FITNESS & HEALTH
Setop Konsumsi Gula 2 Minggu, Ini 3 Hal yang akan Terjadi
Aulia Putriningtias
Rabu 12 Februari 2025 / 15:28
Jakarta: Makanan dan minuman manis memang menjadi candu ketika kita tak dapat mengontrolnya. Bagaimana jika kita menyetop konsumsi gula tambahan selama dua minggu atau 14 hari ke depan?
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), batas konsumsi gula seseorang adalah 50 gram per hari. Langkah ini memang menjadi salah satu cara dalam menekan angka diabetes di Indonesia.
Pada 2024, Indonesia diperkirakan memiliki lebih dari 20 juta penderita diabetes melitus. Prevalensi diabetes di Indonesia semakin meningkat, dan negara ini termasuk dalam lima besar dunia dengan jumlah kasus diabetes tertinggi.
Dilansir dalam Times of India, mengurangi atau menghilangkan gula dari pola makan selama dua minggu sudah memberikan perubahan signifikan pada tubuh. Mulai dari kesehatan kulit hingga meningkatkan energi.
Baca juga: Wajib Tahu! 5 Alasan Kamu Tidak Boleh Mengonsumsi Gula Berlebihan
Ada beberapa kondisi tubuh yang berubah ketika kita setop konsumsi gula. Adapun hal-hal yang akan terjadi, antara lain:
Spesialis gastroenterologi dr. Saurabh Sethi, MD MPH mengatakan dirinya telah melihat adanya perubahan para pasien-pasiennya yang berani 'memotong' asupan gula sehari-hari.
"Hanya dalam 14 hari, kesehatan hati dan usus mereka menunjukkan peningkatan signifikan," kata dr Sethi.
Mengurangi atau menghentikan konsumsi gula juga bisa berdampak untuk orang-orang yang sedang program penurunan berat badan. Lemak-lemak yang 'membandel' di perut akan lebih mudah untuk dibakar tubuh.
Kamu juga akan melihat pengurangan lemak perut karena lemak di hati mulai berkurang. Selain itu, menghilangkan gula membuat usus menjadi lebih sehat, dengan memulihkan mikrobioma usus yang sehat, yang berhubungan langsung dengan proses pencernaan.
Menurut dr. Sethi, jika jerawat atau bintik merah dan menyatakan setop gula selama dua minggu, kulit akan membaik dan tampak lebih bersih. Ini sangat cocok bagi para pejuang yang bermasalah dengan jerawat.
Bagi si pencinta manis, pasti sulit untuk memulai setop gula. Ada beberapa cara untuk kamu mulai setop konsumsi gula tambahan secara perlahan, yakni:
Membaca label makanan adalah langkah penting dalam menghindari gula yang tersembunyi dalam produk makanan. Perhatikan berapa gram gula tambahan dalam setiap porsi makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Ingatlah bahwa gula memiliki banyak nama berbeda, termasuk sukrosa, glukosa, fruktosa, sirup jagung tinggi fruktosa, dan lain-lain. Jadi, perlu teliti, ya!
Kurangi konsumsi makanan manis seperti permen, kue, kue kering, dan es krim. Cobalah untuk menggantinya dengan camilan sehat seperti buah-buahan segar, yogurt rendah gula, atau almond panggang tanpa gula.
Pun, juga minuman. Hindari minuman tinggi gula seperti bubble tea, kopi, dan teh. Kamu dapat konsumsi kopi dan teh tanpa gula agar tak berkegantungan terhadap gula, ya!
Makan di restoran atau membeli makanan siap saji seringkali memicu jumlah gula yang masuk ke dalam makanan tidak dapat terkontrol. Memasak sendiri di rumah memungkinkan untuk mengendalikan bahan dan porsi makanan, sehingga dapat mengurangi gula tambahan.
Buah-buahan segar atau beku mengandung gula alami yang jauh lebih sehat daripada gula tambahan. Saat merasa ingin sesuatu yang manis, cobalah memilih buah-buahan seperti stroberi, blueberry, atau potongan apel.
Mengurangi konsumsi gula tidak harus drastis. Tahapnya dapat dimulai dengan perlahan-lahan mengurangi gula dalam kopi atau teh, menggantikan minuman manis dengan yang lebih rendah gula, dan membatasi camilan manis. Maka secara bertahap, lidah akan terbiasa dengan rasa yang kurang manis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), batas konsumsi gula seseorang adalah 50 gram per hari. Langkah ini memang menjadi salah satu cara dalam menekan angka diabetes di Indonesia.
Pada 2024, Indonesia diperkirakan memiliki lebih dari 20 juta penderita diabetes melitus. Prevalensi diabetes di Indonesia semakin meningkat, dan negara ini termasuk dalam lima besar dunia dengan jumlah kasus diabetes tertinggi.
Dilansir dalam Times of India, mengurangi atau menghilangkan gula dari pola makan selama dua minggu sudah memberikan perubahan signifikan pada tubuh. Mulai dari kesehatan kulit hingga meningkatkan energi.
Baca juga: Wajib Tahu! 5 Alasan Kamu Tidak Boleh Mengonsumsi Gula Berlebihan
Ada beberapa kondisi tubuh yang berubah ketika kita setop konsumsi gula. Adapun hal-hal yang akan terjadi, antara lain:
1. Usus dan hati menjadi lebih sehat
Spesialis gastroenterologi dr. Saurabh Sethi, MD MPH mengatakan dirinya telah melihat adanya perubahan para pasien-pasiennya yang berani 'memotong' asupan gula sehari-hari.
"Hanya dalam 14 hari, kesehatan hati dan usus mereka menunjukkan peningkatan signifikan," kata dr Sethi.
2. Penurunan berat badan
Mengurangi atau menghentikan konsumsi gula juga bisa berdampak untuk orang-orang yang sedang program penurunan berat badan. Lemak-lemak yang 'membandel' di perut akan lebih mudah untuk dibakar tubuh.
Kamu juga akan melihat pengurangan lemak perut karena lemak di hati mulai berkurang. Selain itu, menghilangkan gula membuat usus menjadi lebih sehat, dengan memulihkan mikrobioma usus yang sehat, yang berhubungan langsung dengan proses pencernaan.
3. Jerawat dan kulit kemerahan mereda
Menurut dr. Sethi, jika jerawat atau bintik merah dan menyatakan setop gula selama dua minggu, kulit akan membaik dan tampak lebih bersih. Ini sangat cocok bagi para pejuang yang bermasalah dengan jerawat.
Bagaimana cara untuk menekan keinginan mengonsumsi gula?
Bagi si pencinta manis, pasti sulit untuk memulai setop gula. Ada beberapa cara untuk kamu mulai setop konsumsi gula tambahan secara perlahan, yakni:
1. Periksa label makanan
Membaca label makanan adalah langkah penting dalam menghindari gula yang tersembunyi dalam produk makanan. Perhatikan berapa gram gula tambahan dalam setiap porsi makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Ingatlah bahwa gula memiliki banyak nama berbeda, termasuk sukrosa, glukosa, fruktosa, sirup jagung tinggi fruktosa, dan lain-lain. Jadi, perlu teliti, ya!
2. Kurangi makanan dan minuman manis
Kurangi konsumsi makanan manis seperti permen, kue, kue kering, dan es krim. Cobalah untuk menggantinya dengan camilan sehat seperti buah-buahan segar, yogurt rendah gula, atau almond panggang tanpa gula.
Pun, juga minuman. Hindari minuman tinggi gula seperti bubble tea, kopi, dan teh. Kamu dapat konsumsi kopi dan teh tanpa gula agar tak berkegantungan terhadap gula, ya!
3. Masak sendiri
Makan di restoran atau membeli makanan siap saji seringkali memicu jumlah gula yang masuk ke dalam makanan tidak dapat terkontrol. Memasak sendiri di rumah memungkinkan untuk mengendalikan bahan dan porsi makanan, sehingga dapat mengurangi gula tambahan.
4. Pilih buah sebagai alternatif manis
Buah-buahan segar atau beku mengandung gula alami yang jauh lebih sehat daripada gula tambahan. Saat merasa ingin sesuatu yang manis, cobalah memilih buah-buahan seperti stroberi, blueberry, atau potongan apel.
5. Perlahan dan bertahap
Mengurangi konsumsi gula tidak harus drastis. Tahapnya dapat dimulai dengan perlahan-lahan mengurangi gula dalam kopi atau teh, menggantikan minuman manis dengan yang lebih rendah gula, dan membatasi camilan manis. Maka secara bertahap, lidah akan terbiasa dengan rasa yang kurang manis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
RELATED ARTICLE
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0093 [53]
