FITNESS & HEALTH
Waspadai Gejala Lalilulelo, Gangguan Kognitif yang Menghantui Penyintas Covid-19
MetroTV
Jumat 20 Agustus 2021 / 17:08
Jakarta: Dokter Spesialis Saraf RSUI Pukovisa Prawirohardjo menjelaskan tentang bahaya gangguan kognitif yang biasa disebut kabut otak bagi penyintas covid-19. Hal ini ia sampaikan pada tayangan Selamat Pagi Indonesia Metro TV, Jumat, 20 Agustus 2021.
Gangguan ini memiliki gejala yang disingkat lalilulelo. Gejala tersebut adalah labil, linglung, lupa, lemot, dan logika berpikir yang menurun.
Dari studi kepustakaan yang ia pelajari, virus covid-19 terbukti memungkinkan secara biologis untuk mempengaruhi jaringan otak. Bahkan, tim peneliti di RSUI sudah menemukan beberapa kasusnya di Indonesia.
"Jadi, fungsi otak itu kemungkinan terganggu. Nah, fungsi otak itu dipengaruhi pada banyak daya pendukung. Yaitu, elektrolit, tensi, gula yang bagus, atau racun dari efek samping obat. Dan dalam kasus ini, covid-19," ujarnya.
Ketika zat-zat yang diperlukan otak ini tidak seimbang atau terganggu, gejala di atas bisa menjadi masalah yang menyebabkan kerugian bagi penderitanya.
Bagi penyintas covid-19, jika menemukan salah satu gejala yang mengganggu produktivitas tersebut, bisa langsung memeriksakan dirinya ke dokter. Selanjutnya, pasien akan dilakukan tindakan berupa terapi. (Mentari Puspadini)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(UWA)
Gangguan ini memiliki gejala yang disingkat lalilulelo. Gejala tersebut adalah labil, linglung, lupa, lemot, dan logika berpikir yang menurun.
Dari studi kepustakaan yang ia pelajari, virus covid-19 terbukti memungkinkan secara biologis untuk mempengaruhi jaringan otak. Bahkan, tim peneliti di RSUI sudah menemukan beberapa kasusnya di Indonesia.
"Jadi, fungsi otak itu kemungkinan terganggu. Nah, fungsi otak itu dipengaruhi pada banyak daya pendukung. Yaitu, elektrolit, tensi, gula yang bagus, atau racun dari efek samping obat. Dan dalam kasus ini, covid-19," ujarnya.
Ketika zat-zat yang diperlukan otak ini tidak seimbang atau terganggu, gejala di atas bisa menjadi masalah yang menyebabkan kerugian bagi penderitanya.
Bagi penyintas covid-19, jika menemukan salah satu gejala yang mengganggu produktivitas tersebut, bisa langsung memeriksakan dirinya ke dokter. Selanjutnya, pasien akan dilakukan tindakan berupa terapi. (Mentari Puspadini)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)