Jakarta: Menurut World Stroke Organization, ada beberapa penyebab stroke terjadi di dunia, di antaranya 1 dari 5 kasus stroke terjadi akibat obesitas. Selain itu, 1 dari 4 terkena stroke karena kurang konsumsi buah dan sayur.
Sementara 1 dari 10 orang terkena stroke karena merokok. Dan, 1 juta kasus stroke disebabkan karena mengonsumsi alkohol yang berlebihan.
Sedangkan, jika menurut data dari Riskesdas pada 2018, sebanyak 33,5 persen penduduk Indonesia kurang beraktivitas fisik. Sementara 95 persen penduduk kurang makan sayur dan buah, 29,3 persen penduduk Indonesia merokok, dan 3,3 persen penduduk mengonsumsi alkohol.
Tidak sampai sana, stroke menjadi penyakit nomor 2 paling mematikan setelah penyakit jantung ini juga disebabkan hipertensi. Lebih dari 50 persen stroke di dunia disebabkan hipertensi, sementara 34,1 persen penduduk Indonesia menderita hipertensi.
“Jika kita lihat dari besarnya penderita hipertensi di Indonesia, tentu di sini yang harus diubah itu seperti mengurangi konsumsi garam maksimal 1 sendok teh per hari,” kata dr. Eva Susanti, M.Kes, Direktur P2PTM dalam rangka gerakan Hari Stroke Sedunia.
Dr. Eva mengajak masyarakat untuk mengenali bagaimana cara untuk mengendalikan stroke dengan menerapkan gaya hidup dengan singkatan CERDIK dan PATUH. Pengendalian stroke dengan CERDIK ini untuk populasi sehat dan populasi berisiko, yang berarti:
C= yaitu cek kesehatan secara rutin,
E= yaitu enyahkan asap rokok,
R= yaitu rajin aktivitas fisik,
D= yaitu diet seimbang,
I= yaitu istirahat cukup, dan
K= yaitu kelola stres.
Sementara, menerapkan gaya hidup PATUH ini bagi populasi penyandang penyakit tidak menular (PTM), antara lain:
P= yaitu periksa kesehatan secara rutin,
A= yaitu atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur,
T= yaitu tetap diet dengan gizi seimbang,
U= yaitu upayakan aktivitas fisik dengan aman, dan
H= yaitu hindari asap rokok, alkohol, dan zat karsinogenik lainnya.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Sementara 1 dari 10 orang terkena stroke karena merokok. Dan, 1 juta kasus stroke disebabkan karena mengonsumsi alkohol yang berlebihan.
Sedangkan, jika menurut data dari Riskesdas pada 2018, sebanyak 33,5 persen penduduk Indonesia kurang beraktivitas fisik. Sementara 95 persen penduduk kurang makan sayur dan buah, 29,3 persen penduduk Indonesia merokok, dan 3,3 persen penduduk mengonsumsi alkohol.
Tidak sampai sana, stroke menjadi penyakit nomor 2 paling mematikan setelah penyakit jantung ini juga disebabkan hipertensi. Lebih dari 50 persen stroke di dunia disebabkan hipertensi, sementara 34,1 persen penduduk Indonesia menderita hipertensi.
“Jika kita lihat dari besarnya penderita hipertensi di Indonesia, tentu di sini yang harus diubah itu seperti mengurangi konsumsi garam maksimal 1 sendok teh per hari,” kata dr. Eva Susanti, M.Kes, Direktur P2PTM dalam rangka gerakan Hari Stroke Sedunia.
Dr. Eva mengajak masyarakat untuk mengenali bagaimana cara untuk mengendalikan stroke dengan menerapkan gaya hidup dengan singkatan CERDIK dan PATUH. Pengendalian stroke dengan CERDIK ini untuk populasi sehat dan populasi berisiko, yang berarti:
C= yaitu cek kesehatan secara rutin,
E= yaitu enyahkan asap rokok,
R= yaitu rajin aktivitas fisik,
D= yaitu diet seimbang,
I= yaitu istirahat cukup, dan
K= yaitu kelola stres.
Sementara, menerapkan gaya hidup PATUH ini bagi populasi penyandang penyakit tidak menular (PTM), antara lain:
P= yaitu periksa kesehatan secara rutin,
A= yaitu atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur,
T= yaitu tetap diet dengan gizi seimbang,
U= yaitu upayakan aktivitas fisik dengan aman, dan
H= yaitu hindari asap rokok, alkohol, dan zat karsinogenik lainnya.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0101 [51]
