leily Trianty, dan tim Peneliti di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Jakarta dan rekan menemukan bahwa sejumlah besar parasit malaria bersembunyi di limpa manusia yang secara aktif mampu berkembang biak dalam siklus hidupnya. 

Hal ini merupakan terobosan baru bagi pemahaman mengenai patogenesis malaria yang belum pernah diketahui sebelumnya. 

Dalam penelitian yang bertajuk "Siklus Hidup Parasit Malaria yang 'Tersembunyi' di Organ Limpa" ini menemukan bahwa pada penyakit malaria kronis, jumlah parasit dapat mencapai ratusan hingga ribuan kali lebih tinggi di organ limpa daripada yang ditemukan di peredaran darah. Penelitian besar ini melibatkan mitra penelitian lain dari Australia dan Prancis.

“Temuan kami telah mendefinisikan ulang siklus hidup malaria. Malaria kronis harus dianggap terutama sebagai infeksi limpa, dan hanya sebagian kecil yang beredar di dalam darah,” kata Dr. Kho.

Akumulasi parasit di limpa ditemukan pada malaria yang disebabkan dua spesies Plasmodium utama yaitu Plasmodium falciparum dan P. vivax, tetapi terutama terlihat pada infeksi P. vivax, di mana lebih dari 98 persen dari semua parasit dalam tubuh bersembunyi di limpa.


malaria
(Gambar parasit malaria di dalam limpa ketika dilihat menggunakan mikroskop elektron (TEM). Foto: Dok. Eijkman Institute)


Dr. Siregar yang merupakan Kepala Unit Histologi dan Transmission Electron Microscopy (TEM) LBM Eijkman, mengatakan penelitian tersebut juga menemukan bahwa limpa manusia mengandung sejumlah besar sel darah merah yang sangat muda, yang disebut retikulosit.  

Sel darah muda ini merupakan satu-satunya jenis sel darah merah yang dapat diinfeksi oleh P. vivax. “Hal ini menjadikan limpa sebagai lokasi di mana parasit malaria vivax dapat berkembang biak dengan mudah,” kata Dr. Siregar.

Sedangkan Dr. Wardani mengatakan bahwa hingga saat ini limpa dianggap sebagai organ yang menghancurkan parasit malaria dan dihindari oleh parasit. “Sementara limpa memang menyaring dan menghancurkan beberapa parasit, tetapi hasil penelitian kami sekarang menunjukkan bahwa limpa juga menyediakan tempat berlindung bagi parasit yang bertahan hidup dalam jangka panjang,” jelas Dr. Wardani.
 

Mengenal malaria


Dilansir dari Alodokter, manusia dapat terkena malaria setelah digigit nyamuk yang terdapat parasit malaria di dalam tubuh nyamuk. Gigitan nyamuk tersebut menyebabkan parasit masuk ke dalam tubuh manusia. 

Malaria adalah penyakit infeksi menular yang menyebar melalui gigitan dari nyamuk. Penderita malaria akan mengeluhkan gejala demam dan menggigil.

Walaupun mudah menular melalui gigitan nyamuk, malaria bisa sembuh secara total bila ditangani dengan tepat. Namun jika tidak ditangani, penyakit ini bisa berakibat fatal dari menyebabkan anemia berat, gagal ginjal, hingga kematian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH