FITNESS & HEALTH
Masih Dibutuhkan, Sufor Penuhi Kebutuhan Gizi anak
Medcom
Minggu 01 September 2024 / 20:51
Jakarta: Susu formula selama ini menjadi andalan keluarga dalam memenuhi asupan untuk tumbuh kembang anak anak. Hal itu tidak terlepas dari keunggulan susu formula (sufor) yang banyak mengandung nutrisi.
Dr. Robert Soetandio, Sp.A., M.si.Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Pondok Indah Bintaro mengatakan mengatakan sufor mengandung kumpulan nutrisi utama. mulai dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin, hingga mineral yang dibutuhkan anak.
"Di samping itu, ada kandungan lain yang tidak kalah penting. Misalnya, AHA dan DHA. senyawa ini termasuk ke dalam asam lemak tak jenuh yang bermanfaat bagi perkembangan otak, sistem saraf, dan mata bayi," ujar dr. Robert.
Maka dari itu, Ketua UKK Tumbuh Kembang Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. DR. dr. Rini Sekartini, SpA(K), mengatakan susu formula tidak perlu dikonotasikan negatif. Sebab, susu formula dapat menjadi salah satu sumber pemenuhan gizi dalam kondisi tertentu.

(Dalam laman resmi Kemenkes, pakar gizi klinis lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Juwalita Surapsari, M. Gizi, Sp. G. K., menyatakan, dalam pedoman gizi seimbang, susu sebagai sumber protein hewani bisa menjadi salah satu pilihan untuk melengkapi asupan nutrisi si kecil. Menurutnya, sampai usia dua tahun, anak-anak tetap diberi ASI, tetapi jika mereka membutuhkan asupan gizi tambahan, susu pertumbuhan tetap bisa diberikan asal sesuai dengan kebutuhan anak. “ASI jangan dihentikan. Pastikan bisa sampai dua tahun nanti." Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Misalnya seorang anak yang tidak dapat menerima ASI karena ibunya meninggal dunia. Mau tidak mau, anak tersebut perlu mengonsumsi sufor.
“Susu formula itu bukan suatu hal diharamkan. Susu formula boleh diberikan. Kalau dibutuhkan boleh,” tutur dr. Rini
Hal senada juga disampaikan oleh dokter spesialis anak RS Mardi Waluyo, dr. Huminsa Ranto Morison Panjaitan, SpA yang mengatakan dalam kondisi tertentu, anak tidak dapat diberikan ASI karena sang ibu memiliki kendala seperti mengidap HIV. Dalam situasi tersebut, ia mendorong penggunaan sufor kepada anak sebagai pengganti ASI.
“Seperti ibu dengan kondisi HIV. Itu memang kita sarankan pakai susu formula,” ucap dr. Huminsa.
Selain sufor, dia tidak menyarankan susu jenis lain yang dapat menjadi asupan pengganti untuk anak seperti kental manis. Menurutnya, kental manis memiliki kandungan gula yang tinggi dan malah dapat mengganggu masa pertumbuhan anak.
“Susu kental manis kan terlalu tinggi gulanya ya, glukosanya,” ungkap Huminsa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Dr. Robert Soetandio, Sp.A., M.si.Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Pondok Indah Bintaro mengatakan mengatakan sufor mengandung kumpulan nutrisi utama. mulai dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin, hingga mineral yang dibutuhkan anak.
"Di samping itu, ada kandungan lain yang tidak kalah penting. Misalnya, AHA dan DHA. senyawa ini termasuk ke dalam asam lemak tak jenuh yang bermanfaat bagi perkembangan otak, sistem saraf, dan mata bayi," ujar dr. Robert.
Maka dari itu, Ketua UKK Tumbuh Kembang Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. DR. dr. Rini Sekartini, SpA(K), mengatakan susu formula tidak perlu dikonotasikan negatif. Sebab, susu formula dapat menjadi salah satu sumber pemenuhan gizi dalam kondisi tertentu.

(Dalam laman resmi Kemenkes, pakar gizi klinis lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Juwalita Surapsari, M. Gizi, Sp. G. K., menyatakan, dalam pedoman gizi seimbang, susu sebagai sumber protein hewani bisa menjadi salah satu pilihan untuk melengkapi asupan nutrisi si kecil. Menurutnya, sampai usia dua tahun, anak-anak tetap diberi ASI, tetapi jika mereka membutuhkan asupan gizi tambahan, susu pertumbuhan tetap bisa diberikan asal sesuai dengan kebutuhan anak. “ASI jangan dihentikan. Pastikan bisa sampai dua tahun nanti." Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Misalnya seorang anak yang tidak dapat menerima ASI karena ibunya meninggal dunia. Mau tidak mau, anak tersebut perlu mengonsumsi sufor.
“Susu formula itu bukan suatu hal diharamkan. Susu formula boleh diberikan. Kalau dibutuhkan boleh,” tutur dr. Rini
Hal senada juga disampaikan oleh dokter spesialis anak RS Mardi Waluyo, dr. Huminsa Ranto Morison Panjaitan, SpA yang mengatakan dalam kondisi tertentu, anak tidak dapat diberikan ASI karena sang ibu memiliki kendala seperti mengidap HIV. Dalam situasi tersebut, ia mendorong penggunaan sufor kepada anak sebagai pengganti ASI.
“Seperti ibu dengan kondisi HIV. Itu memang kita sarankan pakai susu formula,” ucap dr. Huminsa.
Selain sufor, dia tidak menyarankan susu jenis lain yang dapat menjadi asupan pengganti untuk anak seperti kental manis. Menurutnya, kental manis memiliki kandungan gula yang tinggi dan malah dapat mengganggu masa pertumbuhan anak.
“Susu kental manis kan terlalu tinggi gulanya ya, glukosanya,” ungkap Huminsa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)