Apa itu Obesitas? Yuk Simak Cara Ukur Berat Badan yang Ideal
Jakarta: Obesitas adalah penumpukan lemak tubuh yang berlebihan dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Obesitas bukan hanya soal bentuk tubuh yang besar atau gemuk, tapi juga soal ukuran yang objektif.
Ketua studi obesitas, Dokter Dicky Tahapary menjelaskan bahwa untuk menentukan seseorang mengalami obesitas atau tidak, ada beberapa cara yang bisa digunakan. Salah satunya adalah dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT), yaitu rasio antara berat badan dan tinggi badan.
Menurut dokter Dicky, angka indeks massa tubu (IMT) yang normal adalah 27. Jika lebih dari 27, maka seseorang sudah masuk kategori kelebihan berat badan atau obesitas. Angka ini sesuai dengan standar WHO untuk Asia Pasifik. Namun, untuk kesehatan Indonesia, angka titik potongnya adalah 25.
"Kenapa 25? Karena dari 25 ini sebenarnya sudah mulai timbul banyak gangguan kesehatan. Itu angkanya lebih dari 30%," kata dokter Dicky dikutip dari program Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Selasa 11 Juli 2023.
Selain IMT, cara lain yang bisa digunakan adalah dengan mengukur lingkar perut. Lingkar perut yang normal untuk laki-laki adalah di bawah 90 cm, sedangkan untuk perempuan adalah di bawah 80 cm. Jika lebih dari itu, maka seseorang bisa dikatakan mengalami obesitas sentral, yaitu penumpukan lemak di daerah perut.
Dokter Dicky menambahkan bahwa obesitas bisa menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, stroke, dan kanker. Oleh karena itu, penting untuk mencegah dan mengatasi obesitas dengan pola hidup sehat, seperti diet seimbang dan olahraga teratur.
Untuk mengetahui berat badan ideal, dokter Dicky memberikan rumus sederhana, yaitu tinggi badan dikurangi 10, kemudian hasilnya dikurangi lagi 10%. Hasil akhirnya adalah rentang berat badan ideal.
"Jadi itu paling mudah untuk mengukur berat badan ideal," ujarnya.
Namun cara diatas tentunya tidak berlaku bagi penggiat olahraga seperti gym. Pasalnya, hitungan nya berbeda seperti perbedaan massa otot dan lainnya, sehingga bsgi kalian yang gemar gym diperlukan alat yang lebih canggih.
"Orang yang sering ngegym yang massa ototnya banyak. Nah kita nggak bisa pakai patokan indeks massa tubuh tadi karena masa ototnya kan lebih. Ya jadi beratnya juga berlebih. Nah untuk kasus seperti itu kita bisa menggunakan alat lain yang lebih canggih," tutup dokter Dicky.
(Fauzi Pratama Ramadhan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WAN)