FITNESS & HEALTH
Philips Healthcare dan RSPON Berkomitmen Tingkatkan Pelayanan Stroke di Indonesia
Yatin Suleha
Kamis 10 April 2025 / 12:56
Jakarta: Royal Philips, pemimpin global dalam teknologi kesehatan, mengumumkan kerja sama dengan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) untuk meningkatkan pelayanan stroke di Indonesia melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU).
Kemitraan strategis ini bertujuan untuk menetapkan paradigma baru untuk perawatan pasien stroke, dikenal dengan Direct to Angio Suite (DTAS).
Direct to Angio Suite (DTAS) adalah alur kerja perawatan stroke tingkat lanjut yang memungkinkan diagnosis stroke secara komprehensif dapat dilakukan langsung di ruang neuro angiografi.
Dengan melewati tahapan awal CT scan atau MRI, pasien yang diduga mengalami stroke dapat segera menjalani prosedur angiografi sehingga mempercepat diagnosis dan berpotensi menyelawatkan nyawa dengan perawatan trombektomi mekanis.
Pendekatan ini dirancang untuk mengurangi keterlambatan dan meningkatkan hasil untuk para pasien yang membutuhkan intervensi segera.
Astri Ramayanti Dharmawan, Presiden Direktur Philips Indonesia mengatakan, “Tujuan kami adalah mempersingkat waktu door-to-reperfusion secara signifikan untuk stroke iskemik dengan mengoptimalkan alur kerja dan meningkatkan kualitas gambar."
"Dengan menggabungkan pendekatan Direct to Angio Suite (DTAS) terdepan dari Philips dan komitmen RSPON terhadap keunggulan dalam perawatan kesehatan, kami bermaksud untuk menciptakan standar perawatan stroke yang dapat meningkatkan hasil pasien, mengurangi angka morbiditas dan mortalitas, dan pada akhirnya memberikan perawatan yang lebih baik bagi lebih banyak orang.”
.jpeg)
(Kemitraan Royal Philips dan RSPON berfokus pada implementasi inovasi Smart Hospital dan digitalisasi untuk meningkatkan kualitas operasi Rumah Sakit dan perawatan pasien. Foto: Dok. Philips)
Indonesia menjadi salah satu negara dengan kasus stroke tertinggi di Asia di mana stroke menjadi penyebab kematian terbanyak dan penyebab utama disabilitas di negara ini.
Menyadari peningkatan kasus stroke ini, pemerintah mendirikan RSPON sebagai pusat pelayanan kesehatan otak dan saraf yang komprehensif. Dirancang sebagai percontohan perawatan saraf di Indonesia, RSPON bertujuan untuk menetapkan tolak ukur untuk perawatan stroke tingkat lanjut dan meningkatkan hasil pasien secara nasional.
Sebagai Pusat Keunggulan untuk perawatan stroke, manajemen, penelitian, pendidikan, pelatihan dan pengembangan kebijakan maskarakat, serta memajukan knowledge sharing, RSPON akan berfungsi sebagai rumah sakit rujukan bagi institusi pelayanan kesehatan lain di Indonesia yang secara langsung mempertunjukkan solusi digital terkini dari Philips.
Baca juga: Senyum Acindino Alaman, Sang Survivor Stroke di Barcelona
Dr. Adin Nulkhasanah Sp.S, MARS, Presiden Direktur Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) menambahkan, “Kemitraan kami dengan Philips Healthcare secara signifikan menambah kapasitas kami dalam memberikan perawatan stroke yang lebih cepat dan paling
efisien."
"Dengan menggabungkan teknologi pencitraan mutakhir dan program pelatihan yang komprehensif, kami tidak hanya meningkatkan kualitas alur kerja rumah sakit secara keseluruhan, tetapi juga mengembangkan perawatan pasien stroke. Kolaborasi ini mencermikan dedikasi bersama kami untuk terus memperbaiki kualitas dan memperluas akses layanan kesehatan di seluruh Indonesia.”
Sebagai tambahan, kemitraan ini berfokus pada implementasi inovasi Smart Hospital dan digitalisasi untuk meningkatkan kualitas operasi Rumah Sakit dan perawatan pasien. Hal ini juga termasuk pengembangan software terkini Philips di Rumah Sakit, memberikan pelatihan penggunaan secara komprehensif, dan memastikan pemeliharaannya secara berkala.
“Di Philips, kami berkomitmen untuk mentransformasi layanan kesehatan melalui inovasi dan kemitraan yang membawa perubahan nyata dalam kehidupan masyarakat. Kolaborasi kami dengan RSPON untuk menerapkan pendekatan Direct to Angio Suite (DTAS) merupakan langkah penting menuju perbaikan perawatan stroke di Indonesia,” kata Jasper Westerink, Acting Managing Director, Philips APAC.
“Dengan mengoptimalkan alur kerja dan mempercepat akses perawatan dalam menyelamatkan nyawa, kami ingin membantu lebih banyak pasien mendapatkan perawatan yang tepat waktu dan berkualitas tinggi. Kemintaraan ini mencerminkan misi kami dalam memberikan perawatan yang lebih baik bagi banyak orang dan mendorong kemajuan yang berarti dalam layanan kesehatan di seluruh kawasan Asia Pasifik.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Kemitraan strategis ini bertujuan untuk menetapkan paradigma baru untuk perawatan pasien stroke, dikenal dengan Direct to Angio Suite (DTAS).
Direct to Angio Suite (DTAS) adalah alur kerja perawatan stroke tingkat lanjut yang memungkinkan diagnosis stroke secara komprehensif dapat dilakukan langsung di ruang neuro angiografi.
Dengan melewati tahapan awal CT scan atau MRI, pasien yang diduga mengalami stroke dapat segera menjalani prosedur angiografi sehingga mempercepat diagnosis dan berpotensi menyelawatkan nyawa dengan perawatan trombektomi mekanis.
Pendekatan ini dirancang untuk mengurangi keterlambatan dan meningkatkan hasil untuk para pasien yang membutuhkan intervensi segera.
Astri Ramayanti Dharmawan, Presiden Direktur Philips Indonesia mengatakan, “Tujuan kami adalah mempersingkat waktu door-to-reperfusion secara signifikan untuk stroke iskemik dengan mengoptimalkan alur kerja dan meningkatkan kualitas gambar."
"Dengan menggabungkan pendekatan Direct to Angio Suite (DTAS) terdepan dari Philips dan komitmen RSPON terhadap keunggulan dalam perawatan kesehatan, kami bermaksud untuk menciptakan standar perawatan stroke yang dapat meningkatkan hasil pasien, mengurangi angka morbiditas dan mortalitas, dan pada akhirnya memberikan perawatan yang lebih baik bagi lebih banyak orang.”
.jpeg)
(Kemitraan Royal Philips dan RSPON berfokus pada implementasi inovasi Smart Hospital dan digitalisasi untuk meningkatkan kualitas operasi Rumah Sakit dan perawatan pasien. Foto: Dok. Philips)
Indonesia menjadi salah satu negara dengan kasus stroke tertinggi di Asia di mana stroke menjadi penyebab kematian terbanyak dan penyebab utama disabilitas di negara ini.
Menyadari peningkatan kasus stroke ini, pemerintah mendirikan RSPON sebagai pusat pelayanan kesehatan otak dan saraf yang komprehensif. Dirancang sebagai percontohan perawatan saraf di Indonesia, RSPON bertujuan untuk menetapkan tolak ukur untuk perawatan stroke tingkat lanjut dan meningkatkan hasil pasien secara nasional.
Sebagai Pusat Keunggulan untuk perawatan stroke, manajemen, penelitian, pendidikan, pelatihan dan pengembangan kebijakan maskarakat, serta memajukan knowledge sharing, RSPON akan berfungsi sebagai rumah sakit rujukan bagi institusi pelayanan kesehatan lain di Indonesia yang secara langsung mempertunjukkan solusi digital terkini dari Philips.
Baca juga: Senyum Acindino Alaman, Sang Survivor Stroke di Barcelona
Dr. Adin Nulkhasanah Sp.S, MARS, Presiden Direktur Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) menambahkan, “Kemitraan kami dengan Philips Healthcare secara signifikan menambah kapasitas kami dalam memberikan perawatan stroke yang lebih cepat dan paling
efisien."
"Dengan menggabungkan teknologi pencitraan mutakhir dan program pelatihan yang komprehensif, kami tidak hanya meningkatkan kualitas alur kerja rumah sakit secara keseluruhan, tetapi juga mengembangkan perawatan pasien stroke. Kolaborasi ini mencermikan dedikasi bersama kami untuk terus memperbaiki kualitas dan memperluas akses layanan kesehatan di seluruh Indonesia.”
Sebagai tambahan, kemitraan ini berfokus pada implementasi inovasi Smart Hospital dan digitalisasi untuk meningkatkan kualitas operasi Rumah Sakit dan perawatan pasien. Hal ini juga termasuk pengembangan software terkini Philips di Rumah Sakit, memberikan pelatihan penggunaan secara komprehensif, dan memastikan pemeliharaannya secara berkala.
“Di Philips, kami berkomitmen untuk mentransformasi layanan kesehatan melalui inovasi dan kemitraan yang membawa perubahan nyata dalam kehidupan masyarakat. Kolaborasi kami dengan RSPON untuk menerapkan pendekatan Direct to Angio Suite (DTAS) merupakan langkah penting menuju perbaikan perawatan stroke di Indonesia,” kata Jasper Westerink, Acting Managing Director, Philips APAC.
“Dengan mengoptimalkan alur kerja dan mempercepat akses perawatan dalam menyelamatkan nyawa, kami ingin membantu lebih banyak pasien mendapatkan perawatan yang tepat waktu dan berkualitas tinggi. Kemintaraan ini mencerminkan misi kami dalam memberikan perawatan yang lebih baik bagi banyak orang dan mendorong kemajuan yang berarti dalam layanan kesehatan di seluruh kawasan Asia Pasifik.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)