FITNESS & HEALTH
Jelang Dua Minggu Berpuasa, Waspadai Gejala Mag Kronis
Yuni Yuli Yanti
Rabu 05 April 2023 / 10:00
Jakarta: Puasa selain menjadi kewajiban ibadah bagi umat Muslim juga memberikan ragam manfaat kesehatan. Termasuk menjadi momentum penyembuhan penyakit mag bagi mereka yang memperhatikan kesehatan lambungnya.
Pada saat berpuasa Ramadan, kadar hormon gastrin dalam tubuh akan membantu menurunkan asam lambung. Selain itu, adaptasi kondisi asam lambung juga biasanya terjadi pada awal puasa dan akan kembali normal pada minggu kedua apabila diikuti dengan pola berpuasa yang sehat.
Namun, mereka yang abai dengan kesehatan lambung saat berpuasa dapat memicu kondisi mag menjadi kronis yang biasanya ditandai dengan gejala seperti nyeri pada perut atas, sering mual dan muntah, perut kembung dan begah, nafsu makan menurun hingga penurunan berat badan.
Berbeda dengan mag akut yang sifatnya sementara, maag kronis identik terjadi berulang kali dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Dr. Irwan Heriyanto, MARS, Chief of Medical Halodoc menjelaskan penderita mag harus berhati-hati selama awal puasa karena potensi terjadinya maag kronis lebih besar pada periode ini. Mag kronis berbeda dari mag biasa karena kondisi luka dan peradangan pada dinding lambung sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan berulang-ulang.
"Sakit mag juga dapat semakin parah selama bulan puasa apabila sering mengonsumsi makanan berminyak dan berlemak, serta minuman berkarbonasi. Kebiasaan seperti tidak makan sahur, makan berlebihan saat berbuka, serta stres dan kelelahan juga dapat memicu penyakit maag menjadi kronis," jelas dr. Irwan.

(Kondisi mag menjadi kronis yang biasanya ditandai dengan gejala seperti nyeri pada perut atas, sering mual dan muntah. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat mengenai risiko dari sakit mag kronis selama puasa, Halodoc dan Promag berkolaborasi dalam program "Gerakan 1 Juta Kebaikan #TanpaDramaag".
"Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan dengan langkah preventif, serta membantu mereka mengatasi berbagai keluhan kesehatan. Sejalan dengan komitmen Halodoc yang siap membantu masyarakat di mana pun dan kapan pun layaknya kotak P3K. Kolaborasi ini juga akan fokus pada edukasi terkait penyakit mag kronis dan cara mengatasinya, serta memberikan informasi mengenai risiko lanjutan dari penyakit tersebut," lanjut dr. Irwan.
Selaras dengan perhatian tersebut, Promag, produk antasida yang dipercaya dari generasi ke generasi sebagai andalan masyarakat Indonesia dalam mengatasi gejala asam lambung, juga terus berupaya mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan lambung selama bulan puasa.
Kustanto Pramono, General Manager Commercial Kalbe Consumer Health menyampaikan sebagai upaya untuk mendampingi masyarakat Indonesia untuk berpuasa dengan nyaman, Promag menyediakan solusi obat mag yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi bagi masyarakat yang mengalami masalah mag saat berpuasa.
"Meskipun demikian, kami tetap menekankan pentingnya berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan pengobatan yang tepat dan sesuai dengan kondisi penyakit yang dialami. Kehadiran telehealth seperti Halodoc tentu dapat mempermudah masyarakat untuk berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan pengobatan yang sesuai, sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih tenang dan nyaman," pungkas Kustanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Pada saat berpuasa Ramadan, kadar hormon gastrin dalam tubuh akan membantu menurunkan asam lambung. Selain itu, adaptasi kondisi asam lambung juga biasanya terjadi pada awal puasa dan akan kembali normal pada minggu kedua apabila diikuti dengan pola berpuasa yang sehat.
Namun, mereka yang abai dengan kesehatan lambung saat berpuasa dapat memicu kondisi mag menjadi kronis yang biasanya ditandai dengan gejala seperti nyeri pada perut atas, sering mual dan muntah, perut kembung dan begah, nafsu makan menurun hingga penurunan berat badan.
Berbeda dengan mag akut yang sifatnya sementara, maag kronis identik terjadi berulang kali dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Dr. Irwan Heriyanto, MARS, Chief of Medical Halodoc menjelaskan penderita mag harus berhati-hati selama awal puasa karena potensi terjadinya maag kronis lebih besar pada periode ini. Mag kronis berbeda dari mag biasa karena kondisi luka dan peradangan pada dinding lambung sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan berulang-ulang.
"Sakit mag juga dapat semakin parah selama bulan puasa apabila sering mengonsumsi makanan berminyak dan berlemak, serta minuman berkarbonasi. Kebiasaan seperti tidak makan sahur, makan berlebihan saat berbuka, serta stres dan kelelahan juga dapat memicu penyakit maag menjadi kronis," jelas dr. Irwan.

(Kondisi mag menjadi kronis yang biasanya ditandai dengan gejala seperti nyeri pada perut atas, sering mual dan muntah. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat mengenai risiko dari sakit mag kronis selama puasa, Halodoc dan Promag berkolaborasi dalam program "Gerakan 1 Juta Kebaikan #TanpaDramaag".
"Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan dengan langkah preventif, serta membantu mereka mengatasi berbagai keluhan kesehatan. Sejalan dengan komitmen Halodoc yang siap membantu masyarakat di mana pun dan kapan pun layaknya kotak P3K. Kolaborasi ini juga akan fokus pada edukasi terkait penyakit mag kronis dan cara mengatasinya, serta memberikan informasi mengenai risiko lanjutan dari penyakit tersebut," lanjut dr. Irwan.
Selaras dengan perhatian tersebut, Promag, produk antasida yang dipercaya dari generasi ke generasi sebagai andalan masyarakat Indonesia dalam mengatasi gejala asam lambung, juga terus berupaya mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan lambung selama bulan puasa.
Kustanto Pramono, General Manager Commercial Kalbe Consumer Health menyampaikan sebagai upaya untuk mendampingi masyarakat Indonesia untuk berpuasa dengan nyaman, Promag menyediakan solusi obat mag yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi bagi masyarakat yang mengalami masalah mag saat berpuasa.
"Meskipun demikian, kami tetap menekankan pentingnya berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan pengobatan yang tepat dan sesuai dengan kondisi penyakit yang dialami. Kehadiran telehealth seperti Halodoc tentu dapat mempermudah masyarakat untuk berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan pengobatan yang sesuai, sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih tenang dan nyaman," pungkas Kustanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)