FITNESS & HEALTH
Terapkan Sedari Dini, Berikut 2 Langkah Awal Periksa Kanker Payudara
Medcom
Jumat 07 Oktober 2022 / 19:07
Jakarta: Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), Per tahun 2021 kanker payudara merupakan kanker yang paling umum terjadi di dunia. Di Indonesia sendiri, jumlah pasien dan kasus meninggal pada kanker payudara merupakan yang paling banyak dibanding jenis kanker lain; 70% di antaranya adalah kasus yang ditemukan dalam stadium lanjut.
Bukan penyakit yang disebabkan oleh virus, kanker payudara tidak memiliki cara untuk kita menghindarinya. Namun, ada dua langkah awal yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah kita memiliki tanda-tanda penyakit tersebut.
Yang pertama ada SADARI, yaitu periksa payudara sendiri yang bisa dilakukan dengan memijat area payudara. Kemudian SADANIS (periksa payudara klinis) yang dilakukan oleh para medis.
Apabila berhasil dilakukan deteksi dini, maka tingkat kesembuhannya cukup tinggi yaitu 90%, sehingga penting halnya untuk mengupayakan agar dapat mendeteksi kanker payudara sebelum semakin parah.
Walaupun gejala awal kanker payudara biasanya bisa dilihat dari ada atau tidaknya benjolan di payudara dan bawah ketiak, penting untuk dipahami bahwa sebagian besar benjolan payudara adalah jinak dan bukan kanker (ganas).
Tumor payudara non-kanker adalah pertumbuhan abnormal, tetapi tidak menyebar ke luar payudara. Mereka tidak mengancam jiwa, namun beberapa jenis benjolan payudara jinak dapat meningkatkan risiko seorang wanita terkena kanker.
Pada pertemuan Uni-Charm Press Conference Pink Ribbon "Menuju 0 Penemuan Stadium Lanjut Kanker Payudara, Kartika Kembaren, sebagai penyintas kanker payudara mengatakan, awalnya ia menemukan benjolan kecil di payudara dan itu tak terasa sakit.

"Saya coba searching, ternyata ciri awal kanker payudara itu adanya benjolan di payudara dan bawah ketiak; sedangkan pada bawah ketiak saya tidak ada benjolan, tapi, kok lama kelamaan benjolannya membesar dan tumbuh lagi di bawah ketiak. Pas saya periksa ke dokter ternyata dokter bilang saya memiliki tumor yang tidak jinak, ya berarti kanker," cerita Kartika.
Seperti yang sudah dijelaskan, pentingnya memeriksa payudara secara berkala untuk mengetahui gejala yang tak diinginkan. Untuk perempuan, kamu harus mengecek payudaramu setiap hari ke 7-10 pasca menstruasi dengan cara memijat payudara membentuk putaran ke kiri dari luar hingga mendekat ke puting. Karena kanker ini sangat berpengaruh terhadap hormon estrogen dalam tubuh.
Selain perempuan, laki-laki juga bisa terkena kanker payudara walaupun kemungkinannya masih sedikit. Tetapi laki-laki juga bisa melakukan SADARI dan SADANIS.
Kanker payudara pada laki-laki juga tak berpengaruh terhadap besar atau kecilnya payudara yang dimilikinya. Misalkan, jika laki-laki bertubuh besar otomatis lemak payudaranya pun banyak. Walaupun ukuran tak berpengaruh, tetapi kamu juga perlu waspada terhadap sel kanker yang tersembunyi di balik lemak.
Jika kamu memiliki benjolan atau perubahan payudara, maka perlu diperiksa oleh profesional perawatan kesehatan untuk mengetahui apakah itu jinak atau ganas (kanker) dan apakah itu dapat mempengaruhi risiko kanker kamu di masa depan.
"Jadi gejala awal kanker ini sebenarnya adalah benjolan kecil. Jika benjolan hanya di payudara saja maka itu sebenarnya sudah masuk stadium I, dan kalau sudah muncul benjolan lagi di ketiak maka itu sudah stadium II. Dan begitu seterusnya, sel kanker akan terus bertambah jika tidak langsung ditangani." Imbuh dr. Walta Gautama, Sp. B(K) Onk.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Bukan penyakit yang disebabkan oleh virus, kanker payudara tidak memiliki cara untuk kita menghindarinya. Namun, ada dua langkah awal yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah kita memiliki tanda-tanda penyakit tersebut.
Yang pertama ada SADARI, yaitu periksa payudara sendiri yang bisa dilakukan dengan memijat area payudara. Kemudian SADANIS (periksa payudara klinis) yang dilakukan oleh para medis.
Apabila berhasil dilakukan deteksi dini, maka tingkat kesembuhannya cukup tinggi yaitu 90%, sehingga penting halnya untuk mengupayakan agar dapat mendeteksi kanker payudara sebelum semakin parah.
Ciri awal kanker payudara
Walaupun gejala awal kanker payudara biasanya bisa dilihat dari ada atau tidaknya benjolan di payudara dan bawah ketiak, penting untuk dipahami bahwa sebagian besar benjolan payudara adalah jinak dan bukan kanker (ganas).
Tumor payudara non-kanker adalah pertumbuhan abnormal, tetapi tidak menyebar ke luar payudara. Mereka tidak mengancam jiwa, namun beberapa jenis benjolan payudara jinak dapat meningkatkan risiko seorang wanita terkena kanker.
Pada pertemuan Uni-Charm Press Conference Pink Ribbon "Menuju 0 Penemuan Stadium Lanjut Kanker Payudara, Kartika Kembaren, sebagai penyintas kanker payudara mengatakan, awalnya ia menemukan benjolan kecil di payudara dan itu tak terasa sakit.

"Saya coba searching, ternyata ciri awal kanker payudara itu adanya benjolan di payudara dan bawah ketiak; sedangkan pada bawah ketiak saya tidak ada benjolan, tapi, kok lama kelamaan benjolannya membesar dan tumbuh lagi di bawah ketiak. Pas saya periksa ke dokter ternyata dokter bilang saya memiliki tumor yang tidak jinak, ya berarti kanker," cerita Kartika.
Cara mengatasi gejala awal kanker payudara
Seperti yang sudah dijelaskan, pentingnya memeriksa payudara secara berkala untuk mengetahui gejala yang tak diinginkan. Untuk perempuan, kamu harus mengecek payudaramu setiap hari ke 7-10 pasca menstruasi dengan cara memijat payudara membentuk putaran ke kiri dari luar hingga mendekat ke puting. Karena kanker ini sangat berpengaruh terhadap hormon estrogen dalam tubuh.
Selain perempuan, laki-laki juga bisa terkena kanker payudara walaupun kemungkinannya masih sedikit. Tetapi laki-laki juga bisa melakukan SADARI dan SADANIS.
Kanker payudara pada laki-laki juga tak berpengaruh terhadap besar atau kecilnya payudara yang dimilikinya. Misalkan, jika laki-laki bertubuh besar otomatis lemak payudaranya pun banyak. Walaupun ukuran tak berpengaruh, tetapi kamu juga perlu waspada terhadap sel kanker yang tersembunyi di balik lemak.
Jika kamu memiliki benjolan atau perubahan payudara, maka perlu diperiksa oleh profesional perawatan kesehatan untuk mengetahui apakah itu jinak atau ganas (kanker) dan apakah itu dapat mempengaruhi risiko kanker kamu di masa depan.
"Jadi gejala awal kanker ini sebenarnya adalah benjolan kecil. Jika benjolan hanya di payudara saja maka itu sebenarnya sudah masuk stadium I, dan kalau sudah muncul benjolan lagi di ketiak maka itu sudah stadium II. Dan begitu seterusnya, sel kanker akan terus bertambah jika tidak langsung ditangani." Imbuh dr. Walta Gautama, Sp. B(K) Onk.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)