FITNESS & HEALTH
Dr. Jaideep Singh Perkenalkan Kecanggihan Endoskopi di DSH2
Yatin Suleha
Rabu 22 November 2023 / 17:20
Jakarta: Dalam ilmu kedokteran dikenal salah satu metode pemeriksaan bagian organ dalam yang dikenal dengan istilah Endoskopi Gastrointestinal (GI). Dr. Sienny Agustin melalui Alodokter menerangkan endoskopi merupakan prosedur medis yang dilakukan untuk melihat organ dalam menggunakan alat khusus yang dimasukkan ke dalam tubuh.
Prosedur ini memungkinkan dokter mendeteksi masalah kesehatan di dalam tubuh sekaligus mengobati masalah tersebut dengan lebih tepat. Endoskopi adalah prosedur medis yang dilakukan dengan endoskop, yaitu alat berbentuk selang yang dilengkapi dengan kamera dan senter pada bagian ujungnya. Kamera pada endoskop tersambung ke monitor yang akan menunjukkan gambar atau yang ditangkap oleh kamera tersebut di dalam tubuh.
Endoskopi dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit, serta menunjang beberapa tindakan medis, seperti operasi dan pengambilan sampel jaringan untuk biopsi.
Dr. Jaideep Singh AL Awtar Singh, dokter internis dengan sub spesialis gastrologi dan hepatologi yang berpraktik di Rumah Sakit KPJ Damansara Specialist Hospital 2 (DSH2), di Petaling Jaya, Selangor, Malaysia menerangkan lebih jauh tentang endoskopi yang ada di DSH2 ini.
.jpeg)
(Dr. Jaideep Singh MBBS (M.A.H.E), M.Med (UKM) Fellowship in Gastroenterology and Hepatology (MOH), A.M (Malaysia), Consultant Physician, Gastroenterologist and Hepatologist di Rumah Sakit KPJ Damansara Specialist Hospital 2 (DSH2), Malaysia. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
Sebelum memulai tentang endoskopi di rumah sakit DSH2, ada baiknya kamu juga mengetahui soal salah satu rumah sakit teranyar dari grup RS KPJ ini. KPJ Healthcare Berhad (KPJ Healthcare) yang juga dikenal sebagai Grup Rumah Sakit KPJ (Grup RS KPJ) merupakan penyedia layanan kesehatan terbesar di Malaysia dengan 29 rumah sakit dan 4 Pusat Rawat Jalan (Ambulatory Care Centre) yang tersedia di hampir setiap kota di Malaysia.
Grup RS KPJ ini terbangun sejak dari tahun 1981 dengan pengalaman hampir 40 tahun. Dan KPJ Damansara Specialist Hospital 2 (DSH2) terletak di Numbor 1, Jalan Bukit Lanjan 3, Bukit Lanjan, 60000 Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur merupakan rumah sakit terbaru dari grup ini yang usianya baru setahunan.
Namun, jangan salah karena rumah sakit teranyar ini adalah salah satu rumah sakit terbaik dari KPJ Healthcare. Mengusung konsep healing architecture environment, DSH2 mampu memberikan suasana nyaman bagi pasien yang dirawat dilengkapi dengan alat-alat canggih. Selebihnya kamu bisa membaca: "Damansara 2, Masa Depan Kesehatan Ada pada Hari Ini".
Dr. Jaideep Singh merupakan salah satu dokter spesialis yang ada di rumah sakit DSH2 ini. Dalam sesi wawancara terpisah Dr. Jaideep menerangkan bahwa prosedur endoskopi di DSH2 termasuk yang salah satu yang tercanggih di Asia.
Bagaimana prosedur endoskopi dilakukan? Dr. Jaideep memaparkan bahwa prosedur hanya dilakukan day care (perawatan harian) artinya pasien dapat pulang selesai dilakukan pemeriksaan. Dan pemeriksaan hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit saja dengan anastesi.
Dalam slide keterangannya, Dr. Jaideep menjelaskan bahwa setelah prosedur pasien diobservasi dan istirahat selama dua jam kemudian pasien bisa pulang.
Dr. Jaideep menjabarkan sebelum prosedur pasien perlu konsultasi terlebih dahulu, kemudian pasien masuk ke dalam unit perawatan harian dan prosedur dijalankan. Kemudian dokter akan melalukan observasi pada pasien dan pasien dapat pulang untuk kemudian bertemu kembali untuk mengetahui hasilnya. Dokter dapat melihat bagian endoskopi usus besar, lambung, usus halus, juga saluran pencernaan.

(Dr. Jaideep di DSH2 menerangkan soal kapsul endoskopi. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
Sistem endoskopi dengan alat berbentuk kapsul terbaru yang dijalankan oleh Dr. Jaideep di DSH2 bertujuan untuk membantu melihat serta eksplorasi bagian organ dalam melalui alat yang hanya sebesar pil ini.
Alat canggih yang dijalankan oleh Dr. Jaideep di DSH2 dapat memindai puluhan jenis kelainan. Melalui layar monitor, Dr. Jaideep akan melihat jalannya "kapsul" ini membaca melalui gambar yang diambil oleh alat tersebut.
Dengan penangkapan gambar tersebut dokter kemudian akan melihat karakteristik paling menonjol dari gambar terpilih dan alat ini membantu dokter dengan menampilkan kelainan dengan lebih berkesan.
Kecanggihan alat kecil serupa pil ini mampu memiliki resolusi 512 pixel, pandangan 172 derajat sudut pandang lebar dan dapat meningkatan cakupan hingga pada jaringan dalam organ.
Kapsul yang telah masuk ke dalam tubuh pasien ini bertautan dengan disposable belt cover yang dikenakan seperti sabuk/ikat pinggang saat pemeriksaan oleh dokter dan seperti magnet, alat di dalam tubuh ini dapat bergerak sesuai arahan yang dokter inginkan dengan menggunakan belt ini. Kapsul yang dijalankan Dr. Jaideep ini hanya berdimensi 25.4 mm * 11 mm, berat 4,5 gr, dan mampu mencatat sekitar 10 jam.
.jpeg)
(Dr. Jaideep saat sesi wawancara. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
"Well, of course complication can happen but minimal seperti jika ada obstraction (sumbatan) di usus kecil misalnya ada satu polip (jaringan abnormal) yang besar atau ketumbuhan. Kapsule ini akan blok (kapsul akan berhenti). Tetapi ini menyumbang kepada satu kebaikan yang lain kerana Dokter dapat megenal pasti dan mengambil langkah efektif dengan menyelesaikan masalah penyumbatan itu," terang Dr. Jaideep.
Kapsul kata Dr. Jaideep akan keluar lebih kurang setelah dua minggu kecuali jika ada tinda balas yang tidak normal tindakan segera akan dilakukan. Jadi alat ini dapat bekerja baik di usus kecil dan usus besar juga.
"Transit time (perjalanan kapsul dalam perut adalah bersekitar 12 sampai 20 menit sehingga kemudian bila ke small bowel (usus kecil) bersekitar kurang lebih 6 jam. Sebab usus kecil itu panjang. Manakala setelah sampai ke usus besar hanya bersekitar 30 menit. Kerana untuk kapsul sampai ke usus besar itu lama pasien boleh balik rumah untuk menjalankan rutin harian seperti biasa," terang Dr. Jaideep.
Dokter masih bisa melihat record karena terdapat bluetooth yang merakam. Pasien pulang ke rumah dengan rutin harian biasa, dengan teknologi AI kapsul merekam data dan kemudiannya didownload ke sistem yang dibantu dengan teknoligi AI kata Dr. Jaideep.
Dr. Jaideep menjelaskan bahwa tingkat kesuksesan menggunakan AI capsule ini dalam perkembangan dunia medis khususnya-yang ia datangi dalam sesi diskusi di Denmark spesial membahas soal kecanggihan deteksi dengan kapsul berbasis AI ini, para ahli melakukan case studies pick up rate dari hasil AI dapat dikatakan baik.
Jadi kesimpulan Dr. Jaideep adalah, prosedur endoskopi dengan mengunakan kapsul dan robotic dapat membantu pasien menjalankan pemeriksaan yang efektif berkesan dan mudah untuk pasien dengan prosedur yang terjangkau dan opsi untuk pasien mendapatkan rawatan di KPJ DSH2 pungkas Dr. Jaideep. Cek laman resminya atau intip Instagram dari Damansara Specialist Hospital 2/@dsh2official.
(Dr. Jaideep Singh MBBS (M.A.H.E), M.Med (UKM) Fellowship in Gastroenterology and Hepatology (MOH), A.M (Malaysia), Consultant Physician, Gastroenterologist and Hepatologist di Rumah Sakit KPJ Damansara Specialist Hospital 2 (DSH2), Malaysia. Foto: Dok. Damansara Specialist Hospital 2/@dsh2official)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Prosedur ini memungkinkan dokter mendeteksi masalah kesehatan di dalam tubuh sekaligus mengobati masalah tersebut dengan lebih tepat. Endoskopi adalah prosedur medis yang dilakukan dengan endoskop, yaitu alat berbentuk selang yang dilengkapi dengan kamera dan senter pada bagian ujungnya. Kamera pada endoskop tersambung ke monitor yang akan menunjukkan gambar atau yang ditangkap oleh kamera tersebut di dalam tubuh.
Endoskopi dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit, serta menunjang beberapa tindakan medis, seperti operasi dan pengambilan sampel jaringan untuk biopsi.
Dr. Jaideep Singh AL Awtar Singh, dokter internis dengan sub spesialis gastrologi dan hepatologi yang berpraktik di Rumah Sakit KPJ Damansara Specialist Hospital 2 (DSH2), di Petaling Jaya, Selangor, Malaysia menerangkan lebih jauh tentang endoskopi yang ada di DSH2 ini.
Prosedur endoskopi di DSH2 hanya 30 menit
.jpeg)
(Dr. Jaideep Singh MBBS (M.A.H.E), M.Med (UKM) Fellowship in Gastroenterology and Hepatology (MOH), A.M (Malaysia), Consultant Physician, Gastroenterologist and Hepatologist di Rumah Sakit KPJ Damansara Specialist Hospital 2 (DSH2), Malaysia. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
Sebelum memulai tentang endoskopi di rumah sakit DSH2, ada baiknya kamu juga mengetahui soal salah satu rumah sakit teranyar dari grup RS KPJ ini. KPJ Healthcare Berhad (KPJ Healthcare) yang juga dikenal sebagai Grup Rumah Sakit KPJ (Grup RS KPJ) merupakan penyedia layanan kesehatan terbesar di Malaysia dengan 29 rumah sakit dan 4 Pusat Rawat Jalan (Ambulatory Care Centre) yang tersedia di hampir setiap kota di Malaysia.
Grup RS KPJ ini terbangun sejak dari tahun 1981 dengan pengalaman hampir 40 tahun. Dan KPJ Damansara Specialist Hospital 2 (DSH2) terletak di Numbor 1, Jalan Bukit Lanjan 3, Bukit Lanjan, 60000 Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur merupakan rumah sakit terbaru dari grup ini yang usianya baru setahunan.
Namun, jangan salah karena rumah sakit teranyar ini adalah salah satu rumah sakit terbaik dari KPJ Healthcare. Mengusung konsep healing architecture environment, DSH2 mampu memberikan suasana nyaman bagi pasien yang dirawat dilengkapi dengan alat-alat canggih. Selebihnya kamu bisa membaca: "Damansara 2, Masa Depan Kesehatan Ada pada Hari Ini".
Dr. Jaideep Singh merupakan salah satu dokter spesialis yang ada di rumah sakit DSH2 ini. Dalam sesi wawancara terpisah Dr. Jaideep menerangkan bahwa prosedur endoskopi di DSH2 termasuk yang salah satu yang tercanggih di Asia.
Bagaimana prosedur endoskopi dilakukan? Dr. Jaideep memaparkan bahwa prosedur hanya dilakukan day care (perawatan harian) artinya pasien dapat pulang selesai dilakukan pemeriksaan. Dan pemeriksaan hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit saja dengan anastesi.
Dalam slide keterangannya, Dr. Jaideep menjelaskan bahwa setelah prosedur pasien diobservasi dan istirahat selama dua jam kemudian pasien bisa pulang.
Dr. Jaideep menjabarkan sebelum prosedur pasien perlu konsultasi terlebih dahulu, kemudian pasien masuk ke dalam unit perawatan harian dan prosedur dijalankan. Kemudian dokter akan melalukan observasi pada pasien dan pasien dapat pulang untuk kemudian bertemu kembali untuk mengetahui hasilnya. Dokter dapat melihat bagian endoskopi usus besar, lambung, usus halus, juga saluran pencernaan.
Teknologi micro kamera dengan endoscopy capsule di RS DSH2

(Dr. Jaideep di DSH2 menerangkan soal kapsul endoskopi. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
Sistem endoskopi dengan alat berbentuk kapsul terbaru yang dijalankan oleh Dr. Jaideep di DSH2 bertujuan untuk membantu melihat serta eksplorasi bagian organ dalam melalui alat yang hanya sebesar pil ini.
Alat canggih yang dijalankan oleh Dr. Jaideep di DSH2 dapat memindai puluhan jenis kelainan. Melalui layar monitor, Dr. Jaideep akan melihat jalannya "kapsul" ini membaca melalui gambar yang diambil oleh alat tersebut.
Dengan penangkapan gambar tersebut dokter kemudian akan melihat karakteristik paling menonjol dari gambar terpilih dan alat ini membantu dokter dengan menampilkan kelainan dengan lebih berkesan.
Kecanggihan alat kecil serupa pil ini mampu memiliki resolusi 512 pixel, pandangan 172 derajat sudut pandang lebar dan dapat meningkatan cakupan hingga pada jaringan dalam organ.
Kapsul yang telah masuk ke dalam tubuh pasien ini bertautan dengan disposable belt cover yang dikenakan seperti sabuk/ikat pinggang saat pemeriksaan oleh dokter dan seperti magnet, alat di dalam tubuh ini dapat bergerak sesuai arahan yang dokter inginkan dengan menggunakan belt ini. Kapsul yang dijalankan Dr. Jaideep ini hanya berdimensi 25.4 mm * 11 mm, berat 4,5 gr, dan mampu mencatat sekitar 10 jam.
Lalu, apakah alat ini minus dari risiko atau komplikasi pada pasien?
.jpeg)
(Dr. Jaideep saat sesi wawancara. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
"Well, of course complication can happen but minimal seperti jika ada obstraction (sumbatan) di usus kecil misalnya ada satu polip (jaringan abnormal) yang besar atau ketumbuhan. Kapsule ini akan blok (kapsul akan berhenti). Tetapi ini menyumbang kepada satu kebaikan yang lain kerana Dokter dapat megenal pasti dan mengambil langkah efektif dengan menyelesaikan masalah penyumbatan itu," terang Dr. Jaideep.
Kapsul kata Dr. Jaideep akan keluar lebih kurang setelah dua minggu kecuali jika ada tinda balas yang tidak normal tindakan segera akan dilakukan. Jadi alat ini dapat bekerja baik di usus kecil dan usus besar juga.
"Transit time (perjalanan kapsul dalam perut adalah bersekitar 12 sampai 20 menit sehingga kemudian bila ke small bowel (usus kecil) bersekitar kurang lebih 6 jam. Sebab usus kecil itu panjang. Manakala setelah sampai ke usus besar hanya bersekitar 30 menit. Kerana untuk kapsul sampai ke usus besar itu lama pasien boleh balik rumah untuk menjalankan rutin harian seperti biasa," terang Dr. Jaideep.
Dokter masih bisa melihat record karena terdapat bluetooth yang merakam. Pasien pulang ke rumah dengan rutin harian biasa, dengan teknologi AI kapsul merekam data dan kemudiannya didownload ke sistem yang dibantu dengan teknoligi AI kata Dr. Jaideep.
Dr. Jaideep menjelaskan bahwa tingkat kesuksesan menggunakan AI capsule ini dalam perkembangan dunia medis khususnya-yang ia datangi dalam sesi diskusi di Denmark spesial membahas soal kecanggihan deteksi dengan kapsul berbasis AI ini, para ahli melakukan case studies pick up rate dari hasil AI dapat dikatakan baik.
Jadi kesimpulan Dr. Jaideep adalah, prosedur endoskopi dengan mengunakan kapsul dan robotic dapat membantu pasien menjalankan pemeriksaan yang efektif berkesan dan mudah untuk pasien dengan prosedur yang terjangkau dan opsi untuk pasien mendapatkan rawatan di KPJ DSH2 pungkas Dr. Jaideep. Cek laman resminya atau intip Instagram dari Damansara Specialist Hospital 2/@dsh2official.
(Dr. Jaideep Singh MBBS (M.A.H.E), M.Med (UKM) Fellowship in Gastroenterology and Hepatology (MOH), A.M (Malaysia), Consultant Physician, Gastroenterologist and Hepatologist di Rumah Sakit KPJ Damansara Specialist Hospital 2 (DSH2), Malaysia. Foto: Dok. Damansara Specialist Hospital 2/@dsh2official)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)