FITNESS & HEALTH

5 Alasan Mengapa Makan Alpukat Cocok untuk Menurunkan Berat Badan

Aulia Putriningtias
Selasa 22 Juli 2025 / 13:44
Jakarta: Pola makan yang sehat dan seimbang adalah hal yang tak terelakkan dalam hal penurunan berat badan. Pertimbangkan memasukkan buah alpukat dalam pola dietmu, karena akan membantu!

Alpukat adalah buah padat nutrisi yang berasal dari pohon alpukat (Persea americana). Alpukat dikenal karena teksturnya yang lembut, rasa yang ringan, dan kandungan lemak sehatnya yang tinggi.

Sering disebut sebagai 'makanan super', alpukat kaya akan lemak tak jenuh tunggal, serat, vitamin (seperti B, K, E, dan C), dan mineral (seperti kalium dan magnesium), menurut ahli gizi Garima Goyal dalam Healthshots.
 

Apakah alpukat baik untuk menurunkan berat badan?


Alpukat mendukung penurunan berat badan jika dikonsumsi secukupnya sebagai bagian dari diet seimbang. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients juga menyatakan bahwa konsumsi alpukat secara rutin dapat mengurangi kenaikan berat badan pada orang dewasa.

Mengonsumsi alpukat untuk menurunkan berat badan bermanfaat karena membantumu merasa lebih kenyang, menekan nafsu makan, dan meningkatkan metabolisme. 

Meskipun kandungan kalorinya tinggi karena komposisi lemaknya, profil nutrisinya yang unik dapat membantu mengendalikan nafsu makan, meningkatkan kesehatan metabolisme, dan membantu manajemen berat badan yang berkelanjutan.

Baca juga: 5 Manfaat Minum Madu dengan Air Hangat, Salah Satunya Menurunkan Berat Badan
 

Alasan alpukat menjadi buah yang cocok untuk turunkan berat badan


Mengonsumsi alpukat untuk menurunkan berat badan dapat bermanfaat karena dapat membantu menekan rasa lapar sekaligus meningkatkan metabolisme. Berikut beberapa alasannya:
 

1. Kandungan serat tinggi


Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition menyatakan bahwa alpukat mengandung 2,0 gram dan 4,6 gram serat pangan per 30 g dan setengah buah. Serat membantu merasa kenyang lebih lama dengan memperlambat pencernaan dan menstabilkan kadar gula darah.

Hal ini mengurangi kemungkinan makan berlebihan dan ngemil yang tidak sehat. Rasa kenyang yang meningkat menyebabkan penurunan asupan kalori total, sehingga mendukung penurunan berat badan.
 

2. Kaya akan lemak sehat


Alpukat mengandung lemak tak jenuh tunggal, seperti asam oleat, yang mendorong pembakaran lemak dan mengurangi penyimpanan lemak. Hal ini menjadikan alpukat penting untuk menurunkan berat badan.

Lemak ini juga menyediakan energi berkelanjutan, mencegah rasa lapar di tengah waktu makan . Lemak sehat dapat mengurangi keinginan makan dan mendukung defisit kalori yang terkontrol, faktor kunci dalam penurunan berat badan.
 

3. Indeks glikemik rendah


Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics mengamati bahwa partisipan yang mengonsumsi setengah atau seluruh alpukat mengalami respons glikemik dan insulin pasca makan yang jauh lebih rendah selama 6 jam. 

Kadar gula darah yang stabil ini mengurangi risiko resistensi insulin dan penumpukan lemak berlebih. Mencegah lonjakan gula darah dapat membantu menahan rasa lapar dan mengurangi penyimpanan lemak. 
 

4. Kaya akan kalium


Alasan lain mengonsumsi alpukat untuk menurunkan berat badan adalah karena alpukat merupakan sumber kalium yang sangat baik. Ini membantu mengatur keseimbangan cairan dan mengurangi kembung. 

Kalium juga mendukung fungsi otot, yang penting untuk gaya hidup aktif dan pembakaran kalori yang efisien. Berkurangnya retensi air dan peningkatan aktivitas fisik berkontribusi pada penurunan berat badan.
 

5. Memiliki sifat anti-inflamasi


Sebuah studi yang diterbitkan dalam European Journal of Nutrition menyatakan bahwa alpukat mengandung beberapa vitamin, mineral, dan fitokimia yang diketahui dapat mendukung kesehatan kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan.

Antioksidan dan lemak sehat dalam alpukat melawan peradangan, menciptakan lingkungan metabolisme yang lebih sehat. Mengurangi peradangan dapat mempermudah tubuh untuk membakar lemak berlebih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH