FITNESS & HEALTH
Penyebab Terjadinya Disfungsi Ereksi pada Pria Muda
Raka Lestari
Sabtu 20 November 2021 / 20:17
Jakarta: Disfungsi ereksi (DE) adalah suatu kondisi yang umumnya dikaitkan dengan usia yang lebih tua. Akan tetapi ketidakmampuan untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi juga dapat memengaruhi pria yang lebih muda atau bahkan remaja.
Sebuah studi pada 2013 yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine menemukan bahwa, 26 persen kasus DE (sekitar 1 dari 4) terjadi pada orang berusia 40 tahun ke bawah. Studi ini juga mencatat bahwa pria yang lebih muda yang mencari pengobatan lebih mungkin untuk mengalami DE parah dibandingkan pria di atas usia 40.
Selain penyebab fisiologis (organik), ada juga penyebab psikologis (psikogenik). Beberapa di antaranya memainkan peran sentral dalam timbulnya DE.
1. Penyebab organik
Penyebab organik DE bisa mencakup segala kondisi yang memengaruhi kemampuan fisiologis untuk mencapai atau mempertahankan ereksi. Pada pria yang lebih muda, penyebabnya dapat dikategorikan secara luas yang melibatkan hormon (endokrinologis), melibatkan sistem saraf (neurologis), atau melibatkan pembuluh darah (ad vasculogenic). Efek samping obat juga dianggap dapat memengaruhi kadar hormon secara langsung.
Pada pria di bawah usia 40 tahun, merokok dan penggunaan narkoba secara konsisten ditemukan sebagai faktor risiko utama untuk perkembangan DE. Penggunaan alkohol berat juga dapat menyebabkan disfungsi seksual.
2. Penyebab psikogenik
Emosi dan suasana hati juga memainkan peran penting dalam kemampuan untuk mencapai ereksi, karena mereka berhubungan dengan saraf, hormon, dan sistem peredaran darah. Ada dua aspek ereksi: ereksi refleks, yang dipengaruhi oleh sentuhan, dan ereksi psikogenik, yang dipengaruhi oleh emosi dan rangsangan erotis.
Beberapa emosi dan suasana hati negatif dapat mengurangi kemampuan untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi. Penyebab psikogenik DE dapat mempengaruhi pria dari segala usia, tetapi pria yang lebih muda mungkin lebih terpengaruh karena mereka sering diharapkan lebih "jantan" dan memiliki "kemampuan seksual yang lebih baik”.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Sebuah studi pada 2013 yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine menemukan bahwa, 26 persen kasus DE (sekitar 1 dari 4) terjadi pada orang berusia 40 tahun ke bawah. Studi ini juga mencatat bahwa pria yang lebih muda yang mencari pengobatan lebih mungkin untuk mengalami DE parah dibandingkan pria di atas usia 40.
Penyebab DE pada pria muda
Selain penyebab fisiologis (organik), ada juga penyebab psikologis (psikogenik). Beberapa di antaranya memainkan peran sentral dalam timbulnya DE.
1. Penyebab organik
Penyebab organik DE bisa mencakup segala kondisi yang memengaruhi kemampuan fisiologis untuk mencapai atau mempertahankan ereksi. Pada pria yang lebih muda, penyebabnya dapat dikategorikan secara luas yang melibatkan hormon (endokrinologis), melibatkan sistem saraf (neurologis), atau melibatkan pembuluh darah (ad vasculogenic). Efek samping obat juga dianggap dapat memengaruhi kadar hormon secara langsung.
Pada pria di bawah usia 40 tahun, merokok dan penggunaan narkoba secara konsisten ditemukan sebagai faktor risiko utama untuk perkembangan DE. Penggunaan alkohol berat juga dapat menyebabkan disfungsi seksual.
2. Penyebab psikogenik
Emosi dan suasana hati juga memainkan peran penting dalam kemampuan untuk mencapai ereksi, karena mereka berhubungan dengan saraf, hormon, dan sistem peredaran darah. Ada dua aspek ereksi: ereksi refleks, yang dipengaruhi oleh sentuhan, dan ereksi psikogenik, yang dipengaruhi oleh emosi dan rangsangan erotis.
Beberapa emosi dan suasana hati negatif dapat mengurangi kemampuan untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi. Penyebab psikogenik DE dapat mempengaruhi pria dari segala usia, tetapi pria yang lebih muda mungkin lebih terpengaruh karena mereka sering diharapkan lebih "jantan" dan memiliki "kemampuan seksual yang lebih baik”.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)