FITNESS & HEALTH

Yakin Berat Badanmu Ideal? Ini Cara Menghitungnya

Gervin Nathaniel Purba
Selasa 06 April 2021 / 20:05
Jakarta: Semua orang mendambakan berat badan ideal. Tidak terlalu kurus atau gemuk. Selain lebih menarik dipandang, tubuh dengan berat badan ideal juga lebih sehat.

Berbicara tentang berat badan ideal, mungkin banyak orang langsung membayangkan tubuh langsing model. Padahal, mereka juga belum tentu memiliki berat badan ideal.

Penghitungan berat badan ideal sebenarnya belum memiliki formula yang pasti. Pasalnya, setiap individu memiliki karakteristik tersendiri untuk tergolong sehat, baik dari berat, bentuk, dan ukuran badan.

Oleh sebab itu, penghitungan ideal tidak hanya mengacu pada berat badan. Anda juga harus melihat faktor-faktor lain, seperti usia dan tinggi badan.

Kini, ada berbagai metode pengukuran berat badan yang bisa Anda jadikan acuan untuk menentukan berat badan ideal. Salah satu di antaranya adalah BMI Charts atau kalkulator Indeks Massa Tubuh (BMI).
 


Cara Menghitung BMI



Metode BMI biasa digunakan oleh WHO (Badan Kesehatan Dunia) dan terbilang cukup populer. Kalkulator indeks massa tubuh adalah metode penghitungan yang dapat memprediksi jumlah lemak di dalam tubuh.

Penghitungan ini dilakukan berdasarkan berat dan tinggi badan Anda.

Berdasarkan BMI Charts, indeks massa tubuh manusia berkisar dari rendah ke tinggi. Kategori penghitungan berat bada lewat metode ini, yaitu:

BMI <18,5 = terlalu kurus
BMI 18,5-24,9 = normal
BMI 25-29,9 = pra-obesistas
BMI 30-34,9 = obesitas tingkat I
BMI 35-39,9 = obesitas tingkat II
BMI >40 = obesitas tingkat III

Perlu Anda ketahui jika indeks massa tubuh seseorang tergolong tinggi, maka ia berisiko mengalami gangguan kesehatan, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung, dan lain-lain.

Indeks massa tubuh umum dilakukan untuk mengetahui berat badan seseorang, apakah termasuk ke dalam golongan normal, lebih, atau justru kurang. Penghitungan tentu dengan memasukkan tinggi badan orang tersebut.

Bila ingin mengetahui berat badan Anda termasuk golongan yang mana, Anda bisa mengikuti cara menghitung BMI dengan rumus sebagai berikut:

BMI = (BB) / [(TB) x (TB)]

Untuk memudahkan menghitungnya, berikut ini contoh perhitungannya. Anda tinggal menyesuaikan dengan berat dan tinggi badan. Misalnya: BB = 52 kg dan TB = 157 cm.

BMI = (52 / [(1.57) x (1.57)] = 21.9

Setelah memperoleh hasil penjumlahan, Anda tinggal mencocokkan daftar kategori BMI Charts di atas. Berdasarkan daftar tersebut, tubuh Anda termasuk ke dalam kategori normal.

Sayangnya, hal tersebut tidak bisa menjadi patokan langsung. Sebab, BMI Charts dari WHO yang diterapkan di seluruh dunia ini tidak cocok diterapkan di Asia-Pasifik.

Pasalnya, rata-rata tinggi badan di Asia tidak sama dengan di Eropa ataupun di Amerika. Biasanya, penghitungan indeks massa tubuh di Asia-Pasifik, termasuk Indonesia, diberlakukan kategori ukuran di bawah ini:

BMI < 18.5 = berat badan kurang (underweight)
BMI 18.5 - 22.9 = normal
BMI 23.0 - 24.9 = kelebihan berat badan (overweight)
BMI > 25.0 = obesitas tingkat I
BMI > 30.0 = obesitas tingkat II

Selain melalui kalkulator indeks massa tubuh, Anda juga bisa menghitung ukuran berat badan ideal dengan menghitung kandungan lemak dalam tubuh atau body fat percentage.

Selain lebih akurat, body fat percentage bisa membantu Anda mengukur risiko mengalami gangguan kesehatan, seperti risiko penyakit diabetes, jantung, dan sebagainya. BMI atau IMT tidak mencakup hal ini karena dalam penghitungannya proporsi lemak dan otot tidak dibedakan.

Setelah mengetahui cara menghitung berat badan ideal, apakah berat badan Anda termasuk normal? Jika tergolong rendah atau berlebih, Anda dapat berkonsultasi kepada dokter. Lebih mudah, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter secara online di sini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ROS)

MOST SEARCH