Jakarta: Penyakit jantung masih jadi penyakit mematikan di Indonesia. Banyak orang merasa aman dari serangan jantung karena merasa sehat dan rutin berolahraga.
Namun, fakta medis menunjukkan bahwa olahraga saja tidak cukup untuk menyingkirkan risiko penyakit jantung.
"Seringkali kami mendapat pertanyaan seperti, 'Tapi saya rutin olahraga dan hasil treadmill test saya selalu baik, bagaimana mungkin saya bisa terkena serangan jantung?'," kata Dr. Zubin Othman Ibrahim yang merupakan Dokter Konsultan Spesialis Penyakit Dalam dan Jantung dari Sunway Medical Centre Penang.
"Kami menjelaskan bahwa nyeri dada karena angina dan serangan jantung memang berasal dari proses penyakit yang sama, tapi mekanismenya berbeda di akhir," lanjutnya.
Menurutnya, penyakit jantung koroner dimulai dengan pembentukan plak di pembuluh darah jantung (arteri koroner), yang dipicu oleh faktor seperti usia, hipertensi, merokok, diabetes, kolesterol tinggi, gaya hidup minim aktivitas fisik), obesitas, pola tidur buruk, dan stres kronis.
Plak ini bisa menyebabkan aliran darah ke jantung menjadi tidak cukup, sehingga muncul gejala seperti nyeri dada saat beraktivitas berat. Namun, serangan jantung terjadi ketika plak tersebut pecah atau rusak, memicu tubuh membentuk bekuan darah sebagai mekanisme perbaikan. Pembekuan ini bisa menyumbat aliran darah secara tiba-tiba.
"Bahkan jika penyempitan pembuluh darah hanya 40%, jika pasien merokok dan punya kolesterol tinggi, serangan jantung bisa tetap terjadi tanpa gejala sebelumnya. Dan bisa jadi nyeri dada saat serangan itulah satu-satunya peringatan pertama," jelasnya.

Dr. Zubin pun menekankan pentingnya melakukan skrining jantung, terutama bagi mereka yang berusia 40 tahun ke atas karena terutama di Asia mereka memiliki satu atau lebih faktor risiko. Konsultasi menyeluruh akan dilanjutkan dengan pemeriksaan sederhana. Jika risiko pasien tergolong sedang atau tinggi, dokter akan merekomendasikan langkah pencegahan melalui perubahan gaya hidup atau pengobatan.
"Pemeriksaan lanjutan seperti treadmill test atau Cardiac Calcium Scan juga bisa dipertimbangkan, tergantung kebutuhan dan tujuan pasien. Program skrining jantung yang sederhana dan efektif kini tersedia di Sunway Medical Centre Penang, sebagai upaya deteksi dini dan perlindungan dari risiko serangan jantung," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)
Namun, fakta medis menunjukkan bahwa olahraga saja tidak cukup untuk menyingkirkan risiko penyakit jantung.
"Seringkali kami mendapat pertanyaan seperti, 'Tapi saya rutin olahraga dan hasil treadmill test saya selalu baik, bagaimana mungkin saya bisa terkena serangan jantung?'," kata Dr. Zubin Othman Ibrahim yang merupakan Dokter Konsultan Spesialis Penyakit Dalam dan Jantung dari Sunway Medical Centre Penang.
"Kami menjelaskan bahwa nyeri dada karena angina dan serangan jantung memang berasal dari proses penyakit yang sama, tapi mekanismenya berbeda di akhir," lanjutnya.
Menurutnya, penyakit jantung koroner dimulai dengan pembentukan plak di pembuluh darah jantung (arteri koroner), yang dipicu oleh faktor seperti usia, hipertensi, merokok, diabetes, kolesterol tinggi, gaya hidup minim aktivitas fisik), obesitas, pola tidur buruk, dan stres kronis.
Plak ini bisa menyebabkan aliran darah ke jantung menjadi tidak cukup, sehingga muncul gejala seperti nyeri dada saat beraktivitas berat. Namun, serangan jantung terjadi ketika plak tersebut pecah atau rusak, memicu tubuh membentuk bekuan darah sebagai mekanisme perbaikan. Pembekuan ini bisa menyumbat aliran darah secara tiba-tiba.
baca juga:
|
"Bahkan jika penyempitan pembuluh darah hanya 40%, jika pasien merokok dan punya kolesterol tinggi, serangan jantung bisa tetap terjadi tanpa gejala sebelumnya. Dan bisa jadi nyeri dada saat serangan itulah satu-satunya peringatan pertama," jelasnya.

Dr. Zubin pun menekankan pentingnya melakukan skrining jantung, terutama bagi mereka yang berusia 40 tahun ke atas karena terutama di Asia mereka memiliki satu atau lebih faktor risiko. Konsultasi menyeluruh akan dilanjutkan dengan pemeriksaan sederhana. Jika risiko pasien tergolong sedang atau tinggi, dokter akan merekomendasikan langkah pencegahan melalui perubahan gaya hidup atau pengobatan.
"Pemeriksaan lanjutan seperti treadmill test atau Cardiac Calcium Scan juga bisa dipertimbangkan, tergantung kebutuhan dan tujuan pasien. Program skrining jantung yang sederhana dan efektif kini tersedia di Sunway Medical Centre Penang, sebagai upaya deteksi dini dan perlindungan dari risiko serangan jantung," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)