FITNESS & HEALTH
Pahami Langkah Pencegahan Penularan Virus Marburg
Cindy
Jumat 13 Agustus 2021 / 13:25
Jakarta: Virus Marburg kembali menyerang Afrika Barat di tengah pandemi covid-19. Virus yang pertama kali muncul pada 1967 itu kembali ditemukan di wilayah Nzerekore, Guinea, pada 6 Agustus 2021.
Dilansir dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus Marburg adalah penyakit sangat ganas yang menyebabkan demam berdarah dengan rasio kematian hingga 88 persen. Virus ini masih dalam keluarga yang sama dengan virus penyakit Ebola.
Penularan virus Marburg antar manusia berbeda dengan virus covid-19. Virus ini menular melalui cairan tubuh manusia atau darah.
Penularan bisa terjadi melalui benda-benda yang terkontamisasi cairan tubuh penderita. Misalnya, tempat tidur, pakaian, dan benda lain yang sudah terpapar.
Seseorang yang tertular virus Marburg akan menunjukkan gejala setelah dua sampai 21 hari. Gejala yang ditunjukkan seperti demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri otot, muntah hingga diare.
Baca: Muncul di Guinea, Ini Asal Mula Virus Marburg
Berikut langkah-langkah pencegahan penularan virus Marburg berdasarkan panduan WHO. Pencegahan penularan ini perlu diketahui agar bisa mengantisipasi dan mencegah penularan virus tersebut. Berikut selengkapnya.
1. Orang yang pergi kerja, penelitian, atau kunjungan wisata di tambang atau gua yang dihuni oleh kelelawar buah, harus mengenakan sarung tangan dan pakaian pelindung lain.
2. Semua produk hewani harus dimasak dengan matang sebelum dikonsumsi
3. Mengurangi kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi, terutama dengan cairan tubuh mereka
4. Menghindari kontak fisik yang dekat dengan pasien Marburg
5. Mencuci tangan secara teratur harus dilakukan setelah mengunjungi kerabat yang sakit di rumah sakit atau setelah dirawat di rumah
6. Penguburan pasien yang meninggal akibat virus Marburg harus dilakukan dengan cepat, aman, dan bermartabat
7. Mengidentifikasi orang yang mungkin telah berkontak dengan seseorang yang terinfeksi dan memantau kesehatan selama 21 hari
8. Memisahkan yang sehat dari yang sakit untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan memberikan perawatan kepada pasien yang terkonfirmasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(MBM)
Dilansir dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus Marburg adalah penyakit sangat ganas yang menyebabkan demam berdarah dengan rasio kematian hingga 88 persen. Virus ini masih dalam keluarga yang sama dengan virus penyakit Ebola.
Penularan virus Marburg antar manusia berbeda dengan virus covid-19. Virus ini menular melalui cairan tubuh manusia atau darah.
Penularan bisa terjadi melalui benda-benda yang terkontamisasi cairan tubuh penderita. Misalnya, tempat tidur, pakaian, dan benda lain yang sudah terpapar.
Seseorang yang tertular virus Marburg akan menunjukkan gejala setelah dua sampai 21 hari. Gejala yang ditunjukkan seperti demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri otot, muntah hingga diare.
Baca: Muncul di Guinea, Ini Asal Mula Virus Marburg
Berikut langkah-langkah pencegahan penularan virus Marburg berdasarkan panduan WHO. Pencegahan penularan ini perlu diketahui agar bisa mengantisipasi dan mencegah penularan virus tersebut. Berikut selengkapnya.
1. Orang yang pergi kerja, penelitian, atau kunjungan wisata di tambang atau gua yang dihuni oleh kelelawar buah, harus mengenakan sarung tangan dan pakaian pelindung lain.
2. Semua produk hewani harus dimasak dengan matang sebelum dikonsumsi
3. Mengurangi kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi, terutama dengan cairan tubuh mereka
4. Menghindari kontak fisik yang dekat dengan pasien Marburg
5. Mencuci tangan secara teratur harus dilakukan setelah mengunjungi kerabat yang sakit di rumah sakit atau setelah dirawat di rumah
6. Penguburan pasien yang meninggal akibat virus Marburg harus dilakukan dengan cepat, aman, dan bermartabat
7. Mengidentifikasi orang yang mungkin telah berkontak dengan seseorang yang terinfeksi dan memantau kesehatan selama 21 hari
8. Memisahkan yang sehat dari yang sakit untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan memberikan perawatan kepada pasien yang terkonfirmasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)