Jakarta: Batuk alergi merupakan istilah yang digunakan untuk membedakan batuk karena alergi dengan batuk karena flu biasa. Karena batuk ini juga disertai dengan pilek dan hidung tersumbat.
Gejala ini terjadi bersamaan ketika seseorang menderita pilek atau reaksi alergi. Terkadang sulit untuk membedakan dan mengobatinya.
Batuk alergi biasanya disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif merespons zat-zat tertentu secara berlebihan. Seperti yang telah dilansir dari Docdoc, hal ini terjadi saat tubuh salah 'mengartikan' zat yang tidak berbahaya menjadi zat yang berbahaya. Sehingga, sistem pertahanan tubuh menangkalnya.
Hal ini menyebabkan pelepasan bahan kimia (histamin), yang dilepaskan tubuh ketika seseorang menderita pilek. Histamin bertanggung jawab atas pilek, batuk, bersin, dan pembengkakan pada saluran hidung, sehingga pasien mulai mengalami gejala seperti pilek bahkan tanpa flu biasa. Inilah saat batuk alergi masuk.
Kondisi ini biasa terjadi dalam keluarga, terutama yang memiliki riwayat alergi. Keadaan ini tentu memiliki peluang lebih besar untuk terkena batuk alergi.
Studi menunjukkan bahwa anak-anak dengan 1 orang tua alergi memiliki kemungkinan 33 persen untuk mengembangkan alergi. Jumlah ini meningkat menjadi 70 persen bila kedua orang tua alergi.
.jpg)
(Batuk alergi biasanya juga disertai gejala lain, yaitu rasa menggelitik di tenggorokan. Batuk akibat alergi ini bisa saja memburuk pada malam hari, karena posisi tubuh akan lebih sering berbaring atau tidur. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Ada perbedaan utama dalam gejala batuk yang berhubungan dengan pilek dan batuk alergi.
Batuk yang disebabkan oleh alergi cenderung:
- Berlangsung selama berhari-hari hingga berbulan-bulan, selama alergennya ada
- Dapat terjadi kapan saja sepanjang tahun, tidak seperti flu biasa, yang paling sering terjadi di musim dingin
- Menyebabkan gejala tiba-tiba yang dimulai segera setelah pasien terpapar alergen
- ?Sementara batuk alergi juga bisa disertai pilek, mata gatal dan berair, serta sakit tenggorokan, namun tidak pernah disertai demam dan nyeri tubuh
Batuk alergi juga bisa disertai dengan infeksi sinus dan telinga tengah. Ini tidak dianggap sebagai gejala, tetapi sebagai efek tidak langsung dari reaksi alergi.
Untuk mengatasi batuk alergi diperlukan perawatan berbeda. Biasanya akan melibatkan hal-hal seperti:
- Menghindari alergen atau iritan yang sensitif terhadap tubuh, seperti serbuk sari, jamur, bulu binatang, dan tungau debu
- Mengambil antihistamin, yang menghambat pelepasan histamin. Sehingga, mengurangi gejala seperti hidung tersumbat, pilek, dan saluran hidung bengkak
- Mengambil dekongestan, yang meredakan hidung tersumbat dan berair
- Mengambil steroid hidung, yang juga meredakan peradangan dan iritasi di sepanjang saluran hidung
- Menjalani imunoterapi
Batuk alergi jarang merupakan kondisi serius, meskipun gejalanya bisa sangat tidak nyaman. Namun, bila alergi tidak dikelola dengan baik, ada risiko menjadi asma.
Jadi, meskipun gejala alergi sangat ringan, yang terbaik adalah menemui dokter untuk mencari bantuan dari gejala serta perlindungan jangka panjang dari komplikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Gejala ini terjadi bersamaan ketika seseorang menderita pilek atau reaksi alergi. Terkadang sulit untuk membedakan dan mengobatinya.
Dilihat dari penyebabnya
Batuk alergi biasanya disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif merespons zat-zat tertentu secara berlebihan. Seperti yang telah dilansir dari Docdoc, hal ini terjadi saat tubuh salah 'mengartikan' zat yang tidak berbahaya menjadi zat yang berbahaya. Sehingga, sistem pertahanan tubuh menangkalnya.
Hal ini menyebabkan pelepasan bahan kimia (histamin), yang dilepaskan tubuh ketika seseorang menderita pilek. Histamin bertanggung jawab atas pilek, batuk, bersin, dan pembengkakan pada saluran hidung, sehingga pasien mulai mengalami gejala seperti pilek bahkan tanpa flu biasa. Inilah saat batuk alergi masuk.
Kondisi ini biasa terjadi dalam keluarga, terutama yang memiliki riwayat alergi. Keadaan ini tentu memiliki peluang lebih besar untuk terkena batuk alergi.
Studi menunjukkan bahwa anak-anak dengan 1 orang tua alergi memiliki kemungkinan 33 persen untuk mengembangkan alergi. Jumlah ini meningkat menjadi 70 persen bila kedua orang tua alergi.
.jpg)
(Batuk alergi biasanya juga disertai gejala lain, yaitu rasa menggelitik di tenggorokan. Batuk akibat alergi ini bisa saja memburuk pada malam hari, karena posisi tubuh akan lebih sering berbaring atau tidur. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Gejala utama batuk biasa dan karena alergi
Ada perbedaan utama dalam gejala batuk yang berhubungan dengan pilek dan batuk alergi.
Batuk yang disebabkan oleh alergi cenderung:
- Berlangsung selama berhari-hari hingga berbulan-bulan, selama alergennya ada
- Dapat terjadi kapan saja sepanjang tahun, tidak seperti flu biasa, yang paling sering terjadi di musim dingin
- Menyebabkan gejala tiba-tiba yang dimulai segera setelah pasien terpapar alergen
- ?Sementara batuk alergi juga bisa disertai pilek, mata gatal dan berair, serta sakit tenggorokan, namun tidak pernah disertai demam dan nyeri tubuh
Batuk alergi juga bisa disertai dengan infeksi sinus dan telinga tengah. Ini tidak dianggap sebagai gejala, tetapi sebagai efek tidak langsung dari reaksi alergi.
Hindari faktor pencetusnya
Untuk mengatasi batuk alergi diperlukan perawatan berbeda. Biasanya akan melibatkan hal-hal seperti:
- Menghindari alergen atau iritan yang sensitif terhadap tubuh, seperti serbuk sari, jamur, bulu binatang, dan tungau debu
- Mengambil antihistamin, yang menghambat pelepasan histamin. Sehingga, mengurangi gejala seperti hidung tersumbat, pilek, dan saluran hidung bengkak
- Mengambil dekongestan, yang meredakan hidung tersumbat dan berair
- Mengambil steroid hidung, yang juga meredakan peradangan dan iritasi di sepanjang saluran hidung
- Menjalani imunoterapi
Batuk alergi jarang merupakan kondisi serius, meskipun gejalanya bisa sangat tidak nyaman. Namun, bila alergi tidak dikelola dengan baik, ada risiko menjadi asma.
Jadi, meskipun gejala alergi sangat ringan, yang terbaik adalah menemui dokter untuk mencari bantuan dari gejala serta perlindungan jangka panjang dari komplikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)