FITNESS & HEALTH

Petugas KPPS Banyak yang Tumbang, Penyakit Jantung Jadi Penyebab Tertinggi

Aulia Putriningtias
Kamis 22 Februari 2024 / 13:10
Jakarta: Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan sebanyak 1.026 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) hingga petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) sakit. Ada 22 di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pun menyatakan bahwa penyakit yang paling tinggi diderita oleh para anggota KPPS adalah penyakit jantung. Disusul oleh hipertensi dan kecelakaan.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, para petugas KPPS memiliki berbagai macam penyakit bawaan (komorbid) yang beresiko tinggi. Dari hasil skrining kesehatan, 63 persen dari mereka idap hipertensi, jantung koroner 26 persen, gagal ginjal kronik 8 persen, dan diabetes melitus 3 persen.

Sebanyak 6,8 juta petugas Pemilu mengikuti kegiatan skrining kesehatan. Dari jumlah tersebut, sekitar 6,4 juta petugas dinyatakan sehat, sementara 400 ribu petugas lainnya tergolong berisiko tinggi.

Baca juga: 84 Petugas Pemilu Dilaporkan Meninggal

"Risiko tingginya itu paling banyak hipertensi. Banyak sekali, nih, masyarakat Indonesia hipertensi. Jadi makannya tolong diatur, jangan banyak-banyak garam, gula, dan lemak. Rokok juga kalau bisa dikurangi," jelasnya, dalam laman resmi Kemenkes, Senin, 19 Februari 2024.
 

Tips pemulihan kesehatan pasca sakit setelah Pemilu


Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia dr. Nida Rohmawati membagikan tips untuk menjaga kesehatan bagi anggota KPPS. Karena salah satu keberhasilan pesta demokrasi ditentukan oleh anggota KPPS.

"Tips menjaga kesehatan bagi anggota KPPS cukup dengan menerapkan 4C, yakni cukup tidur, cukup minum, cukup makan, dan cukup olahraga," ungkap dr. Nida, dilansir dalam laman Kemenkes.

Pertama, tentunya kamu harus istirahat ketika sesudah menjalankan tugas. Karena tidur menjadi salah satu pondasi penting untuk kesehatan. Jika tidak tidur, stamina tubuh akan kian menurun.

Kedua, pastikan terhidrasi. Cukup minum hingga setidaknya delapan gelas per hari. dehidrasi kekurangan minum itu menjadi faktor risiko terjadinya kesakitan dan kematian.

Ketiga, pastikan untuk makan makanan bernutrisi dan tidak hanya diasup oleh makanan ringan. Makan berat juga diperlukan, tiga kali sehari. Keempat, pastikan tubuhmu bergerak, berolahraga sekitar 30 menit per harinya.

Lebih lanjut, dr. Nida juga menganjurkan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi kafein dan minuman manis serta tidak mengkonsumsi minuman beralkohol dan minuman berenergi.

“Tubuh sudah kelelahan metabolismenya ditambah minuman berenergi digenjot lagi dan iya tubuhnya jadi terpaksa tidak kelelahan lagi. Minum alkohol tidak dianjurkan serta kurangi minuman manis, kopinya boleh 2 cangkir sehari nggak usah lebih-lebih,” pungkas dr. Nida.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH