FITNESS & HEALTH
7 Langkah Mengatasi Serangan Panik akibat Covid-19
Kumara Anggita
Rabu 09 Desember 2020 / 10:12
Jakarta: Serangan panik bisa terjadi karena berabagai alasan. Bisa karena pekerjaan tidak beres, anak sakit, atau bahkan karena kehadiran covid-19.
Dalam konteks covid-19, serangan panik bisa terjadi mungkin karena teman kamu ada yang terkena dan kamu pun langsung terus kepikiran. Sehingga tubuhmu pun merasakan gejala.
Dikutip dari Priory Group, dr Oluwagbenga Odeyemi, consultant psychiatrist menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang perlu diingat saat rasa panik datang seperti:
Jangan biarkan rasa takut akan serangan panik mengendalikan dirimu. Ingatlah selalu bahwa serangan panik akan berlalu dan gejalanya bukan merupakan tanda akan terjadinya sesuatu yang berbahaya.
Katakan pada diri sendiri bahwa gejala yang kamu alami disebabkan oleh kecemasan bukan karena covid-19 semata.
Hentikan serangan, dan cobalah untuk tetap dalam situasi sampai mereda. Jika kamu menghadapi ketakutanmu dan tidak lari darinya, sama saja memberi dirimu kesempatan untuk menemukan bahwa tidak ada hal buruk yang akan terjadi.
Seseorang yang mengalami serangan panik seringkali bernapas dengan sangat cepat, yang menyebabkan serangan panik semakin parah. Melakukan latihan pernapasan dapat meredakan gejalanya.
Hal sederhana yang harus dilakukan adalah menarik napas selambat, sedalam, dan selembut mungkin melalui hidung. Lalu keluarkan perlahan, dalam, dan lembut melalui mulut. Saat kamu melakukan ini, pejamkan mata dan fokuslah pada pernapasanmu.
Jika kamu memiliki seseorang di sekitarmu, akan sangat membantu jika mereka meyakinkan kamu bahwa ini akan berlalu dan bahwa gejalanya tidak perlu dikhawatirkan.
Setelah kecemasanmu mereda, mulailah berfokus pada lingkungan sekitar dan terus lakukan apa yang kamu lakukan sebelum itu terjadi.
Dan bila kamu juga perlu keluar setelah serangan panik, jangan sampai lupa untuk tetap menerapkan 3M.
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangandan #cucitanganpakaisabun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Dalam konteks covid-19, serangan panik bisa terjadi mungkin karena teman kamu ada yang terkena dan kamu pun langsung terus kepikiran. Sehingga tubuhmu pun merasakan gejala.
Dikutip dari Priory Group, dr Oluwagbenga Odeyemi, consultant psychiatrist menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang perlu diingat saat rasa panik datang seperti:
1. Kendali
Jangan biarkan rasa takut akan serangan panik mengendalikan dirimu. Ingatlah selalu bahwa serangan panik akan berlalu dan gejalanya bukan merupakan tanda akan terjadinya sesuatu yang berbahaya.
2. Sugesti
Katakan pada diri sendiri bahwa gejala yang kamu alami disebabkan oleh kecemasan bukan karena covid-19 semata.
3. Hentikan
Hentikan serangan, dan cobalah untuk tetap dalam situasi sampai mereda. Jika kamu menghadapi ketakutanmu dan tidak lari darinya, sama saja memberi dirimu kesempatan untuk menemukan bahwa tidak ada hal buruk yang akan terjadi.
4. Latihan pernapasan
Seseorang yang mengalami serangan panik seringkali bernapas dengan sangat cepat, yang menyebabkan serangan panik semakin parah. Melakukan latihan pernapasan dapat meredakan gejalanya.
Hal sederhana yang harus dilakukan adalah menarik napas selambat, sedalam, dan selembut mungkin melalui hidung. Lalu keluarkan perlahan, dalam, dan lembut melalui mulut. Saat kamu melakukan ini, pejamkan mata dan fokuslah pada pernapasanmu.
5. Dukungan orang sekitar
Jika kamu memiliki seseorang di sekitarmu, akan sangat membantu jika mereka meyakinkan kamu bahwa ini akan berlalu dan bahwa gejalanya tidak perlu dikhawatirkan.
6. Fokus
Setelah kecemasanmu mereda, mulailah berfokus pada lingkungan sekitar dan terus lakukan apa yang kamu lakukan sebelum itu terjadi.
7. Terapkan 3M
Dan bila kamu juga perlu keluar setelah serangan panik, jangan sampai lupa untuk tetap menerapkan 3M.
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangandan #cucitanganpakaisabun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)