FITNESS & HEALTH

Mengenal Nyamuk Wolbachia yang akan Disebar Dinkes Jakarta Guna Cegah DBD

Putri Purnama Sari
Kamis 26 September 2024 / 15:19
Jakarta: Indonesia merupakan salah satu negara dengan angka kejadian demam berdarah yang tinggi. Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. 

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah mengimplementasikan teknologi nyamuk ber-Wolbachia sebagai salah satu inovasi dalam penanggulangan demam berdarah.

Lantas, apa itu nyamuk wolbachia? dan bagaimana cara kerjanya mencegah penyebaran DBD? Berikut Medcom.id telah merangkum informasinya.

Apa itu Nyamuk Wolbachia?

Nyamuk Wolbachia adalah nyamuk yang terinfeksi bakteri Wolbachia, bakteri alami yang ditemukan pada serangga. Bakteri ini memiliki kemampuan unik untuk memblokir replikasi virus tertentu, termasuk virus dengue.

Ketika nyamuk Wolbachia jantan kawin dengan nyamuk Aedes aegypti betina, yang merupakan vektor DBD, bakteri Wolbachia diturunkan ke telur yang dihasilkan. Telur-telur ini tidak akan menetas, sehingga mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti.

Cara Kerja Nyamuk Wolbachia

Bakteri Wolbachia yang terdapat dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti dapat melumpuhkan virus dengue. Mekanisme kerjanya adalah dengan memblokir replikasi virus dengue dalam tubuh nyamuk, sehingga nyamuk tersebut tidak dapat menularkan virus ke manusia.

Baca juga: Guru Besar Unair Ungkap Jalan Panjang Penelitian Nyamuk Wolbachia untuk Tekan Kasus DBD

Keunggulan Nyamuk Wolbachia

Teknologi nyamuk ber-Wolbachia memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  1. Efektif dalam Mengendalikan Demam Berdarah: Studi-studi ilmiah telah menunjukkan bahwa teknologi nyamuk ber-Wolbachia efektif dalam mengurangi kasus demam berdarah hingga 77%.
  2. Aman bagi Manusia dan Lingkungan: Bakteri Wolbachia yang terdapat dalam nyamuk Wolbachia tidak berbahaya bagi manusia atau lingkungan.
  3. Tahan Lama: Setelah nyamuk Wolbachia dilepaskan ke lingkungan, bakteri Wolbachia dapat diturunkan dari generasi ke generasi, sehingga efektivitasnya dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Uji Coba Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Kesehatan, telah memulai program uji coba penyebaran nyamuk Wolbachia di lima kota, yaitu Yogyakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, dan Bantul. Program ini bertujuan untuk menekan angka kejadian DBD di daerah-daerah yang menjadi fokus.

Pada Oktober 2024, Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga akan melakukan penyebaran nyamuk wolbachia di sejumlah wilayah di Jakarta.

Baca juga: Nyamuk Wolbachia Segera Disebar di Jakarta, Kecamatan Ini yang Pertama

Penggunaan nyamuk Wolbachia sebagai pencegahan DBD telah menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Beberapa pihak mempertanyakan keamanan metode ini, namun penelitian ilmiah tidak menemukan efek samping yang merugikan. Dengan adanya hal tersebut, penting untuk terus melakukan pemantauan dan evaluasi untuk memastikan keamanan jangka panjang.



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(SUR)

MOST SEARCH