FITNESS & HEALTH

Beberapa Faktor yang Menyebabkan Kematian akibat Asma

Raka Lestari
Sabtu 07 Agustus 2021 / 10:08
Jakarta: Asma merupakan kondisi seumur hidup yang memengaruhi saluran udara dan dialami sekitar 235 juta orang di seluruh dunia. Asma menimpa orang dewasa dan anak-anak dan berkembang kapan saja. Namun, kurang dari 10 persen orang terkena asma parah.

Pada asma parah, gejalanya bisa lebih berat dan bisa berlangsung lebih lama. Selain itu juga tidak bisa diprediksi, sulit dikontrol dan diobati karena gejalanya tidak selalu merespons dengan baik terhadap perawatan asma standar. Dengan demikian, asma yang parah bisa sangat melemahkan dan dapat berdampak besar pada kehidupan manusia.
 

Bisakah seseorang meninggal karena asma?


Dikutip dari laman website Global Allergy & Airways, jika kamu mengalami serangan asma yang parah, ini dapat menutup pasokan oksigen yang cukup masuk ke paru-paru. Selain itu, asma dapat menyebabkan seseorang berhenti bernapas.

Situasinya dapat memburuk dengan cepat, terutama tanpa intervensi medis yang segera. Itulah sebabnya serangan asma yang parah dianggap sebagai keadaan darurat medis.

Menurut National Review of Asthma Deaths, sebuah laporan yang dibuat oleh Royal College of Physicians, kematian akibat asma di Inggris termasuk yang tertinggi di Eropa. Mereka menyelidiki 195 kematian akibat asma di Inggris yang terjadi selama satu tahun dan menemukan bahwa dua dari tiga kematian dapat dicegah.

Di antara penyebab kematian serangan asma, 65 persen kasus dipengaruhi oleh faktor pasien yang sebenarnya bisa dihindari. Contohnya adalah:

- Orang yang terus merokok atau terpapar asap rokok meskipun mereka didiagnosis asma.
- Orang yang tidak mengikuti saran asma dari dokter mereka.
- Orang-orang yang tidak pernah melakukan kontrol terhadap kondisi mereka.

Penelitian lain menemukan bahwa faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko kematian akibat serangan asma, di antaranya adalah:

Jenis Kelamin: Wanita lebih mungkin meninggal karena asma daripada pria.

Usia: Penelitian menunjukkan bahwa kematian akibat asma meningkat seiring bertambahnya usia. Orang dewasa juga lebih mungkin meninggal karena asma daripada anak-anak.

Kelompok ras atau etnis: Keturunan Afrika-Amerika telah ditemukan dua sampai tiga kali lebih mungkin meninggal karena asma.

Lokasi: lebih banyak kematian terkait asma terjadi pada mereka yang berada di negara berpenghasilan rendah atau menengah ke bawah. Penentu sosial kesehatan (makanan, perumahan, pendidikan, pendapatan, akses ke perawatan, dan lainnya) memainkan peran penting dalam hasil perawatan asma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH