FITNESS & HEALTH
Hadapi Tantangan Prematuritas, RSCM–Nestle Indonesia Tingkatkan Kapasitas NICU dan Perkuat Tenaga Kesehatan
A. Firdaus
Sabtu 06 Desember 2025 / 09:10
Jakarta: Hari Prematur Sedunia diperingati pada 17 November setiap tahun. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran tentang kelahiran prematur serta masalah yang dihadapi bayi prematur dan keluarga di seluruh dunia.
Tahun ini, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) bersama Nestlé Indonesia menggelar seminar nasional bertajuk: From Fragile Beginnings to Strong Futures: Advancing Nutrition for Premature Infants. Seminar yang diselenggarakan secara hybrid, bertujuan untuk meningkatkan kualitas para tenaga kesehatan yang bertugas merawat bayi prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR).
Sebanyak 2.000 tenaga kesehatan lintas profesi mulai dari dokter anak, perawat hingga ahli gizi dari 200 rumah sakit di Jakarta, Bali, Yogyakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Aceh dan Papua mengikuti seminar ini.
Secara global, kelahiran prematur masih menjadi tantangan besar dan merupakan penyebab utama kematian anak di bawah usia lima tahun. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, setiap tahun sekitar 15 juta bayi lahir prematur di dunia, dan lebih dari satu juta di antaranya meninggal akibat komplikasi yang sebenarnya dapat dicegah.
Indonesia sendiri menempati peringkat kelima tertinggi di dunia, dengan estimasi 675.700 bayi lahir prematur setiap tahun. Profil Kesehatan Indonesia 2024 mencatat sekitar 26,4% kematian bayi di Indonesia terjadi pada masa neonatal (0– 28 hari), dan 22,5% kematian post-neonatal (29 hari–11 bulan), di mana Prematuritas dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) menjadi penyebab utama.
Angka-angka ini bukan sekadar statistik, melainkan cerminan nyata dari ribuan perjuangan kecil yang terjadi setiap hari di ruang-ruang perawatan intensif, di mana tenaga kesehatan berupaya memberi awal kehidupan terbaik bagi bayi-bayi yang lahir sebelum waktunya.
Mengusung filosofi Force for Good, Nestlé kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung kesehatan sejak awal kehidupan melalui edukasi dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, termasuk dalam perawatan bayi prematur. Untuk itu, Nestlé berkolaborasi dengan berbagai rumah sakit, termasuk Unit Perawatan Intensif Neonatal (NICU) di seluruh Indonesia untuk menyediakan sesi edukasi bagi tenaga kesehatan.
Menurut dr. Supriyanto, Sp. B, FINACS, M.Kes, Direktur Utama RSCM kerja sama antara RSCM dan Nestlé Indonesia ini menjadi langkah berarti untuk memperkuat layanan para tenaga kesehatan bagi bayi-bayi prematur di Indonesia.
"Melalui peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan, penyediaan edukasi yang lebih luas, serta dukungan nyata seperti Little Bundle of Hope, kami ingin memastikan setiap bayi prematur mendapatkan perhatian dan kesempatan terbaik untuk tumbuh dan berkembang. Kolaborasi ini menjadi pengingat bahwa menjaga kehidupan sejak detik pertama adalah wujud kepedulian kita terhadap masa depan anak-anak Indonesia," ujar dr. Supriyanto.
.jpg)
Seminar Nasional yang diadakan hybrid ini turut diikuti sebanyak 2.000 tenaga kesehatan lintas profesi mulai dari dokter anak, perawat hingga ahli gizi. Dok. Ist
Seminar nasional ini menghadirkan para pakar di bidang neonatologi dan tumbuh kembang anak. Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A, Subsp. Neo., Spesialis Anak dan Neonatologi RSCM menekankan pentingnya perawatan dan pemberian asupan gizi yang tepat dan optimal sejak hari pertama kehidupan bayi prematur.
“Perawatan bayi prematur tidak hanya berfokus pada kelangsungan hidup, tetapi juga pada kualitas tumbuh kembangnya. Asupan gizi yang tepat sejak hari pertama sangat menentukan bagaimana bayi dapat bertahan dan berkembang di kemudian hari," terang Prof. Rinawati.
ASI adalah sumber gizi utama bagi bayi prematur dan ASI dapat ditambahkan dengan human milk fortifier (Pelengkap Gizi Air Susu Ibu) untuk memenuhi kebutuhan asupan gizi,” sambungnya.
Ia menambahkan bahwa jika ASI tidak tersedia, maka bisa diberikan ASI donor yang sudah melalui proses skrining. Apabila ASI donor juga tidak tersedia, tenaga kesehatan dapat menyarankan pangan olahan untuk keperluan medis khusus bayi prematur.
"Penting bagi tenaga kesehatan untuk mempertimbangkan pilihan yang sudah teruji klinis dan didukung publikasi ilmiah,” jelas Prof. Rinawati.
Dr. dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A (K), MPH, Ahli Tumbuh Kembang Pediatri RSCM, menyoroti pentingnya pendekatan holistik: Bayi prematur dan BBLR membutuhkan perhatian menyeluruh, bukan hanya dari sisi medis, tetapi juga dari dukungan emosional keluarga, stimulasi, dan asupan gizi yang berkelanjutan.
"Peran tenaga kesehatan sangat penting untuk mengedukasi dan mendampingi orang tua agar tumbuh kembang anak dapat berjalan optimal,” ujar dr. Bernie.
Memperingati Hari Prematur Sedunia, kami menghormati para tenaga kesehatan profesional yang mengabdikan pekerjaan mereka untuk merawat bayi prematur. Melalui setiap tindakan, mereka berupaya untuk memberikan sesuatu yang esensial, jaminan dalam perawatan terbaik yang dapat diberikan.
Berkat komitmen mereka, bayi prematur diberikan kesempatan untuk berjuang sejak awal, dan keluarga mendapatkan dukungan terbaik.
“Nestlé percaya bahwa tenaga kesehatan memiliki peran penting dalam membantu memberikan harapan bagi bayi prematur di Indonesia. Melalui kolaborasi ini, kami ingin memperkuat kapasitas tenaga kesehatan dalam memberikan perawatan dan pendampingan terbaik bagi bayi-bayi prematur yang membutuhkan perhatian khusus. Setiap langkah kecil mereka berarti besar bagi masa depan generasi yang lebih sehat dan tangguh,” ujar Vera N. Gozali, Category Marketing Manager LACTOGROW.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Tahun ini, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) bersama Nestlé Indonesia menggelar seminar nasional bertajuk: From Fragile Beginnings to Strong Futures: Advancing Nutrition for Premature Infants. Seminar yang diselenggarakan secara hybrid, bertujuan untuk meningkatkan kualitas para tenaga kesehatan yang bertugas merawat bayi prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR).
Sebanyak 2.000 tenaga kesehatan lintas profesi mulai dari dokter anak, perawat hingga ahli gizi dari 200 rumah sakit di Jakarta, Bali, Yogyakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Aceh dan Papua mengikuti seminar ini.
Secara global, kelahiran prematur masih menjadi tantangan besar dan merupakan penyebab utama kematian anak di bawah usia lima tahun. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, setiap tahun sekitar 15 juta bayi lahir prematur di dunia, dan lebih dari satu juta di antaranya meninggal akibat komplikasi yang sebenarnya dapat dicegah.
Indonesia sendiri menempati peringkat kelima tertinggi di dunia, dengan estimasi 675.700 bayi lahir prematur setiap tahun. Profil Kesehatan Indonesia 2024 mencatat sekitar 26,4% kematian bayi di Indonesia terjadi pada masa neonatal (0– 28 hari), dan 22,5% kematian post-neonatal (29 hari–11 bulan), di mana Prematuritas dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) menjadi penyebab utama.
Angka-angka ini bukan sekadar statistik, melainkan cerminan nyata dari ribuan perjuangan kecil yang terjadi setiap hari di ruang-ruang perawatan intensif, di mana tenaga kesehatan berupaya memberi awal kehidupan terbaik bagi bayi-bayi yang lahir sebelum waktunya.
Mengusung filosofi Force for Good, Nestlé kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung kesehatan sejak awal kehidupan melalui edukasi dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, termasuk dalam perawatan bayi prematur. Untuk itu, Nestlé berkolaborasi dengan berbagai rumah sakit, termasuk Unit Perawatan Intensif Neonatal (NICU) di seluruh Indonesia untuk menyediakan sesi edukasi bagi tenaga kesehatan.
Menurut dr. Supriyanto, Sp. B, FINACS, M.Kes, Direktur Utama RSCM kerja sama antara RSCM dan Nestlé Indonesia ini menjadi langkah berarti untuk memperkuat layanan para tenaga kesehatan bagi bayi-bayi prematur di Indonesia.
"Melalui peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan, penyediaan edukasi yang lebih luas, serta dukungan nyata seperti Little Bundle of Hope, kami ingin memastikan setiap bayi prematur mendapatkan perhatian dan kesempatan terbaik untuk tumbuh dan berkembang. Kolaborasi ini menjadi pengingat bahwa menjaga kehidupan sejak detik pertama adalah wujud kepedulian kita terhadap masa depan anak-anak Indonesia," ujar dr. Supriyanto.
.jpg)
Seminar Nasional yang diadakan hybrid ini turut diikuti sebanyak 2.000 tenaga kesehatan lintas profesi mulai dari dokter anak, perawat hingga ahli gizi. Dok. Ist
Seminar nasional ini menghadirkan para pakar di bidang neonatologi dan tumbuh kembang anak. Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A, Subsp. Neo., Spesialis Anak dan Neonatologi RSCM menekankan pentingnya perawatan dan pemberian asupan gizi yang tepat dan optimal sejak hari pertama kehidupan bayi prematur.
“Perawatan bayi prematur tidak hanya berfokus pada kelangsungan hidup, tetapi juga pada kualitas tumbuh kembangnya. Asupan gizi yang tepat sejak hari pertama sangat menentukan bagaimana bayi dapat bertahan dan berkembang di kemudian hari," terang Prof. Rinawati.
ASI adalah sumber gizi utama bagi bayi prematur dan ASI dapat ditambahkan dengan human milk fortifier (Pelengkap Gizi Air Susu Ibu) untuk memenuhi kebutuhan asupan gizi,” sambungnya.
Ia menambahkan bahwa jika ASI tidak tersedia, maka bisa diberikan ASI donor yang sudah melalui proses skrining. Apabila ASI donor juga tidak tersedia, tenaga kesehatan dapat menyarankan pangan olahan untuk keperluan medis khusus bayi prematur.
"Penting bagi tenaga kesehatan untuk mempertimbangkan pilihan yang sudah teruji klinis dan didukung publikasi ilmiah,” jelas Prof. Rinawati.
Dr. dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A (K), MPH, Ahli Tumbuh Kembang Pediatri RSCM, menyoroti pentingnya pendekatan holistik: Bayi prematur dan BBLR membutuhkan perhatian menyeluruh, bukan hanya dari sisi medis, tetapi juga dari dukungan emosional keluarga, stimulasi, dan asupan gizi yang berkelanjutan.
"Peran tenaga kesehatan sangat penting untuk mengedukasi dan mendampingi orang tua agar tumbuh kembang anak dapat berjalan optimal,” ujar dr. Bernie.
Memperingati Hari Prematur Sedunia, kami menghormati para tenaga kesehatan profesional yang mengabdikan pekerjaan mereka untuk merawat bayi prematur. Melalui setiap tindakan, mereka berupaya untuk memberikan sesuatu yang esensial, jaminan dalam perawatan terbaik yang dapat diberikan.
Berkat komitmen mereka, bayi prematur diberikan kesempatan untuk berjuang sejak awal, dan keluarga mendapatkan dukungan terbaik.
“Nestlé percaya bahwa tenaga kesehatan memiliki peran penting dalam membantu memberikan harapan bagi bayi prematur di Indonesia. Melalui kolaborasi ini, kami ingin memperkuat kapasitas tenaga kesehatan dalam memberikan perawatan dan pendampingan terbaik bagi bayi-bayi prematur yang membutuhkan perhatian khusus. Setiap langkah kecil mereka berarti besar bagi masa depan generasi yang lebih sehat dan tangguh,” ujar Vera N. Gozali, Category Marketing Manager LACTOGROW.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)