FITNESS & HEALTH
Claustrophobia: Takut di Ruang Sempit, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Medcom
Selasa 03 Januari 2023 / 13:20
Jakarta: Pernahkah kamu merasa tidak nyaman dan ketakutan berada di ruangan sempit seperti di lift atau terowongan? Bisa jadi kamu terkena claustrophobia.
Orang yang terkena claustrophobia akan sering keluar dari jalan mereka untuk menghindari ruang terbatas, seperti lift, terowongan, kereta bawah tanah, dan toilet umum. Berikut ini pengertian, gejala, dan mengatasi claustrophobia:
Claustrophobia adalah gangguan kecemasan yang menyebabkan rasa takut yang intens terhadap ruang terbatas atau tertutup. Jika kamu merasa sangat gugup atau kesal saat berada di tempat yang sempit, seperti lift atau ruangan yang penuh sesak, kamu mungkin menderita claustrophobia.
Banyak ketakutan tampaknya masuk akal. Kita semua berusaha menghindari hal-hal yang membuat kita merasa tidak nyaman.
Perbedaan antara ketakutan dan fobia adalah, kalau fobia merupakan ketakutan yang intens dan tidak rasional terhadap satu atau lebih hal atau situasi. Juga, dengan phobia, tingkat ketakutan tidak sesuai dengan bahaya sebenarnya yang ditimbulkan oleh objek atau situasi yang ditakuti.
Phobia menjadi masalah kesehatan ketika rasa takut mengganggu kemampuanmu untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Phobia dapat membatasi kemampuanmu untuk bekerja secara efisien, membebani hubungan, dan mengurangi harga diri.
- Peristiwa traumatis sebagai seorang anak.
- Peristiwa pemicu setelah masa kanak-kanak.
- Paparan masa kanak-kanak terhadap claustrophobia orang tua.
Secara teknis, para ilmuwan percaya neurokimia merangsang area otak - amigdala - secara berlebihan di hadapan rasa takut. Ada juga pemikiran bahwa satu mutasi genetik dapat meningkatkan risiko klaustrofobia jika kamu memiliki cacat gen tersebut.
Claustrophobia berbeda untuk setiap orang. Kecemasan dapat berkisar dari kegugupan ringan hingga serangan panik yang parah. Bagi dokter untuk mendiagnosis kecemasan sebagai phobia, itu harus cukup serius untuk memengaruhi kemampuanmu menjalani kehidupan normal.
Bagaimana perawatannya?
• Terapi perilaku kognitif (CBT).
• Melihat orang lain berinteraksi dengan sumber ketakutan dapat meyakinkan pasien.
• Terapi obat antidepresan.
• Latihan relaksasi dan visualisasi.
• Pengobatan alternatif atau pelengkap suplemen dan produk alami seperti lavender.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Orang yang terkena claustrophobia akan sering keluar dari jalan mereka untuk menghindari ruang terbatas, seperti lift, terowongan, kereta bawah tanah, dan toilet umum. Berikut ini pengertian, gejala, dan mengatasi claustrophobia:
Apa itu claustrophobia?
Claustrophobia adalah gangguan kecemasan yang menyebabkan rasa takut yang intens terhadap ruang terbatas atau tertutup. Jika kamu merasa sangat gugup atau kesal saat berada di tempat yang sempit, seperti lift atau ruangan yang penuh sesak, kamu mungkin menderita claustrophobia.
Banyak ketakutan tampaknya masuk akal. Kita semua berusaha menghindari hal-hal yang membuat kita merasa tidak nyaman.
Perbedaan antara ketakutan dan fobia adalah, kalau fobia merupakan ketakutan yang intens dan tidak rasional terhadap satu atau lebih hal atau situasi. Juga, dengan phobia, tingkat ketakutan tidak sesuai dengan bahaya sebenarnya yang ditimbulkan oleh objek atau situasi yang ditakuti.
Phobia menjadi masalah kesehatan ketika rasa takut mengganggu kemampuanmu untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Phobia dapat membatasi kemampuanmu untuk bekerja secara efisien, membebani hubungan, dan mengurangi harga diri.
Apa yang menyebabkan seseorang memiliki claustrophobia?
- Peristiwa traumatis sebagai seorang anak.
- Peristiwa pemicu setelah masa kanak-kanak.
- Paparan masa kanak-kanak terhadap claustrophobia orang tua.
Secara teknis, para ilmuwan percaya neurokimia merangsang area otak - amigdala - secara berlebihan di hadapan rasa takut. Ada juga pemikiran bahwa satu mutasi genetik dapat meningkatkan risiko klaustrofobia jika kamu memiliki cacat gen tersebut.
Gejala claustrophobia
Claustrophobia berbeda untuk setiap orang. Kecemasan dapat berkisar dari kegugupan ringan hingga serangan panik yang parah. Bagi dokter untuk mendiagnosis kecemasan sebagai phobia, itu harus cukup serius untuk memengaruhi kemampuanmu menjalani kehidupan normal.
Bagaimana perawatannya?
• Terapi perilaku kognitif (CBT).
• Melihat orang lain berinteraksi dengan sumber ketakutan dapat meyakinkan pasien.
• Terapi obat antidepresan.
• Latihan relaksasi dan visualisasi.
• Pengobatan alternatif atau pelengkap suplemen dan produk alami seperti lavender.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)