FITNESS & HEALTH

Dari Bahan Alam, Ilmuwan Yogyakarta Temukan Obat Antikanker dan Diabetes

Mia Vale
Minggu 09 Maret 2025 / 14:23
Jakarta: Akhirnya generasi muda Indonesia menemukan obat antikanker dan diabetes! Tak jauh-jauh, obat tersebut ditemukan oleh seorang ilmuwan asal Yogyakarta sekaligus peneliti UIN Sunan Kalijaga, Fahrul Nurkolis berhasil menemukan senyawa obat antikanker. Penemuan ini pun sudah dipatenkan. 

"Saya berharap penelitian itu memberikan manfaat bagi masyarakat, artinya menjawab berbagai permasalahan yang ada. Sehingga sains bukan sekadar teori tetapi bisa berdampak nyata," jelas Fahrul yang menggunakan bahan alam sekitar saat proses penelitian.

Lantas, bahan apa saja yang dia gunakan untuk menemukan obat yang sangat dibutuhkan para penderita kanker dan diabetes?
 

Gunakan bahan alam Indonesia



(Untuk penelitian ini, Fahrul menggunakan beberapa pendekatan, di antaranya in silico atau menggunakan simulasi komputer untuk melakukan eksperimen. Foto: Dok. Instagram Fahrul Nurkolis/@fahrulnurkolis_)

Penelitian yang dilakukan Fahrul bukan serta merta hal baru bagi dirinya. Karena ternyata, berdasarkan laman resmi UIN Suka, Fahrul sudah menulis karya ilmiah dan melakukan riset sejak di bangku SMA. 

Dan saat ini, salah satu penelitian yang sedang ia kembangkan adalah senyawa obat antikanker dan antidiabetes yang menggunakan bahan alam Indonesia. 

Bahan-bahan alam yang digunakannya, antara lain, Echinacea purpurea, berupa tanaman mengandung senyawa bioaktif yang memiliki sifat sebagai antiinflamasi dan antioksidan. 

Lalu ada, anggur laut (Caulerpa racemosa) yang mampu meningkatkan kolesterol baik dan menurunkan kolesterol jahat. Dan satu lagi, bawang dayak (Eleutherine bulbosa, di mana mengandung senyawa seperti eleutherin, isoeleutherin, dan flavonoid, yang telah dilaporkan memiliki aktivitas antikanker dan antidiabetes.

"Senyawa bioaktif dari bahan alam ini memiliki potensi untuk mencegah kanker dengan menghambat proliferasi sel kanker, menginduksi apoptosis, atau menghambat jalur sinyal kanker," ungkap reviewer dan editor jurnal Scopus Q1 & Q2 ini.

Baca juga: Terobosan Baru dalam Pelayanan Kanker di Indonesia
 

Berharap efektif untuk kanker dan diabetes


Memang, untuk penelitian ini, Fahrul menggunakan beberapa pendekatan, di antaranya in silico atau menggunakan simulasi komputer untuk melakukan eksperimen. Kemudian in vitro dilakukan dengan menguji senyawa tersebut pada kultur sel guna memastikan efektivitasnya. 

Khususnya dalam menghambat pertumbuhan sel kanker dan mengontrol kadar gula darah. Serta menggunakan pendekatan in vivo atau hewan model untuk mengevaluasi keamanan senyawa sebelum ke uji klinis pada manusia.

Menurut keterangan yang dilansir dari berbagai sumber, penelitian tersebut berpotensi menghasilkan obat dengan basis bahan alam yang efektif dan berasal dari sumber daya lokal Indonesia. 

Pemuda yang tercatat sebagai lulusan terbaik dan tercepat di Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi 2023/2024 di kampusnya, juga bertekad melakukan penelitian dengan bahan alam sebagai kandidat obat di masa depan. 

"Di penelitian ini, langkah berikutnya adalah optimasi proses isolasi, validasi biologis serta eksplorasi kemitraan dengan industri farmasi," pungkas Fahrul yang hingga 2025, sudah mengoleksi 105 publikasi internasional pada jurnal bereputasi serta pemegang hak paten untuk senyawa antikanker dan antidiabetes.

Pemuda 25 tahun ini pun mengungkapkan, sebenarnya banyak tanaman Indonesia yang memiliki potensi sebagai bahan baku obat. Persoalan, diakuinya, adalah bagaimana riset bisa berlanjut hingga tahap produksi dan komersialisasi, sehingga manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat. 



(Fahrul Nurkolis ilmuwan asal Yogyakarta sekaligus peneliti UIN Sunan Kalijaga, Fahrul Nurkolis berhasil menemukan senyawa obat antikanker. Penemuan ini pun sudah dipatenkan. Foto: Dok. Instagram Fahrul Nurkolis/@fahrulnurkolis_)


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH