FITNESS & HEALTH

Deteksi Dini dan Penanganan Minim Invasif untuk Penyakit Paru

Yatin Suleha
Jumat 18 Juli 2025 / 18:30
Jakarta: Penyakit paru, termasuk kanker paru, kerap terdeteksi pada tahap lanjut karena gejala awalnya yang sering tidak disadari. Padahal, deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan pasien. 

Menjawab tantangan ini, Siloam Hospitals Lippo Village menghadirkan teknologi CT Scan Low Dose dan prosedur operasi tahap awal dengan pendekatan minim invasif sebagai solusi bagi pasien untuk diagnosis lebih cepat dan penanganan yang lebih aman.

Baca juga: Delegasi Tingkat Tinggi Swedia Kunjungi Siloam Hospitals, Dorong Layanan Kesehatan Berkelanjutan

Teknologi dan Prosedur Minim Invasif untuk Pasien Paru CT Scan Low Dose memungkinkan deteksi dini perubahan pada paru-paru dengan paparan radiasi yang jauh lebih rendah dibandingkan CT scan konvensional. 


(Prof. Dr. dr. Allen Widysanto, Sp.P, Dokter Spesialis Paru Siloam Hospitals Lippo Village. Foto: Dok. Istimewa)

Prosedur ini sangat efektif untuk skrining kanker paru, terutama bagi kelompok berisiko tinggi seperti perokok aktif, mantan perokok, atau individu dengan riwayat keluarga kanker paru.

"Deteksi dini menjadi kunci dalam meningkatkan angka harapan hidup pasien kanker paru. Dengan CT Scan Low Dose, kami dapat menemukan kelainan pada paru bahkan sebelum gejala muncul, sehingga memungkinkan penanganan lebih cepat dan tepat," jelas Prof. Dr. dr. Allen Widysanto, Sp.P, Dokter Spesialis Paru Siloam Hospitals Lippo Village, dalam keterangannya, Jumat, 18 Juli 2025.

Selain itu, Siloam Hospitals Lippo village juga menghadirkan prosedur operasi paru tahap awal (early stage surgery) dengan pendekatan minim invasif menggunakan teknologi Video-Assisted Thoracoscopic Surgery (VATS). 

Teknik ini memungkinkan operasi dilakukan melalui sayatan kecil, sehingga mengurangi risiko komplikasi, mempercepat pemulihan pasien, dan mempersingkat masa rawat inap.

Pendekatan minim invasif ini memberikan banyak manfaat bagi pasien. Pada tahap operasi, teknik dengan sayatan kecil menghasilkan bekas luka minimal, mengurangi nyeri pascaoperasi, serta mempercepat proses pemulihan. 

Dengan metode ini, pasien dapat kembali beraktivitas normal dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan prosedur konvensional.

Baca juga: Program 'SELANGKAH' Turut Selamatkan Seorang Guru dari Kanker Payudara

"Pendekatan minim invasif ini memberikan manfaat yang signifikan, terutama bagi pasien dengan kanker paru tahap awal. Mereka dapat pulih lebih cepat dan kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan kualitas hidup yang lebih baik," tambah Prof. Allen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH