FITNESS & HEALTH

Waspada, Dewasa Muda Rentan Terhadap Krisis Kesehatan Mental

Mia Vale
Minggu 12 Maret 2023 / 14:00
Jakarta: Sejak terjadinya pandemi, banyak pakar menyoroti kesehatan mental para usia dewasa muda. Bahkan ditemukan, berkisar sepertiga dari usia tersebut menderita depresi.   

Bahkan, laporan CDC menunjukkan bahwa di kalangan remaja antara usia 18-24 tahun telah terjadi peningkatan tajam dalam ide bunuh diri.

Seperti yang kita ketahui, kejadian di mana seorang mahasiswi program studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) angkatan 2019 telah mengakhiri hidupnya tiga hari menjelang wisuda. Mahasiswi ini bunuh diri dengan melompat dari apartemen tempat dia tinggal.

Melihat fakta tersebut, seperti melansir laman SehatQ, dewasa muda merupakan salah satu kategori usia yang rentan mengalami masalah kesehatan. Masalah yang dihadapi umumnya mengganggu kesehatan orang-orang pada kelompok usia ini secara mental. 
 

Pemicu serta kondisi kesehatan mental dewasa muda


Terganggunya kesehatan mental yang dialami kelompok usia itu dapat dipicu atau diperburuk oleh kekerasan, kebebasan, tekanan, dan godaan baru seperti misalnya bujuk rayu akan obat-obatandan alkohol. 

Bisa juga disebabkan depresi, gangguan makan, serta kecemasan berlebih. Biasanya, mereka dapat diobati dengan kombinasi terapi dan pengobatan. Namun, yang lain mengalami bentuk penyakit mental yang lebih serius.


(Cari bantuan jika sudah terasa beban mental tak kunjung reda. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

Menukil dari laman Advantage Mental Health Center, layaknya usia remaja, para dewasa muda ini berada dalam tahap kehidupan yang sangat rapuh. 

Ya, dewasa muda adalah fase di mana seorang individu mulai memiliki tanggung jawab terhadap keinginan, sikap dan tindakannya sendiri, serta mulai tidak bergantung pada orang lain

Namun, sering kali mereka tidak memiliki keterampilan ketahanan yang sama dengan yang dimiliki orang dewasa yang lebih tua, yakni keterampilan yang dibangun melalui pengalaman hidup. Itulah mengapa bunuh diri kadang merupakan suatu perbuatan yang diambil sebagai jalan pintas.

Di kalangan remaja dan usia dewasa muda, bunuh diri terjadi karena berbagai alasan, mulai dari kondisi kesehatan mental yang sudah ada sebelumnya hingga rasa sakit fisik dan emosional yang terus-menerus. 

Apa yang bisa dimulai sebagai gagasan samar bahwa mengakhiri hidup adalah pilihan terbaik bisa berubah menjadi niat aktif untuk menyelesaikan tindakan.

Sebenarnya, rasionalisasi bunuh diri membutuhkan waktu, dan ide bunuh diri dapat ditangkap sebelum berubah menjadi tindakan. Faktor kuncinya adalah mengintervensi selama tahapan sebelum rencana dibuat. 

Ini dicapai dengan mendidik diri kita sendiri tentang tanda dan gejala yang terkait dengan ide bunuh diri. Maka dari itu, jika kondisi psikologis seseorang terganggu akibat masalah-masalah yang dihadapi, segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan.

Kementerian Kesehatan Ri (Kemenkes) menyediakan fasilitas layanan kesehatan jiwa melalui pusat panggilan atau Call Center 119 bagi masyarakat yang ingin berkonsultasi. Atau hubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH