FITNESS & HEALTH

Ketika 3 Suara Napas Mengungkapkan tentang Kesehatan Paru-parumu

Mia Vale
Selasa 18 November 2025 / 10:05
Jakarta: Pernapasan yang normal akan terasa ringan, tenang, dan tidak terasa, baik bagi kamu maupun orang di sekitarmu. Namun biasanya, saat dokter menempelkan stetoskop di dadamu, akan terdengar gemerisik lembut yang mereka dengar. 

Inilah yang disebut "suara napas vesikular normal". Suara ini dihasilkan saat udara bergerak perlahan melalui jaringan paru-paru yang sehat. 

Terkadang kamu dapat mendengarnya sendiri dengan mendekatkan telinga ke dada atau punggung seseorang. Namun, ketika penyakit memengaruhi paru-paru, struktur normalnya terganggu, dan muncul suara-suara abnormal tambahan. 
 
Dokter yang berpengalaman umumnya dapat mengidentifikasi suara-suara ini dan menafsirkan apa yang terjadi di dalam paru-parumu.
 

Suara bersiul saat bernapas 


Suara mengi atau bersiul, terutama saat mengembuskan napas, menurut laman NDTV menandakan adanya penyempitan atau pembengkakan pada saluran napas yang lebih kecil. 

Paru-paru mengandung jutaan saluran napas dengan diameter kurang dari 2 mm, yang pada akhirnya mengarah ke kantung udara kecil (alveoli), tempat oksigen dari udara masuk ke dalam darah untuk memberi nutrisi pada tubuh. 

Ketika saluran napas ini menyempit, dada mungkin terasa sesak, dan mengi sering terdengar. Hal ini juga dapat terjadi pada bronkitis akibat merokok atau PPOK, dan terkadang bahkan setelah infeksi virus yang menyerupai asma.
 

Batuk dan krepitasi — tanda-tanda infeksi 



(Krepitasi paru adalah bunyi napas seperti kerik-kerik, berderak, atau meletup yang terdengar saat paru-paru diperiksa menggunakan stetoskop, mirip dengan bunyi kertas kusut. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)

Pada pneumonia, infeksi bakteri pada jaringan paru-paru, jutaan alveoli di area yang terinfeksi terisi cairan, debris, dan bakteri mati. Saat udara melewati kantung berisi cairan ini, udara menghasilkan suara bergelembung atau berderak. 

Batuk pada kasus seperti ini biasanya berdahak dan produktif. Evaluasi medis yang tepat waktu sangat penting. Rontgen dada sering kali menunjukkan bagian paru-paru yang terinfeksi sebagai bercak putih, yang oleh dokter disebut "konsolidasi." 
 

Mendengkur dan sleep apnea 


Mendengkur, meskipun umum, terkadang dapat menandakan kondisi yang lebih serius yang disebut Apnea Tidur Obstruktif (OSA), yakni gangguan di mana pernapasan berulang kali terhenti saat tidur. 

Kondisi ini sering memengaruhi orang yang kelebihan berat badan atau memiliki leher pendek dan tebal, meskipun siapa pun dapat mengalaminya. Risikonya lebih tinggi pada mereka yang menderita diabetes, tekanan darah tinggi, atau penyakit jantung. 

Saat tidur, otot-otot yang menopang saluran napas rileks, menyebabkan bagian belakang lidah dan jaringan di sekitarnya menghalangi sebagian aliran udara. 

Hal ini mengakibatkan suara mendengkur atau mendengus. Dan pada kasus yang parah, orang tersebut dapat berhenti bernapas selama beberapa detik. 
 
Napas diibaratkan menceritakan kisahmu. Ya, dari suara napas bisa memberikan petunjuk penting tentang kesehatan paru-paru. 

Jadi, saat kamu mengunjungi dokter dengan kondisi pernapasan seperti di atas, cobalah jelaskan gejalanya dengan jelas. Ini dimaksudkan agar dokter semakin kuat dan akurat mendiagnosis apa yang yerjadi pada paru-parumu dan tepat melakukan pengobatan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH