FITNESS & HEALTH
Ladies, Ini 5 Alasan Kenapa Merasakan Pusing saat Menstruasi
Aulia Putriningtias
Jumat 24 Januari 2025 / 11:10
Jakarta: Ladies, momen menstruasi datang memang tidak menyenangkan. Mulai dari kram yang menyakitkan hingga perubahan suasana hati, wanita mengalami berbagai masalah selama siklus menstruasi, termasuk pusing.
Banyak wanita mengalami berbagai gejala selama siklus menstruasi, dan pusing bisa menjadi salah satunya. Meskipun pusing sesekali mungkin tidak menjadi penyebab utama kekhawatiran, penting untuk memahami potensi penyebabnya, loh!
Pusing saat menstruasi mengacu pada sensasi pusing, tidak stabil, atau merasa ingin pingsan selama menstruasi. Pusing memang normal terjadi pada wanita yang mengalami menstruasi.
"Pusing sering dikaitkan dengan perubahan hormon, kehilangan darah, atau perubahan fisiologis lain yang terjadi dalam siklus menstruasi," kata ginekolog Dr. Chetna Jain dalam HealthShots.
Baca juga: 5 Tanda Sakit Kepala yang tak Boleh Diabaikan, dan Kapan Harus ke Dokter?
Lantas, apa alasan seseorang dapat merasakan pusing ketika terjadi menstruasi? Berikut adalah beberapa penyebabnya, menurut Dr. Jain, antara lain:
Tubuh wanita mengalami perubahan hormonal yang luar biasa selama siklus menstruasi. Estrogen dan progesteron, hormon seks utama wanita, memainkan peran penting dalam mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk aliran darah dan aktivitas otak.
Journal of American Medical Association menjelaskan lebih dalam bahwa kadar hormon ini berfluktuasi sepanjang siklus, terkadang dapat mengganggu keseimbangan sistem ini. Hal inilah yang menyebabkan perasaan pusing atau pening.
Menoragia, atau perdarahan menstruasi yang berat, dapat berdampak signifikan pada kesehatan wanita. Jika darah yang keluar berlebihan selama menstruasi, hal ini dapat menyebabkan penurunan volume darah.
Penurunan volume darah ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, yang pada gilirannya mengurangi jumlah oksigen yang mencapai otak. Akibatnya, orang yang mengalami menoragia mungkin merasa pusing selama menstruasi, pening, dan kelelahan.
Perdarahan menstruasi yang banyak dapat menguras simpanan zat besi dalam tubuh, yang menyebabkan anemia defisiensi zat besi. Zat besi merupakan komponen penting hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertanggung jawab untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Ketika kadar zat besi rendah, tubuh memproduksi lebih sedikit sel darah merah, sehingga mengurangi kapasitas darah untuk membawa oksigen. Kekurangan oksigen ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk lemas, sesak napas, dan pusing saat menstruasi.
Fluktuasi hormon selama menstruasi dapat memengaruhi cara tubuh mengatur kadar gula darah. Perubahan ini dapat meningkatkan resistensi insulin, sehingga sel-sel menjadi lebih sulit menyerap glukosa dari aliran darah.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan gula darah, terutama jika waktu makan terlewat atau jika pola makan mengandung banyak makanan manis. Gula darah rendah dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk pusing, sakit kepala, dan lemas.
Menjaga pola makan seimbang dengan makanan dan camilan teratur dapat membantu menstabilkan kadar gula darah. Selain itu, juga dapat meminimalkan gejala-gejala yang seringkali muncul saat menstruasi, termasuk pusing.
Beberapa wanita mungkin mengalami peningkatan retensi cairan, sementara yang lain mungkin mengalami peningkatan kehilangan cairan, terutama melalui diare, gejala umum sindrom pramenstruasi (PMS). Asupan air yang tidak memadai atau kehilangan cairan yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi.
Dehidrasi mengurangi volume darah dan tekanan darah, yang dapat berdampak signifikan pada aliran darah ke otak, yang menyebabkan pusing selama menstruasi. Tetap terhidrasi dengan baik dengan mengonsumsi banyak air dan cairan selama siklus menstruasi adalah hal yang sangat dianjurkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Banyak wanita mengalami berbagai gejala selama siklus menstruasi, dan pusing bisa menjadi salah satunya. Meskipun pusing sesekali mungkin tidak menjadi penyebab utama kekhawatiran, penting untuk memahami potensi penyebabnya, loh!
Pusing saat menstruasi mengacu pada sensasi pusing, tidak stabil, atau merasa ingin pingsan selama menstruasi. Pusing memang normal terjadi pada wanita yang mengalami menstruasi.
"Pusing sering dikaitkan dengan perubahan hormon, kehilangan darah, atau perubahan fisiologis lain yang terjadi dalam siklus menstruasi," kata ginekolog Dr. Chetna Jain dalam HealthShots.
Baca juga: 5 Tanda Sakit Kepala yang tak Boleh Diabaikan, dan Kapan Harus ke Dokter?
Lantas, apa alasan seseorang dapat merasakan pusing ketika terjadi menstruasi? Berikut adalah beberapa penyebabnya, menurut Dr. Jain, antara lain:
1. Fluktuasi hormonal
Tubuh wanita mengalami perubahan hormonal yang luar biasa selama siklus menstruasi. Estrogen dan progesteron, hormon seks utama wanita, memainkan peran penting dalam mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk aliran darah dan aktivitas otak.
Journal of American Medical Association menjelaskan lebih dalam bahwa kadar hormon ini berfluktuasi sepanjang siklus, terkadang dapat mengganggu keseimbangan sistem ini. Hal inilah yang menyebabkan perasaan pusing atau pening.
2. Pendarahan menstruasi banyak
Menoragia, atau perdarahan menstruasi yang berat, dapat berdampak signifikan pada kesehatan wanita. Jika darah yang keluar berlebihan selama menstruasi, hal ini dapat menyebabkan penurunan volume darah.
Penurunan volume darah ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, yang pada gilirannya mengurangi jumlah oksigen yang mencapai otak. Akibatnya, orang yang mengalami menoragia mungkin merasa pusing selama menstruasi, pening, dan kelelahan.
3. Kadar zat besi rendah
Perdarahan menstruasi yang banyak dapat menguras simpanan zat besi dalam tubuh, yang menyebabkan anemia defisiensi zat besi. Zat besi merupakan komponen penting hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertanggung jawab untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Ketika kadar zat besi rendah, tubuh memproduksi lebih sedikit sel darah merah, sehingga mengurangi kapasitas darah untuk membawa oksigen. Kekurangan oksigen ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk lemas, sesak napas, dan pusing saat menstruasi.
4. Kadar gula darah rendah
Fluktuasi hormon selama menstruasi dapat memengaruhi cara tubuh mengatur kadar gula darah. Perubahan ini dapat meningkatkan resistensi insulin, sehingga sel-sel menjadi lebih sulit menyerap glukosa dari aliran darah.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan gula darah, terutama jika waktu makan terlewat atau jika pola makan mengandung banyak makanan manis. Gula darah rendah dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk pusing, sakit kepala, dan lemas.
Menjaga pola makan seimbang dengan makanan dan camilan teratur dapat membantu menstabilkan kadar gula darah. Selain itu, juga dapat meminimalkan gejala-gejala yang seringkali muncul saat menstruasi, termasuk pusing.
5. Dehidrasi
Beberapa wanita mungkin mengalami peningkatan retensi cairan, sementara yang lain mungkin mengalami peningkatan kehilangan cairan, terutama melalui diare, gejala umum sindrom pramenstruasi (PMS). Asupan air yang tidak memadai atau kehilangan cairan yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi.
Dehidrasi mengurangi volume darah dan tekanan darah, yang dapat berdampak signifikan pada aliran darah ke otak, yang menyebabkan pusing selama menstruasi. Tetap terhidrasi dengan baik dengan mengonsumsi banyak air dan cairan selama siklus menstruasi adalah hal yang sangat dianjurkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)