FITNESS & HEALTH

Tingkat Prevalensi Anemia Tertinggi Ada di Asia Tenggara dan Afrika

A. Firdaus
Selasa 03 November 2020 / 15:24
Jakarta: Saat ini, sekira 2,3 miliar orang di dunia menderita anemia. Di mana satu dari dua penderita mengidap anemia karena defisiensi zat besi (IDA).

Gejala yang dialami seperti kelelahan, pusing, pucat, dan gangguang kekebalan tubuh yang memengaruhi kualitas hidup dan produktivitas.

Asia Tenggara dan Afrika memiliki tingkat prevalensi anemia tertinggi, yang mewakili 85 persen dari kasus yang dilaporkan secara global. Data tersebut berdasarkan sumber dari WHO.

"Anemia senantiasa menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia dengan tingkat prevalensi tertinggi di Asia Tenggara dan Afrika," ujar Senior Vice President P&G Asia Pasific, Middle East and Africa, Aalok Agrawal.

Anemia adalah risiko kesehatan yang sangat memengaruhi kelompok masyarakat yang paling rentan, yaitu perempuan dan anak-anak. Hal tersebut disampaikan Agrawal dalam P&G Blood Health Forum, tempat para pakar terkemuka bidang anemia, fisiologi zat besi, dan kesehatan gizi untuk bertukar wawasan.

"Dengan menyediakan platform untuk pertukaran berbagai penelitian ilmiah dan wawasan klinis, kami berharap dapat meningkatkan pengetahuan mengenai pendekatan dan metode yang efektif untuk menangani anemia," terang Agrawal.

Forum ini dihadiri lebih dari 2,500 peserta dari 7 negara Asia termasuk 600 dari Indonesia. Diharapkan dengan forum ini memungkinkan pertukaran penelitian ilmiah dan wawasan klinis terkait dengan pendekatan dan metode yang efektif untuk menangani anemia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH