FITNESS & HEALTH

Tips Aman Konsumsi Makanan Bersantan saat Lebaran untuk Penderita Asam Lambung

Yuni Yuli Yanti
Selasa 25 Maret 2025 / 10:00
Jakarta: Makanan bersantan merupakan salah satu hidangan khas Lebaran Idulfitri. Mulai dari ketupat dan lontong sayur, opor ayam, rendang, kolak pisang, dan lain sebagainya. 

Karena rasanya yang enak dan gurih, makanan bersantan memang menjadi kegemaran masyarakat Indonesia. Hanya saja, makanan jenis ini sebenarnya tidak terlalu aman bagi kamu yang memiliki masalah asam lambung.

"Kandungan lemak dalam opor rendang itu terlalu tinggi jadi bisa menyebabkan pengosongan lambung lebih lambat. Kalau mau makan itu disarankan secara perlahan dan dalam porsi kecil. Ini dilakukan untuk mempersiapkan otak supaya makan enggak terburu-buru dan berlebihan. Saat kamu makan pelan-pelan dan tidak terburu-buru itu seperti memberikan banyak waktu pada tubuh untuk mencerna dan mengurangi peningkatan asam lambung," ujar dr. Nur Aini Hanifiah, SpPD, dalam Webinar "Halodoc Dukung Kesehatan Pencernaan & Metabolik selama Ramadan", pada Senin (24/3/2025). 

Apalagi, saat Lebaran nanti, di mana hidangan tersebut sulit untuk dihindari, dr. Aini pun membagikan tips aman mengonsumsi makanan santan dan berlemak, terutama bagi penderita asam lambung. 

"Kalau bisa porsi dibatasi. Ambil piring yang lebih kecil dan seimbangkan dengan makan berserat. Kalau sudah mengikuti tips itu masih tidak nyaman boleh ditambah dengan obat asam lambung, 30 menit sebelum makan," anjur dr. Aini sekaligus mitra dokter spesialis Halodoc. 


(Rendang menjadi salah satu hidangan khas Lebaran yang disukai masyarakat Indonesia. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)

Berdasarkan data Halodoc Health & Wellness Insight 2025, terjadi peningkatan pembelian obat pencernaan sebesar 12 persen selama pekan Idulfitri, dibandingkan rata-rata tahunan.

Menurut dr. Aini, masalah kesehatan terkait gangguan pencernaan seperti kembung, mual, nyeri ulu hati, heartburn, dan konstipasi memang kerap meningkat selama Ramadan dibandingkan bulan lainnya. 

Hal ini dipengaruhi oleh pola makan tinggi karbohidrat dan gula, konsumsi makanan dalam jumlah besar secara tiba-tiba, serta kurangnya kualitas tidur.


(Dr. Nur Aini Hanifiah, SpPD sekaligus Mitra dokter spesialis Halodoc. Foto: Dok. Tangkapan layar)

"Untuk mencegahnya, dr. Aini menyarankan untuk mengonsumsi makanan kaya serat seperti biji-bijian, sayuran, kacang-kacangan, dan buah-buahan. Batasi asupan makanan berlemak dan gula berlebih saat sahur dan berbuka untuk menghindari gangguan pencernaan.

"Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan minum air putih yang cukup, serta hindari makan berlebihan saat berbuka agar sistem pencernaan tidak terbebani. Selain itu, tetap aktif dengan melakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki selama 30 menit dan tidur cukup, minimal 7-8 jam per malam, agar metabolisme tetap optimal selama Ramadan dan Lebaran nanti," tutup dr. Aini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(yyy)

MOST SEARCH