FITNESS & HEALTH
Punya Humidifer untuk Asma, Bisakah Mengurangi Gejala?
Aulia Putriningtias
Kamis 08 Mei 2025 / 11:10
Jakarta: Kamu yang punya asma pasti setuju jika memang penyakit ini sangat menyesakkan. Lantas, apakah bantuan Humidifer sebenarnya dapat mengurangi gejala? Yuk, cari tahu!
Penyakit asma merupakan penyakit kronis yang terjadi di paru-paru dan membuatmu sulit bernapas. Penyakit ini terjadi ketika saluran udara membengkak, menyempit, dan tersumbat oleh lendir berlebih.
Kondisi ini menyebabkan batuk, mengi, masalah pernapasan, dan sesak di dada, yang dapat disebabkan oleh debu, serbuk sari, asap, olahraga, atau udara dingin dan kering. Dengan semua ini, perlunya kamu yang memiliki asma menghindari pemicu.
Tingkat kelembapan memengaruhi asma seseorang. Menurut dokter spesialis paru dan ahli pengobatan tidur, Dr. Arun Chowdary Kotaru dalam Healthshots, ini beberapa hubungan kelembapan udara dengan penderita asma.
Pada kelembapan tinggi, dapat menjadi pemicu serius bagi penderita asma. Selain itu, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Frontiers In Allergy menemukan hubungan antara peningkatan risiko asma dan peningkatan kelembapan.
Baca juga: Tips Aman Berolahraga Bagi Penderita Asma
Kelembapan yang tinggi membuat udara terasa berat dan cenderung menyulitkan pernapasan. Udara lembap juga menjebak alergen seperti tungau debu, jamur, dan serbuk sari, yang cenderung memicu asma.
Sementara itu, pada kelembapan rendah, yang sangat rendah, dapat mengeringkan saluran pernapasan. Ini menyebabkan saluran tersebut menjadi lebih sensitif dan merespons pemicu asma.
Udara kering juga meningkatkan risiko infeksi pernapasan, yang dapat memperburuk kondisi kronis. Perubahan tingkat kelembapan yang cepat, seperti dari ruangan ber-AC yang dingin ke udara luar yang panas, juga dapat menjadi pemicu.
Kita semua tahu bahwa kelembapan udara memengaruhi gejala asma datang. Maka dari itu, humidifer penting untuk ditaruh pada ruanganmu. Adapun beberapa alasannya, antara lain:
Kelembapan dari alat ini dapat menenangkan saluran sinus (ruang berisi udara di tengkorak) yang kering, menurut American Academy Of Allergy, Asthma & Immunology. Saat udara kering, tenggorokan dan hidung akan mengalami dehidrasi dan dapat memperburuk asma. Udara lembap dapat menenangkan saluran napas dan meredakan mengi dan batuk.
Udara dalam ruangan di musim dingin bisa sangat kering karena penggunaan pemanas. Gunakan pelembap udara untuk asma, karena dapat menambah kelembapan dan membuat pernapasan lebih mudah bagi penderita asma.
Udara lembap mengencerkan lendir di paru-paru dan saluran pernapasan. Hal ini dapat lebih mudah dibersihkan dan pernapasan menjadi lebih lega.
Tentu kita tidak ingin menyia-nyiakan penggunaan humidifer. Jadi, penting untuk melakukan beberapa hal ini, antara lain:
- Jaga kebersihannya, karena pelembap yang kotor dapat melepaskan jamur, bakteri, dan alergen ke udara, yang memicu serangan asma.
- Memeriksa tingkat kelembapan dengan bantuan higrometer juga penting. Karena kelembapan yang terlalu tinggi dapat memicu perkembangan jamur dan meningkatkan jumlah tungau debu.
- Usahakan untuk tidak menggunakan air keran, karena air tersebut mungkin mengandung mineral yang dapat menyebabkan debu putih atau memudahkan pertumbuhan bakteri.
- Jangan sekali-kali menaruh pelembap udara di dekat tempat tidur, simpanlah untuk mencegah tidur di lingkungan yang terlalu lembap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Penyakit asma merupakan penyakit kronis yang terjadi di paru-paru dan membuatmu sulit bernapas. Penyakit ini terjadi ketika saluran udara membengkak, menyempit, dan tersumbat oleh lendir berlebih.
Kondisi ini menyebabkan batuk, mengi, masalah pernapasan, dan sesak di dada, yang dapat disebabkan oleh debu, serbuk sari, asap, olahraga, atau udara dingin dan kering. Dengan semua ini, perlunya kamu yang memiliki asma menghindari pemicu.
Tingkat kelembapan memengaruhi asma seseorang. Menurut dokter spesialis paru dan ahli pengobatan tidur, Dr. Arun Chowdary Kotaru dalam Healthshots, ini beberapa hubungan kelembapan udara dengan penderita asma.
Pada kelembapan tinggi, dapat menjadi pemicu serius bagi penderita asma. Selain itu, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Frontiers In Allergy menemukan hubungan antara peningkatan risiko asma dan peningkatan kelembapan.
Baca juga: Tips Aman Berolahraga Bagi Penderita Asma
Kelembapan yang tinggi membuat udara terasa berat dan cenderung menyulitkan pernapasan. Udara lembap juga menjebak alergen seperti tungau debu, jamur, dan serbuk sari, yang cenderung memicu asma.
Sementara itu, pada kelembapan rendah, yang sangat rendah, dapat mengeringkan saluran pernapasan. Ini menyebabkan saluran tersebut menjadi lebih sensitif dan merespons pemicu asma.
Udara kering juga meningkatkan risiko infeksi pernapasan, yang dapat memperburuk kondisi kronis. Perubahan tingkat kelembapan yang cepat, seperti dari ruangan ber-AC yang dingin ke udara luar yang panas, juga dapat menjadi pemicu.
Apakah peran humidifer memengaruhi gejala asma?
Kita semua tahu bahwa kelembapan udara memengaruhi gejala asma datang. Maka dari itu, humidifer penting untuk ditaruh pada ruanganmu. Adapun beberapa alasannya, antara lain:
1. Meredakan iritasi
Kelembapan dari alat ini dapat menenangkan saluran sinus (ruang berisi udara di tengkorak) yang kering, menurut American Academy Of Allergy, Asthma & Immunology. Saat udara kering, tenggorokan dan hidung akan mengalami dehidrasi dan dapat memperburuk asma. Udara lembap dapat menenangkan saluran napas dan meredakan mengi dan batuk.
2. Membantu saat cuaca dingin
Udara dalam ruangan di musim dingin bisa sangat kering karena penggunaan pemanas. Gunakan pelembap udara untuk asma, karena dapat menambah kelembapan dan membuat pernapasan lebih mudah bagi penderita asma.
3. Mengurangi penyumbatan lendir
Udara lembap mengencerkan lendir di paru-paru dan saluran pernapasan. Hal ini dapat lebih mudah dibersihkan dan pernapasan menjadi lebih lega.
Bagaimana menjaga humidifer agar maksimal penggunaannya?
Tentu kita tidak ingin menyia-nyiakan penggunaan humidifer. Jadi, penting untuk melakukan beberapa hal ini, antara lain:
- Jaga kebersihannya, karena pelembap yang kotor dapat melepaskan jamur, bakteri, dan alergen ke udara, yang memicu serangan asma.
- Memeriksa tingkat kelembapan dengan bantuan higrometer juga penting. Karena kelembapan yang terlalu tinggi dapat memicu perkembangan jamur dan meningkatkan jumlah tungau debu.
- Usahakan untuk tidak menggunakan air keran, karena air tersebut mungkin mengandung mineral yang dapat menyebabkan debu putih atau memudahkan pertumbuhan bakteri.
- Jangan sekali-kali menaruh pelembap udara di dekat tempat tidur, simpanlah untuk mencegah tidur di lingkungan yang terlalu lembap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)