FITNESS & HEALTH
Kolaborasi Manfaatkan AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
Elang Riki Yanuar
Kamis 30 Oktober 2025 / 18:05
Jakarta: Dalam momentum Bulan Kesadaran Kanker Payudara, AstraZeneca bersama Siloam International Hospitals meluncurkan kolaborasi strategis untuk memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam bidang computational anatomical pathology.
Teknologi ini digunakan untuk menganalisis citra jaringan secara digital dengan dukungan AI, sehingga mampu meningkatkan akurasi, kecepatan, dan konsistensi diagnosis, khususnya pada penyakit kanker.
Penandatanganan kerja sama dilakukan di Tangerang pada Selasa (28/10/2025), diwakili oleh Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Esra Erkomay, dan Chief Medical Officer Siloam Hospitals Group, dr. Grace Frelita Indradjaja. Pada tahap awal, layanan laboratorium berbasis AI Computational Pathology akan tersedia di Siloam International Hospitals Lippo Village dan MRCCC Siloam Hospitals Semanggi.
Kolaborasi ini menjadi yang pertama di Indonesia dalam pemanfaatan AI untuk mendeteksi tipe kanker payudara dengan kemampuan tinggi dalam mengidentifikasi sub-kategori baru, yakni HER2-Low dan HER2-Ultralow. Sub-kategori HER2-Ultralow dikenal sebagai jenis kanker payudara dengan ekspresi HER2 yang sangat rendah dan selama ini sulit dideteksi secara manual, seringkali dianggap sebagai HER2-negatif.
Teknologi computational pathology berbasis AI hadir untuk menjawab tantangan tersebut. Sistem ini mampu mempercepat proses analisis jaringan sekaligus meningkatkan ketepatan hasil, mengurangi variasi interpretasi antar-tenaga medis, serta mempercepat diagnosis.
Pendekatan ini menjadi tonggak baru bagi pengembangan precision medicine di Indonesia, di mana setiap pasien dapat memperoleh terapi yang disesuaikan dengan profil biologisnya.
Melalui kemitraan ini, AstraZeneca dan Siloam berkomitmen memperkuat kompetensi digital tenaga medis agar mampu mengoptimalkan teknologi dalam proses diagnosis yang lebih efisien dan akurat. Hasil analisis Patologi Anatomi nantinya dapat diakses secara real-time di seluruh jaringan rumah sakit Siloam, sehingga mempercepat proses interpretasi dan pengambilan keputusan klinis.
"Kerja sama ini mencerminkan visi jangka panjang AstraZeneca untuk menjadi mitra strategis dalam transformasi kesehatan di Indonesia. Dengan menghadirkan teknologi computational pathology berbasis AI, kami berkomitmen mempercepat adopsi inovasi yang mampu mengubah cara diagnosis dan pengobatan dilakukan, demi masa depan layanan kesehatan yang lebih cerdas dan inklusif," kata Esra Erkomay, Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia.
Ia menambahkan, “Pemanfaatan AI dalam computational pathology kini memungkinkan deteksi ekspresi HER2-Ultralow dengan presisi lebih tinggi, sebuah terobosan yang menandai perubahan paradigma dalam pengobatan kanker payudara yang akan semakin personal dengan hadirnya terapi target bagi pasien HER2-Ultralow.
Langkah ini juga sejalan dengan agenda transformasi kesehatan nasional yang digagas Kementerian Kesehatan RI, yang menekankan pentingnya digitalisasi dan efisiensi layanan kesehatan berbasis data ilmiah. Kolaborasi antara AstraZeneca dan Siloam ini diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana inovasi teknologi dapat memberikan dampak langsung bagi peningkatan kualitas pelayanan medis dan memperkuat ekosistem kesehatan di Indonesia.
"Kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kemampuan tenaga medis dalam memanfaatkan teknologi secara optimal, menghadirkan diagnosis yang lebih cepat dan tepat, serta meningkatkan mutu layanan bagi pasien," kata dr. Grace Frelita, Chief Medical Officer Siloam Hospitals Group.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)
Teknologi ini digunakan untuk menganalisis citra jaringan secara digital dengan dukungan AI, sehingga mampu meningkatkan akurasi, kecepatan, dan konsistensi diagnosis, khususnya pada penyakit kanker.
Penandatanganan kerja sama dilakukan di Tangerang pada Selasa (28/10/2025), diwakili oleh Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Esra Erkomay, dan Chief Medical Officer Siloam Hospitals Group, dr. Grace Frelita Indradjaja. Pada tahap awal, layanan laboratorium berbasis AI Computational Pathology akan tersedia di Siloam International Hospitals Lippo Village dan MRCCC Siloam Hospitals Semanggi.
Kolaborasi ini menjadi yang pertama di Indonesia dalam pemanfaatan AI untuk mendeteksi tipe kanker payudara dengan kemampuan tinggi dalam mengidentifikasi sub-kategori baru, yakni HER2-Low dan HER2-Ultralow. Sub-kategori HER2-Ultralow dikenal sebagai jenis kanker payudara dengan ekspresi HER2 yang sangat rendah dan selama ini sulit dideteksi secara manual, seringkali dianggap sebagai HER2-negatif.
Teknologi computational pathology berbasis AI hadir untuk menjawab tantangan tersebut. Sistem ini mampu mempercepat proses analisis jaringan sekaligus meningkatkan ketepatan hasil, mengurangi variasi interpretasi antar-tenaga medis, serta mempercepat diagnosis.
Pendekatan ini menjadi tonggak baru bagi pengembangan precision medicine di Indonesia, di mana setiap pasien dapat memperoleh terapi yang disesuaikan dengan profil biologisnya.
Melalui kemitraan ini, AstraZeneca dan Siloam berkomitmen memperkuat kompetensi digital tenaga medis agar mampu mengoptimalkan teknologi dalam proses diagnosis yang lebih efisien dan akurat. Hasil analisis Patologi Anatomi nantinya dapat diakses secara real-time di seluruh jaringan rumah sakit Siloam, sehingga mempercepat proses interpretasi dan pengambilan keputusan klinis.
"Kerja sama ini mencerminkan visi jangka panjang AstraZeneca untuk menjadi mitra strategis dalam transformasi kesehatan di Indonesia. Dengan menghadirkan teknologi computational pathology berbasis AI, kami berkomitmen mempercepat adopsi inovasi yang mampu mengubah cara diagnosis dan pengobatan dilakukan, demi masa depan layanan kesehatan yang lebih cerdas dan inklusif," kata Esra Erkomay, Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia.
Ia menambahkan, “Pemanfaatan AI dalam computational pathology kini memungkinkan deteksi ekspresi HER2-Ultralow dengan presisi lebih tinggi, sebuah terobosan yang menandai perubahan paradigma dalam pengobatan kanker payudara yang akan semakin personal dengan hadirnya terapi target bagi pasien HER2-Ultralow.
Langkah ini juga sejalan dengan agenda transformasi kesehatan nasional yang digagas Kementerian Kesehatan RI, yang menekankan pentingnya digitalisasi dan efisiensi layanan kesehatan berbasis data ilmiah. Kolaborasi antara AstraZeneca dan Siloam ini diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana inovasi teknologi dapat memberikan dampak langsung bagi peningkatan kualitas pelayanan medis dan memperkuat ekosistem kesehatan di Indonesia.
"Kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kemampuan tenaga medis dalam memanfaatkan teknologi secara optimal, menghadirkan diagnosis yang lebih cepat dan tepat, serta meningkatkan mutu layanan bagi pasien," kata dr. Grace Frelita, Chief Medical Officer Siloam Hospitals Group.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)