FITNESS & HEALTH
Apa Manfaat Tablet Tambah Darah? Ini Penjelasan dari Kemenkes
Medcom
Senin 24 Oktober 2022 / 17:44
Jakarta: Pada media briefing Gerakan Nasional Aksi Bergizi yang disiarkan pada jaringan Zoom, Senin, 24 Oktober 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menggelar Gerakan Nasional Aksi Bergizi.
Gerakan Nasional Aksi Bergizi ini akan dilakukan dengan kegiatan utama yaitu pemberian tablet tambah darah (TTD) kepada seluruh remaja putri di Indonesia. Hal ini ditujukan untuk menekan stunting di Indonesia.
"Target gerakan ini menyasar 1.028 sekolah dengan tujuan pencegahan stunting melalui gerakan remaja putri minum tablet tambah darah (TTD)," kata Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, dr. Maria Endang Sumiwi, MPH.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 melaporkan bahwa remaja di Indonesia mengalami tiga masalah gizi, yaitu tubuh kurus, tubuh gemuk, dan juga pendek. Tidak hanya itu, remaja di Indonesia rentan mengalami anemia.
Anemia yang terjadi di Indonesia dilaporkan pada usia 5-14 tahun sebanyak 26,8 persen dan pada usia 15-24 tahun telah dialami sebanyak 32 persen.
.jpg)
(Kondisi kekurangan sel darah merah atau yang biasa disebut dengan anemia ini rentan dialami perempuan karena faktor biologis. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)
Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 yang mengatur tentang ketentuan remaja putri menerima TTD, sebab kondisi bayi sebelum dilahirkan yang perlu diperbaiki. Dr. Endang menyebut perbaikan tersebut harus dimulai sejak remaja.
Maka dari itu, Kemenkes bekerja sama dengan pemerintah daerah seluruh provinsi di Indonesia untuk melakukan Gerakan Nasional Aksi Bergizi di setiap sekolah-sekolah yang tersedia di kabupaten dan kota di Indonesia untuk pemberian dan konsumsi bersama TTD bagi para remaja putri di Indonesia.
Kegiatan konsumsi bersama tablet tambah darah memang tidak begitu asing untuk ditemui di berbagai sekolah di Indonesia. Namun, apa yang menyebabkan konsumsi tablet tambah darah begitu penting untuk para remaja putri di Indonesia?
Perempuan mengalami menstruasi setiap bulannya. Kondisi kekurangan sel darah merah atau yang biasa disebut dengan anemia ini rentan dialami perempuan karena faktor biologis tersebut.
Anemia merupakan kondisi di mana sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalam lebih rendah dari biasanya. Dampaknya akan membuat tubuh lebih mudah lemas hingga bisa menyebabkan pingsan.
.jpg)
(Data Riskesdas tahun 2018 melaporkan bahwa remaja di Indonesia mengalami tiga masalah gizi, yaitu tubuh kurus, tubuh gemuk, dan juga pendek. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)
Selain itu, dampak anemia juga menyebabkan para remaja putri mengalami berbagai kondisi seperti:
- Penurunan imunitas sehingga lebih rentan terpapar berbagai penyakit infeksi
- Penurunan konsentrasi belajar di kelas
- Penurunan prestasi di sekolah
- Penurunan kebugaran dan produktivitas kerja
Melihat kondisi demikian, maka upaya pemberian tablet tambah darah menjadi penting untuk diberikan untuk remaja putri dalam proses pertumbuhannya. Pemberian TTD ini untuk mencegah ibu nantinya melahirkan bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah (BBLR).
Dengan minum TTD secara rutin, diharapkan mampu mengurangi potensi anemia dan lahirnya bayi dalam keadaan stunting dari para ibu di Indonesia.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Gerakan Nasional Aksi Bergizi ini akan dilakukan dengan kegiatan utama yaitu pemberian tablet tambah darah (TTD) kepada seluruh remaja putri di Indonesia. Hal ini ditujukan untuk menekan stunting di Indonesia.
"Target gerakan ini menyasar 1.028 sekolah dengan tujuan pencegahan stunting melalui gerakan remaja putri minum tablet tambah darah (TTD)," kata Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, dr. Maria Endang Sumiwi, MPH.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 melaporkan bahwa remaja di Indonesia mengalami tiga masalah gizi, yaitu tubuh kurus, tubuh gemuk, dan juga pendek. Tidak hanya itu, remaja di Indonesia rentan mengalami anemia.
Anemia yang terjadi di Indonesia dilaporkan pada usia 5-14 tahun sebanyak 26,8 persen dan pada usia 15-24 tahun telah dialami sebanyak 32 persen.
.jpg)
(Kondisi kekurangan sel darah merah atau yang biasa disebut dengan anemia ini rentan dialami perempuan karena faktor biologis. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)
Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 yang mengatur tentang ketentuan remaja putri menerima TTD, sebab kondisi bayi sebelum dilahirkan yang perlu diperbaiki. Dr. Endang menyebut perbaikan tersebut harus dimulai sejak remaja.
Maka dari itu, Kemenkes bekerja sama dengan pemerintah daerah seluruh provinsi di Indonesia untuk melakukan Gerakan Nasional Aksi Bergizi di setiap sekolah-sekolah yang tersedia di kabupaten dan kota di Indonesia untuk pemberian dan konsumsi bersama TTD bagi para remaja putri di Indonesia.
Kegiatan konsumsi bersama tablet tambah darah memang tidak begitu asing untuk ditemui di berbagai sekolah di Indonesia. Namun, apa yang menyebabkan konsumsi tablet tambah darah begitu penting untuk para remaja putri di Indonesia?
Perempuan mengalami menstruasi setiap bulannya. Kondisi kekurangan sel darah merah atau yang biasa disebut dengan anemia ini rentan dialami perempuan karena faktor biologis tersebut.
Anemia merupakan kondisi di mana sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalam lebih rendah dari biasanya. Dampaknya akan membuat tubuh lebih mudah lemas hingga bisa menyebabkan pingsan.
.jpg)
(Data Riskesdas tahun 2018 melaporkan bahwa remaja di Indonesia mengalami tiga masalah gizi, yaitu tubuh kurus, tubuh gemuk, dan juga pendek. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)
Selain itu, dampak anemia juga menyebabkan para remaja putri mengalami berbagai kondisi seperti:
- Penurunan imunitas sehingga lebih rentan terpapar berbagai penyakit infeksi
- Penurunan konsentrasi belajar di kelas
- Penurunan prestasi di sekolah
- Penurunan kebugaran dan produktivitas kerja
Melihat kondisi demikian, maka upaya pemberian tablet tambah darah menjadi penting untuk diberikan untuk remaja putri dalam proses pertumbuhannya. Pemberian TTD ini untuk mencegah ibu nantinya melahirkan bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah (BBLR).
Dengan minum TTD secara rutin, diharapkan mampu mengurangi potensi anemia dan lahirnya bayi dalam keadaan stunting dari para ibu di Indonesia.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)